5 Kelakuan Meresahkan Abang Roy di Upin & Ipin, Sebelum Tobat!

Siapa sih yang gak kenal sama karakter Abang Roy di serial Upin & Ipin? Karakter satu ini sering banget bikin penonton gemas campur geregetan. Mulai dari kelakuannya yang usil, nyeleneh, sampai bikin masalah di kampung, Abang Roy seolah gak pernah kehabisan ide buat bikin onar. Gak heran kalau ia sering jadi ‘biang kerok’ di beberapa episode.
Tapi, sebelum akhirnya ‘tobat’ dan berubah jadi lebih baik, Abang Roy punya segudang catatan kelakukan yang bikin seluruh penonton terheran-heran. Mulai dari urusan buah sampai masalah puasa, tingkahnya kadang bikin geleng-geleng kepala. Seperti apa saja daftar kelakuan meresahkan dari Abang Roy ini? Simak ulasannya berikut ini sampai tuntas, yuk!
1. Maling durian (episode “Raja Buah”)

Di episode “Raja Buah”, Abang Roy benar-benar bikin ulah. Saat Tok Dalang dan Upin Ipin sibuk memanen durian, ia diam-diam mengambil salah satu buahnya tanpa izin. Bukannya dimakan sendiri, ternyata durian curian itu malah ia bawa ke kompetisi durian. Gayanya tuh percaya diri banget, seolah yakin bakal menang besar.
Sayangnya, aksi curang itu berakhir memalukan. Durian yang ia bawa ternyata rasanya hambar dan jauh lebih enak, bikin juri langsung ilfeel. Bukannya dapat piala, Abang Roy malah pulang dengan tangan kosong plus malu-malu sendiri.
2. Gak mau memberi sumbangan (episode “Ikhlas dari Hati”)

Di episode “Ikhlas dari Hati”, Abang Roy lagi-lagi menunjukkan sisi pelitnya. Saat Upin, Ipin, dan teman-temannya keliling kampung buat mengumpulkan dana sumbangan buat membantu Ijat yang rumahnya terbakar, mereka menemui Abang Roy di sebuah toko. Bukannya ikut berempati, ia malah ogah mengeluarkan sepeser pun. Alasannya? Gak jelas, sih, pokoknya ia gak mau saja.
Momen kocak sekaligus nyebelin terjadi lagi di pasar, Ihsan yang semangat mengajak semua orang berdonasi, mencoba menghampiri Abang Roy. bukannya menjawab, si Abang Roy malah kabur begitu saja, pura-pura sibuk. Kelakukan ini jelas bikin penonton geregetan, ya?
3. Merekam layar tancap (episode “Layar Tancap”)

Ketika warga Kampung Durian Runtuh lagi seru-serunya nonton film bareng di lapangan di episode “Layar Tancap”. Abang Roy malah kepikiran ide yang jahat. Ia ingin merekam film yang lagi diputar itu. Padahal, sebelum acara dimulai, sudah jelas banget diumumkan kalau merekam itu dilarang. Ibaratnya sama saja kayak nyolong film di bioskop.
Untungnya, aksinya ini gak sampai kebablasan. Jarjit langsung menegur Abang Roy sebelum ia berhasil merekam banyak. Walau begitu, kelakuan ini tetap bikin geleng-geleng kepala. Bukannya fokus menikmati film bareng teman-teman, ia malah mau jadi “bajak laut” di daratan.
4. Bikin polusi udara (episode “Bahaya Jerebu”)

Kalau kamu masih ingat di episode “Bahaya Jerebu”, kita diperlihatkan bagaimana polusi udara begitu berbahaya. Nah, si Abang Roy jadi salah satu penyumbang polusi terbesar di kampung. Ia dengan santai mengendarai motor tuanya yang knalpotnya mengeluarkan asap hitam tebal. Orang-orang yang kebetulan ada di belakangnya langsung batuk-batuk, bahkan sampai sesak napas. Bukannya berhenti, ia malah cuek banget.
Gak cukup sampai di situ, Abang Roy juga membakar sampah di pekarangan rumahnya. Asapnya menyebar ke mana-mana, bikin udara di sekitar rumah makin pengap. Kelakukan ini jelas bikin warga resah, apalagi di tengah kondisi udara yang sudah buruk. Benar-benar contoh buruk soal menjaga lingkungan.
5. Gabung dalam grup chat bolos puasa (episode “Syahdunya Syawal”)

Yang ini lumayan lucu, sih. Di episode “Syahdunya Syawal”, si Abang Roy ketahuan ikut nimbrung di grup chat rahasia yang isinya membahas rencana bolos puasa. Gak jelas siapa yang ngajak dan sejak kapan ia bergabung, tapi yang pasti isinya obrolan yang bikin geleng-geleng kepala. Bukannya fokus beribadah, malah mikirin cara kabur dari puasa.
Memang pada akhirnya, Abang Roy pernah menjadi karakter yang ‘nyebelin’ di serial Upin & Ipin. Meski sering bikin kesal, tingkahnya justru memberi warna tersendiri di serial ini. Mulai dari maling durian sampai bikin polusi udara, semua kelakuan itu jadi pengingat bahwa setiap orang bisa berubah. Asal mau belajar dari kesalahan, ya!