5 Karakter Pembunuh Terbaik dalam Film Bullet Train, Ada Favoritmu?

Bayangkan karakter anime cewek berwajah imut, tetapi kepribadiannya narsis dan sadis. Ya-, seperti itulah tampilan The Prince yang dibawakan dengan memikat oleh Joey King. Dalam Bullet Train, The Prince adalah pelaku yang menyebabkan anak Yuichi Kimura alias The Father (Andrew Koji) terbaring koma.

Bahkan, ia juga mengundang Yuichi ke dalam kereta dan menjebaknya untuk membunuh White Death (Michael Shannon). Tentu penonton bertanya-tanya, apa yang membuat The Prince begitu ingin menghabisi nyawa pemimpin yakuza tersebut?

Usut punya usut, The Prince adalah anak perempuan White Death yang sakit hati karena tak dianggap. Meski pistolnya berjasa membantu Ladybug (Brad Pitt) dkk. menghadapi White Death, karakternya harus mati ditabrak truk yang dikendarai oleh Lemon (Brian Tyree Henry) di akhir film.

Butuh beberapa detik untuk mengenali Aaron Taylor-Johnson di balik kumis tebalnya sebagai Tangerine. Namun, justru kumis—serta dialek Inggris yang kental dan khas—tersebut yang membuat karakternya begitu memorable.

Misi Tangerine dalam Bullet Train sebenarnya sangat mudah. Bersama saudaranya, Lemon, ia disewa White Death untuk mengantarkan koper dan putra dari sang yakuza, The Son (Logan Lerman).

Namun, misi mereka berantakan saat koper berisi uang tersebut diambil oleh Ladybug. Baku hantam yang seru pun terjadi antara Ladybug dan Tangerine.

Bahkan, ia sampai nekat melompat kembali ke dalam kereta setelah dilempar keluar oleh Ladybug. Sayangnya, ke-badass-an Tangerine harus berakhir saat karakternya meregang nyawa akibat berebut pistol dengan Ladybug.

Sinefil pasti tahu kalau sebelum Bullet Train, Bryan Tyree Henry terkenal lewat peran Alfred "Paper Boi" Miles dalam series komedi FX berjudul Atlanta (2016-sekarang). Lemon yang diperankannya dalam film ini sedikit mengingatkan pada salah satu karakter utama dalam Atlanta tersebut.

Bedanya, alih-alih quote tentang musik rap yang menggelitik, Lemon justru mencuri perhatian lewat kecintaannya pada series animasi legendaris, Thomas & Friends. Lucunya lagi,  berkat kartun tersebut, Lemon lihai dalam menilai karakter seseorang.

Selain keunikannya itu, hubungannya dengan sang saudara, Tangerine, juga berhasil membuat alur cerita Bullet Train menjadi semakin menarik. Hmm, kayaknya seru, ya, kalau Tangerine dan Lemon dibuatkan film atau series spin-off.

Dari sekian banyak karakter dalam Bullet Train, The Elder adalah karakter yang paling tenang dan bijak. Diperankan oleh Hiroyuki Sanada, karakter ini hanya muncul di sepertiga awal dan akhir film. Namun jangan salah, The Elder memiliki masa lalu yang menarik untuk diikuti, lho.

Dalam sebuah flashback, diceritakan istri The Elder terbunuh akibat kudeta yang dilakukan White Death terhadap bos mereka terdahulu. Bertahun-tahun ia mencoba membalaskan dendamnya, tetapi selalu gagal.

Kepercayaannya terhadap takdir menuntun The Elder bertemu kembali dengan White Death di kereta. Selain konfrontasinya dengan sang musuh lama tersebut, petuah-petuah yang keluar dari mulutnya juga mampu memberi pencerahan. Berikut salah satunya.

"A father’s duty is to protect his family."

Kebalikan dari The Elder, Ladybug tak percaya dengan yang namanya takdir. Baginya, takdir adalah kata lain dari nasib sial. Yap, bisa dibilang, Ladybug adalah karakter dalam Bullet Train yang tak memiliki koneksi apapun dengan White Death, tapi terlibat dalam beragam peristiwa yang hampir mengancam nyawanya.

Sesungguhnya, salah satu incaran White Death bukanlah Ladybug, melainkan Carver (Ryan Reynolds), rekan Ladybug yang bertanggung jawab atas kematian istri White Death. Sialnya, saat itu Carver berhalangan, sehingga digantikan oleh Ladybug.

Anyway, kesialan Ladybug dalam Bullet Train berhasil menjadi hiburan tersendiri bagi penonton. Semua itu tak lepas dari ketotalan Brad Pitt dalam menanggalkan citra badass alpha male yang melekat pada dirinya selama ini. Dijamin bikin sakit perut, deh!

Kelima karakter pembunuh di atas paling mencuri perhatian dalam Bullet Train. Selain karakterisasi yang menarik, akting ciamik dari para aktornya pun berhasil meninggalkan kesan mendalam bagi penonton. Semoga karakter mereka bisa tampil kembali jika prekuel, sekuel, atau spin-off-nya jadi dibuat, ya!