5 Pemenang Best New Artist Grammy yang Kariernya Meredup

- Penghargaan Best New Artist di Grammy sering dianggap sebagai tiket emas menuju ketenaran jangka panjang, namun sejumlah pemenang justru menghilang setelah momen gemilang tersebut.
- Kategori Best New Artist di Grammy tidak selalu sejalan dengan tren musik, seperti kasus The Swingle Singers yang tak mampu menjaga ritme karier mereka setelah kemenangan Grammy.
- Marc Cohn, Christopher Cross, dan Shelby Lynne adalah contoh pemenang Best New Artist yang kesulitan menjaga momentum karier mereka setelah meraih penghargaan tersebut.
Penghargaan Best New Artist di ajang Grammy Awards sering dianggap sebagai tiket emas menuju ketenaran jangka panjang. Nama-nama besar, seperti Adele dan Billie Eilish, pernah menerima penghargaan ini dan berhasil mempertahankan popularitas mereka.
Namun, sejarah juga mencatat sisi gelap dari kategori ini, karena sejumlah pemenang justru menghilang begitu saja setelah momen gemilang tersebut. Fenomena ini bahkan memunculkan istilah tak resmi yaitu kutukan Best New Artist.
Beberapa pemenang Best New Artist di Grammy ternyata tak mampu menjaga ritme karier mereka hingga akhirnya meredup. Kira-kira musisi siapa saja, ya?
1. The Swingle Singers
Kategori Best New Artist di Grammy sering diasosiasikan dengan musisi yang sedang naik daun. Namun pada awal kemunculannya, penghargaan ini tidak selalu sejalan dengan tren musik.
Pada 1963, penghargaan ini jatuh ke tangan The Swingle Singers, kelompok vokal asal Prancis dengan gaya unik. Sayangnya, lagu-lagu mereka saat itu sebenarnya tidak terlalu sukses secara komersial.
Meskipun mereka aktif tampil dan tur keliling dunia selama beberapa tahun, nama The Swingle Singers tidak pernah benar-benar melejit setelah kemenangan Grammy itu. Mereka lebih dikenal sebagai musisi niche ketimbang bintang besar, dan perlahan-lahan menghilang dari perhatian publik. Kemenangan mereka pun kini lebih terasa seperti anomali dalam sejarah Grammy.
2. Rickie Lee Jones
Biasanya, Best New Artist Grammy diberikan kepada musisi dengan potensi besar untuk masa depan. Namun, kasus Rickie Lee Jones agak berbeda. Saat ia memenangkan penghargaan ini, justru kariernya sedang berada di ujung puncak. Album debutnya memang cukup sukses dan menghasilkan beberapa lagu populer, tapi setelah itu gaung namanya mulai meredup.
Walaupun Jones terus merilis karya, tak ada yang benar-benar berhasil menyaingi keberhasilan awalnya. Beberapa kritikus bahkan menyebut penghargaan itu datang terlambat seolah menjadi penutup, bukan awal dari masa kejayaannya. Ia tetap dianggap berbakat, tapi tidak pernah benar-benar kembali ke sorotan seperti di awal kariernya.
3. Marc Cohn
Marc Cohn adalah contoh pemenang Best New Artist yang secara awal terlihat sangat menjanjikan. Lagu hit-nya, “Walking in Memphis,” masih sering diputar hingga sekarang dan menjadi ikon dari awal 1990-an. Album debutnya mencampurkan unsur pop, rock, dan folk dengan apik, membuatnya dicintai oleh pendengar dari berbagai genre.
Namun, setelah meraih Grammy, karier Cohn justru berjalan datar. Tak ada lagu lain yang mampu menyamai popularitas “Walking in Memphis.” Meskipun dia terus berkarya dan menghasilkan musik yang berkualitas, popularitasnya di arus utama seolah tertinggal di masa lalu. Dia pun perlahan menghilang dari perbincangan publik musik.
4. Christopher Cross
Christopher Cross pernah menikmati puncak ketenaran yang luar biasa. Album debutnya bukan hanya sukses besar, tapi juga membawanya meraih empat penghargaan Grammy utama dalam satu malam, yaitu Record of the Year, Album of the Year, Song of the Year, dan tentu saja Best New Artist. Pencapaian ini menjadikannya legenda instan pada awal 1980-an.
Sayangnya, masa kejayaan itu tidak bertahan lama. Musik Cross dianggap tidak lagi cocok dengan selera pasar yang mulai berubah. Beberapa menyebutnya sebagai korban dari kutukan Best New Artist, fenomena di mana pemenang kategori ini justru kesulitan menjaga momentum. Cross pun akhirnya tenggelam, meskipun sumbangannya dalam sejarah Grammy tak terlupakan.
5. Shelby Lynne
Shelby Lynne adalah contoh pemenang Best New Artist yang sebenarnya bukan pendatang baru. Saat ia menang di Grammy 2001, ia sudah memiliki beberapa album yang cukup solid. Kemenangan ini dianggap sebagai pengakuan atas kerja kerasnya selama bertahun-tahun, bukan hanya karena satu lagu atau album hits.
Namun, setelah momen kemenangan itu, karier Lynne tak melesat seperti yang banyak orang harapkan. Namanya perlahan mulai jarang terdengar di media mainstream. Meskipun masih aktif bermusik, ia seolah kehilangan panggung besar yang sempat terbuka lebar untuknya. Apakah ini efek dari ekspektasi yang terlalu tinggi, atau sekadar nasib buruk di dunia hiburan?
Meski sempat bersinar terang di awal, kelima musisi ini akhirnya meredup meninggalkan jejak singkat namun tak terlupakan dalam sejarah Grammy. Jadi, apakah Best New Artist benar-benar berkah, atau justru awal dari sebuah tekanan besar yang sulit dipikul?