Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Lagu Terbuang The Beatles yang Seharusnya Dirilis, Berpotensi Hit!

The Beatles (instagram.com/thebeatles)
The Beatles (instagram.com/thebeatles)

The Beatles adalah salah satu band paling legendaris dengan katalog lagu tak terhitung jumlahnya yang terus dikenang hingga hari ini. Namun, di balik deretan hits yang mendunia, ada banyak lagu yang justru tak pernah dirilis secara resmi. Menariknya, beberapa lagu tersebut memiliki kualitas yang tak kalah dari karya-karya mereka yang terkenal.

Lagu-lagu tersebut mungkin bisa menjadi favorit baru bagi para penggemar jika saja mendapat tempat dalam album mereka. Meski tidak pernah menjadi bagian dari katalog resmi, karya-karya tersebut tetap memancarkan pesona khas The Beatles yang tak pernah lekang oleh waktu.

Dari balada melankolis hingga pop eksperimental, berikut lima lagu terbuang The Beatles yang seharusnya dirilis dan bisa saja mengubah perjalanan karier mereka.

1. "Bad to Me" – Lennon/McCartney

Lagu ini awalnya ditulis John Lennon untuk Billy J. Kramer and The Dakotas. Namun, mendengarkan melodi dan liriknya, sangat jelas bahwa “Bad to Me” memiliki semua elemen yang cocok untuk masuk ke dalam album A Hard Day’s Night. Liriknya penuh cinta dan nada romantis yang khas dari era awal The Beatles, membuatnya terasa seperti kelanjutan tak resmi dari “If I Fell.” 

Dengan tema cinta yang manis, lagu ini sebenarnya bisa menjadi salah satu andalan mereka, apalagi jika dibandingkan dengan beberapa lagu cover yang mereka gunakan di album Beatles for Sale. Merilis “Bad to Me” dalam album The Beatles bisa saja memberikan warna yang lebih segar pada diskografi mereka.

2. "That Means a Lot" – Lennon/McCartney

Lagu ini adalah salah satu contoh bagaimana beberapa B-side awal The Beatles terasa kurang maksimal dibandingkan dengan karya-karya mereka yang lebih matang. Meski akhirnya dirilis dalam album Anthology, “That Means a Lot” memiliki potensi untuk menjadi pengisi album yang solid, terutama di antara masa transisi dari Help! ke Rubber Soul.

Meskipun pada demo-nya McCartney terdengar kurang bersemangat, struktur lagu ini sebenarnya cukup kuat. Dengan harmoni khas The Beatles dan akord yang tidak biasa pada bagian tengah, lagu ini bisa memberikan nuansa berbeda jika mereka menggantinya dengan “Dizzy Miss Lizzy.” Bahkan, lagu ini berpotensi menjadi salah satu trek album yang selevel dengan “Wait” di Rubber Soul.

3. "Junk" – Paul McCartney

McCartney dikenal sebagai seorang perfeksionis dalam produksi musiknya, jadi agak mengejutkan melihat lagu seperti “Junk” akhirnya dirilis dalam album solonya yang terdengar seperti demo. Padahal, melodi cantik dan sentuhan jazz dalam lagu ini menunjukkan bahwa “Junk” memiliki potensi besar jika saja ia mendapat sentuhan akhir selama sesi Get Back.

Lagu ini memiliki kualitas yang hampir memohon kolaborasi Lennon untuk menambahkan lirik atau elemen tambahan. Jika mereka menggabungkannya seperti “I’ve Got A Feeling”, di mana dua lagu menjadi satu, “Junk” bisa menjadi karya lain yang menunjukkan kekuatan utama Lennon-McCartney dalam menyempurnakan ide satu sama lain.

4. "Child of Nature" – John Lennon

Setelah perjalanan spiritual mereka ke India, setiap anggota The Beatles membawa pulang pengalaman yang berbeda. Lagu “Child of Nature” adalah cikal bakal dari “Jealous Guy.” Lirik awalnya mengangkat tema alam dan refleksi spiritual, berbeda dengan versi akhirnya yang lebih personal dan emosional.

Jika saja Lennon mempertahankan “Child of Nature” dalam album Let It Be, lagu ini bisa melengkapi tema mereka. Meskipun “Jealous Guy” akhirnya menjadi salah satu karya solo Lennon yang paling dikenang, merilis “Child of Nature” bersama The Beatles bisa menambahkan dimensi lain pada album terakhir mereka.

5. "All Things Must Pass" – George Harrison

Sulit dipercaya bahwa The Beatles melewatkan lagu seindah “All Things Must Pass.” George Harrison yang mulai tumbuh sebagai penulis lagu luar biasa masih sering diabaikan oleh Lennon dan McCartney. Lagu dengan lirik dalam dan melodi yang megah omo seharusnya menjadi bagian dari album Let It Be atau Abbey Road.

Jika saja lagu ini dimasukkan ke dalam album terakhir mereka, “All Things Must Pass” bisa menjadi penutup sempurna dari perjalanan karier The Beatles. Sayangnya, lagu ini baru dirilis sebagai judul album solo Harrison yang ikonik, menunjukkan apa yang sebenarnya mereka lewatkan selama bertahun-tahun.

The Beatles memang dikenal dengan karya-karya ikoniknya, tetapi daftar lagu yang terbuang ini menunjukkan betapa luasnya potensi yang mereka miliki. Jika lagu-lagu ini dirilis pada masanya, siapa tahu seberapa besar dampaknya dalam sejarah musik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Emma Kaes
EditorEmma Kaes
Follow Us