Dalam seri action seperti Dragon Ball, tentunya hampir setiap karakter utama dalam seri ini adalah seorang seniman bela diri. Maka dari itu, tak mengherankan jika sebagian besar masalah dalam dunia Dragon Ball harus diselesaikan dengan pertarungan.
Namun, meskipun seri ini menampilkan banyak karakter petarung kuat, ada beberapa karakter utama yang justru memutuskan untuk berhenti bertarung. Mau tahu siapa saja karakternya dan mengapa mereka berhenti bertarung? Simak ulasan berikut.
Sejak awal, Gohan memang tidak terlalu tertarik dengan seni bela diri. Meskipun terkadang ia menunjukkan bahwa dirinya senang untuk bertarung bersama ayahnya, namun Gohan tetaplah hanya seorang akademisi. Alih-alih terobsesi terhadap kekuatan seperti ayahnya, sejak awal Gohan hanya tertarik terhadap suatu hal yang bersifat ilmiah.
Pada akhir Dragon Ball, Gohan merasa puas dengan posisi sebagai Tenkaichi Budokai ke-28. Meskipun mungkin beberapa penggemar kecewa dengan fakta bahwa anak dari petarung terkuat di alam semesta tidak tertarik terhadap bela diri, namun Gohan hanya menjadi dirinya sendiri.
Piccolo mengalami perubahan yang sangat drastis setelah dirinya bergabung dengan Dewa. Sejak arc Majin Buu, Piccolo menjadi sosok yang lebih baik, konyol, dan memiliki pengetahuan yang hanya dimiliki oleh seorang Dewa.
Seperti Krillin, Piccolo juga memasuki Tenkaichi Budokai ke-25. Usia tua sebenarnya tidak membuat Piccolo merasa lelah untuk bertarung. Namun, Piccolo hanya mengetahui bahwa waktunya sudah berlalu.
Krillin adalah satu-satunya karakter utama dari penduduk Bumi yang berpartisipasi dalam Tenkaichi Budokai ke-25. Setelah arc Majin Buu, Krillin hidup damai bersama istri dan putrinya. Setelah pensiun, Krillin muncul dalam Tenkaichi Budokai ke-28 sebagai penonton.
Tidak seperti karakter lain, pensiunnya Krillin sama sekali tidak menyakitkan bagi para penggemar. Masa jaya Krillin sudah berlalu dan dengan usianya yang sudah tua, penggemar menyadari bahwa sudah waktunya bagi Krillin untuk pensiun.
Meskipun Trunks gagal meraih kemenangan pada arc Goku Black, namun sebenarnya Trunks sudah berhasil meraih semua tujuannya pada arc Cell. Setelah berhasil membunuh Android 17 dan 18 dengan sangat mudah, Trunks bersiap untuk melakukan hal yang sama terhadap Cell.
Arc Cell berakhir dengan ibu Trunks yang menyambutnya di masa depan yang damai.
Tenshinhan menganggap bahwa dirinya adalah rival abadi Goku, bahkan setelah dirinya dikalahkan oleh Goku pada Tenkaichi Budokai ke-23. Meskipun dirinya bahkan tidak pernah mendekati Goku, namun Tenshinhan tidak pernah menyerah pada tujuannya untuk melampaui Goku.
Tenshinhan pernah berkata bahwa dirinya tidak akan pernah melihat Tim Naga berpatisipasi di Permainan Cell lagi. Hal ini tidak terbukti benar karena saat dirinya menjadi cameo pada arc Buu, Tenshinhan tidak melakukan pertempuran apa pun. Di luar mengganggu serangan dari Majin Buu, Tenshinhan mengundurkan diri sebagai seorang petarung dan memutuskan untuk menjalani kehidupan yang tenang setelah kematian Goku.
Memang sangat disayangkan jika karakter utama dalam seri action harus pensiun dari perannya sebagai seorang petarung. Namun, setiap karakter juga memiliki masa jayanya masing-masing, dan ada kalanya seorang legenda harus pensiun dari jabatannya.