Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pasang Film Horor Berkonsep Mirip Rilis di Tahun yang Sama

poster film An American Werewolf in London dan The First Omen. (dok. Universal Pictures/An American Werewolf in London | dok. 20th Century Studios/The First Omen)

Baru-baru ini, film Netflix berjudul Time Cut (2024) ramai diperbincangkan di kalangan penggemar horor. Konsep uniknya yang memadukan genre slasher dengan elemen perjalanan waktu menjadi daya tarik tersendiri. Namun, bukan itu saja yang menarik perhatian.

Film ini juga memiliki kemiripan dengan Totally Killer (2023), yang dirilis di Amazon Prime Video tahun lalu. Kedua film ini mengisahkan protagonis yang berusaha mencegah pembunuhan di masa lalu melalui mesin waktu. Meski begitu, Totally Killer hadir dengan pendekatan komedi, sementara Time Cut lebih berfokus pada thriller yang mencekam.

Fenomena kemiripan konsep ini sebenarnya bukanlah hal baru dalam ranah horor. Ada beberapa film horor lainnya yang hadir dengan premis mirip, bahkan dirilis di tahun yang sama. Yuk, kita tengok lima pasang film horor yang memiliki konsep serupa dan menarik untuk dibandingkan!

1. The Howling dan An American Werewolf in London (1981)

poster film The Howling dan An American Werewolf in London. (dok. Embassy Pictures/The Howling | dok. Universal Pictures/An American Werewolf in London)

Dirilis lebih dari 4 dekade yang lalu, The Howling dan An American Werewolf in London adalah dua film horor bertema manusia serigala yang ikonik. Kedua film ini menceritakan tentang manusia biasa yang diserang oleh werewolf dan berubah menjadi makhluk buas. Mereka harus menghadapi teror, mulai dari transformasi fisik yang menyakitkan hingga keinginan tak terkendali untuk memangsa manusia.

Meskipun memiliki banyak kesamaan, kedua film ini juga punya keunikan masing-masing. An American Werewolf in London lebih berfokus pada kisah pribadi dan psikologis karakter utamanya, sementara The Howling lebih menonjolkan aksi dan horor. Setting cerita kedua film ini juga berbeda, dengan An American Werewolf in London berlatar di pedesaan Inggris dan The Howling di sebuah resor terpencil.

2. The Haunting dan House on Haunted Hill (1999)

poster film The Haunting dan House on Haunted Hill. (dok. DreamWorks Pictures/The Haunting | dok. Warner Bros. Pictures/House on Haunted Hill)

Tahun 1999 adalah tahun yang menarik bagi penggemar film horor. Dua film besar, The Haunting dan House on Haunted Hill, dirilis dan keduanya mengangkat kisah seram rumah berhantu. Menariknya, keduanya juga remake dari film horor klasik.

The Haunting, disutradarai oleh Jan de Bont, diadaptasi dari film klasik tahun 1963 yang diambil dari novel karya Shirley Jackson. Film ini bercerita tentang sekelompok orang yang diundang ke rumah besar yang angker. Namun, mereka menemukan bahwa rumah tersebut memiliki kekuatan supranatural yang mengerikan.

Di sisi lain, House on Haunted Hill, disutradarai oleh William Malone, adalah remake dari film klasik tahun 1959. Ceritanya tentang sekelompok orang yang diundang oleh seorang miliarder eksentrik untuk menghabiskan malam di rumah angker. Siapa pun yang berhasil bertahan hidup semalaman akan mendapatkan imbalan uang yang besar.

3. The Cave dan The Descent (2005)

poster film The Cave dan The Descent. (dok. Sony Pictures/The Cave | dok. Pathé Distribution/The Descent)

Dari posternya saja, kita sudah bisa menebak apa yang ditawarkan dalam The Cave dan The Descent. Keduanya sama-sama menceritakan sekelompok penjelajah yang memasuki sebuah gua misterius. Namun, alih-alih mendapatkan petualangan yang menyenangkan, mereka malah bertemu dengan makhluk-makhluk mengerikan yang mengancam nyawa mereka.

Namun, di balik kesamaan premisnya, kedua film ini mendapat respons berbeda dari kritikus. Hal ini terlihat dari skor yang diperoleh oleh mereka di Rotten Tomatoes. The Descent lebih unggul dengan skor sebesar 87 persen dibandingkan dengan The Cave yang hanya meraih skor 12 persen.

Salah satu hal yang menyebabkan The Descent lebih disukai daripada The Cave adalah konklusinya. Jika The Cave cenderung mengambil pendekatan yang lebih klise, The Descent mengambil jalur yang lebih berani dengan ending yang mengejutkan. Meski demikian, keduanya tetap menawarkan pengalaman horor yang menegangkan bagi para penontonnya.

4. Life After Beth dan Burying the Ex (2014)

poster film Life After Beth dan Burying the Ex. (dok. A24/Life After Beth | dok. Image Entertainment/Burying the Ex)

Life After Beth dan Burying the Ex memiliki premis yang identik namun menawarkan pendekatan yang berbeda. Kedua film ini mengisahkan tentang karakter utama pria yang harus berhadapan dengan mantan kekasih mereka yang kembali hidup sebagai zombi. Namun, Life After Beth cenderung lebih ringan dan lucu, sementara Burying the Ex memiliki atmosfer yang lebih gelap dan penuh dengan humor satir.

Menariknya, Life After Beth dan Burying the Ex bukanlah satu-satunya sepasang film zombi yang "kembar" dari segala sisi dan rilis di tahun yang sama. Hampir 3 dekade sebelumnya, ada Return of the Living Dead (1985) dan Day of the Dead (1985) yang sama-sama berfokus pada usaha sekelompok manusia bertahan hidup di tengah wabah zombi. Apakah ini kebetulan atau tren yang memang sengaja diulang?

5. Immaculate dan The First Omen (2024)

poster film Immaculate dan The First Omen. (dok. Neon/Immaculate | dok. 20th Century Studios/The First Omen)

Dari sekian banyak film horor yang tayang tahun ini, Immaculate dan The First Omen mencuri perhatian dengan persamaannya yang mencolok. Kedua film ini sama-sama mengambil latar di tempat suci agama dan berpusat pada seorang biarawati muda yang terlibat dalam peristiwa supranatural mengerikan.

Selain itu, konsep kehamilan yang tidak diinginkan menjadi tema utama yang diangkat oleh kedua film ini. Baik Immaculate maupun The First Omen mengeksplorasi ketakutan akan kondisi tersebut dengan twist horor yang melibatkan entitas demonik. Para protagonisnya dipaksa menjadi wadah bagi setan yang ingin lahir ke dunia.

Dengan segala kesamaan tersebut, mudah menebak kalau khalayak akan melabeli salah satunya sebagai tiruan. Namun, nyatanya tidak. Immaculate dan The First Omen sama-sama meraih pujian dari kritikus maupun audiens. Kedua bintangnya, Sydney Sweeney dan Nell Tiger Free, juga dielu-elukan sebagai scream queen masa kini.

Melihat begitu banyaknya film horor dengan konsep serupa yang rilis di tahun yang sama, pastinya menarik jika kita menonton beberapa di antaranya secara berpasangan. Meski memiliki tema dasar yang mirip, setiap judul menghadirkan sentuhan tersendiri yang layak untuk disimak. Jadi, tertantang untuk menjadikan mereka double feature di malam horormu berikutnya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Wibawa
EditorSatria Wibawa
Follow Us