Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Karakter One Piece yang Pernah Korban Kekejaman Tenryuubito, Tragis

Bartholomew Kuma diperbudak Tenryuubito (dok. Toei Animation/One Piece)

Dalam dunia One Piece, Tenryuubito alias Bangsawan Naga Langit dikenal sebagai golongan manusia paling sombong dan kejam. Mereka hidup di atas awan dan menganggap semua orang selain mereka sebagai makhluk rendahan. Mereka bisa membeli manusia sebagai budak, menembak orang seenaknya, dan tak bisa disentuh hukum. Bahkan para Angkatan Laut pun sering kali tak bisa berbuat apa-apa.

Dari ratusan karakter yang muncul di One Piece, cukup banyak yang pernah merasakan langsung kekejaman Tenryuubito. Entah itu dijadikan budak, dihina, atau jadi korban sistem ketidakadilan yang diciptakan oleh mereka. Memangnya siapa saja karakter One Piece yang jadi korban kekejaman Tenryuubito? Simak artikel ini sampai tuntas, ya!

1. Fisher Tiger

Fisher Tiger (dok. Toei Animation/One Piece)
Fisher Tiger (dok. Toei Animation/One Piece)

Kamu mungkin lupa dengan karakter satu ini, ia bernama Fisher Tiger yang menjadi kapten di bajak laut Matahari. Ia pernah menjadi budak Tenryuubito dan mengalami penderitaan luar biasa di Mariejois. Setelah bertahun-tahun disiksa, Fisher Tiger akhirnya berhasil kabur dan melakukan aksi nekat. Yaitu menyerbu langsung markas para bangsawan langit untuk membebaskan semua budak.

Namun, pengalaman buruknya sebagai budak membuat Fisher Tiger menyimpan luka batin yang sangat dalam. Ia jadi sangat membenci manusia, sampai-sampai menolak menerima transfusi darah dari manusia saat sedang sekarat, padahal itu bisa menyelamatkan nyawanya. Keputusan itu akhirnya membuatnya meninggal dunia. Kisah Fisher Tiger bukan cuma tragis, tapi juga jadi gambaran nyata betapa kejamnya sistem perbudakan yang dilanggengkan oleh Tenryuubito. Kejam banget, ya!

2. Boa Hancock

Boa Hancock (dok. Toei Animation/One Piece)

Sang ratu dari Amazon Lily ini dikenal sebagai wanita yang angkuh dan kuat. Tapi di balik sikapnya yang dingin dan judes, Hancock punya masa lalu yang kelam banget. Saat masih kecil, ia dan dua saudara perempuannya ditangkap oleh Tenryuubito dan dijadikan budak. Mereka bahkan dipaksa memakan Buah Iblis, bukan karena keinginan sendiri, tapi sebagai bagian dari eksperimen kejam para bangsawan langit. Bayangkan saja, selama bertahun-tahun, mereka ia dan kedua saudarinya mengalami penyiksaan fisik dan mental yang mengerikan.

Setelah berhasil kabur berkat bantuan Fisher Tiger, Hancock tumbuh jadi pribadi yang tidak memercayai manusia, terutama laki-laki. Rasa traumanya begitu dalam sampai ia menyembunyikan masa lalunya dari seluruh penduduk Amazon Lily. meski sekarang ia jadi salah satu karakter kuat yang diakui banyak orang, pengalaman masa lalunya tetap membekas dan jadi alasan kuat mengapa Hancock sangat membenci Tenryuubito.

3. Bartholomew Kuma

Bartholomew Kuma (dok. Toei Animation/One Piece)

Siapa sangka, nasib seorang Bartholomew Kuma bisa sangat tragis. Awalnya, Kuma adalah seorang raja dan anggota Pasukan Revolusioner. Namun, demi alasan yang khusus, ia rela menjadi bahan eksperimen Vegapunk dan Pemerintah Dunia. Tubuhnya diubah menjadi cyborg Pacifista dan pada akhirnya ia kehilangan kesadaran serta identitas dirinya sebagai manusia. Yang paling menyakitkan tuh ia dijadikan budak oleh Tenryuubito dan diperlakukan seperti binatang tunggangan!

Bayangkan saja, seorang raja yang dulu punya kehormatan malah harus membiarkan dirinya dinaiki dan diperintah sesuak hati oleh orang-orang arogan itu. Bahkan Sabo dan Jewelry Bonney yang menyaksikan langsung kondisi Kuma, gak bisa menahan amarah dan kesedihan. Kisah Kuma jadi salah satu contoh paling menyayat tentang bagaimana Tenryuubito dan Pemerintah Dunia bisa menghancurkan kehidupan seseorang, bahkan yang dulunya kuat dan punya pengaruh besar!

4. Koala

Koala (dok. Toei Animation/One Piece)

Karakter yang sekarang berhasil menempati posisi bagus di Pasukan Revolusi ini dulunya juga korban dari kekejaman Tenryuubito. Saat masih kecil, Koala ditangkap dan dijadikan budak. Ia hidup dalam ketakutan, sampai-sampai kebiasaannya sebagai budak terbawa meskipun sudah diselamatkan. Ia selalu tersenyum paksa dan minta maaf terus-menerus, seolah takut dipukul kapan saja. Untungnya, ia diselamatkan oleh Fisher Tiger dan kru bajak laut Matahari.

Seiring waktu, Koala tumbuh menjadi sosok kuat dan berani. Ia bergabung dengan Pasukan Revolusioner dan bertekad melawan ketidakadilan yang pernah ia alami sendiri. Trauma masa lalunya menjadi bahan bakar semangatnya untuk menghancurkan sistem yang membuat banyak orang sengsara, termasuk kekuasaan Tenryuubito. Kisah Koala membuktikan bahwa meskipun pernah hancur, seseorang tetap bisa bangkit dan jadi pahlawan bagi orang lain.

5. Queen Otohime

Otohime (dok. Toei Animation/One Piece)

Seorang ratu yang lembut dan idealis dari Pulau Manusia Ikan ini bernama Otohime. Berbeda dari kebanyakan warga pulau yang membenci manusia akibat perlakukan Tenryuubito, Otohime justru percaya bahwa perdamaian bisa tercapai jika kedua ras saling memahami. Ia bahkan berani mendekati langsung Pemerintah Dunia dan Tenryuubito untuk memperjuangkan hak-hak rakyatnya. Salah satu momen paling mengagumkan adalah ketika ia berhasil membawa perjanjian dari Tenryuubito agar manusia ikan bisa hidup di daratan dengan aman. 

Namun, usahanya itu tidak mudah. Ia sering banget ditentang oleh rakyatnya sendiri yang trauma karena sejarah panjang penindasan, terutama oleh Tenryuubito. Bahkan setelah kerja kerasnya mengumpulkan tanda tangan rakyat untuk mendukung perdamaian, ia justru dibunuh oleh kelompok yang ingin menjatuhkan visinya. Meski tidak mengalami penyiksaan langsung dari Tenryuubito, Otohime adalah korban dari sistem ketidakadilan dan rasa takut yang mereka ciptakan. Rasanya, rasisme terhadap Manusia Ikan di One Piece tuh sudah harus dihilangkan, ya!

Kelima karakter tersebut membuktikan bahwa kekejaman Tenryuubito bukan cuma dongeng belaka. Tenryuubito tuh suka banget melakukan perbudakan, penyiksaan, hingga merendahkan manusia lainnya. Tak heran banyak karakter, seperti Luffy dan Pasukan Revolusioner sangat membenci keberadaan mereka!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Kirana Mulya
EditorKirana Mulya
Follow Us