5 Pemenang Festival Film Cannes yang Tayang di Netflix, Sudah Nonton?

Babel merupakan film drama independen yang disutradarai oleh Alejandro Gonzalez Inarritu. Film ini memiliki empat cerita paralel yang terjadi di empat negara yang berbeda; Maroko, Jepang, Meksiko, dan Amerika Serikat. Keempat kisah tersebut saling terkait melalui serangkaian peristiwa kebetulan yang tak terduga.

Film ini menggali tema-tema seperti kebudayaan, kesalahpahaman, kehilangan, dan keterhubungan manusia di era globalisasi. Babel tayang perdana di Festival Film Cannes 2006. Alejandro G. Inarritu meraih penghargaan untuk Sutradara Terbaik.

Film drama Finlandia-Rusia ini disutradarai oleh Juho Kuosmanen. Diadaptasi dari novel dengan judul sama karya Rosa Liksom. Film ini mengisahkan tentang dua orang yang saling bertemu di kereta api yang menuju Arkhangelsk, Rusia. Laura, seorang mahasiswa Finlandia, dan Ljoha, seorang pria Rusia yang memiliki masa lalu yang misterius.

Keduanya dipaksa berbagi sebuah kabin kereta api di kompartemen nomor 6. Selama perjalanan mereka yang panjang, Laura dan Ljoha harus menghadapi perbedaan bahasa, budaya, dan persepsi hidup mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka mulai mengembangkan ikatan yang kuat dan mengungkap lapisan-lapisan yang lebih dalam dari diri mereka masing-masing. Pada Festival Film Cannes 2021, Compartment No. 6 meraih penghargaan Grand Prix, yaitu penghargaan tertinggi kedua setelah Palme d'Or.

Film drama yang satu ini digarap oleh Steven Soderbergh dalam debut penyutradaraannya. Film ini memenangkan Palme d'Or, penghargaan tertinggi di Festival Film Cannes. Sex, Lies, and Videotape mengisahkan tentang empat karakter utama yang terjalin dalam hubungan rumit dan berbagai rahasia yang tersembunyi.

Graham, seorang pria misterius yang mengalami impotensi seksual, kembali ke kota asalnya dan tinggal bersama teman lamanya, John. John, seorang pengacara yang tidak bahagia dalam pernikahannya dengan Ann, juga terlibat dalam hubungan yang rumit dengan adik Ann yang bernama Cynthia. Film ini mengeksplorasi tema seksualitas dengan pendekatan yang tidak biasa dan memberikan penggambaran yang kompleks tentang karakter-karakternya.

Film drama kejahatan ini disutradarai oleh Nicolas Winding Refn. Ia mendapat penghargaan untuk Sutradara Terbaik pada Festival Film Cannes 2011. Film ini didasarkan pada novel tahun 2005 dengan judul sama karya James Sallis.

Menceritakan seorang yang bekerja sebagai pemeran pengganti di Hollywood pada siang hari, dan sebagai supir pada malam hari. Suatu hari ia bertemu dengan seorang tetangga yang memiliki masalah dengan suaminya yang terlibat dalam kegiatan kriminal. Saat tetangganya itu menjadi sasaran balas dendam dari geng kriminal, ia memutuskan untuk melindunginya dengan menggunakan keterampilan mengemudinya yang luar biasa.

Film drama fantasi supernatural ini merupakan debut penyutradaraan Mati Diop. Ia juga menulis skenario film ini. Atlantics mendapatkan banyak pujian dari kritikus dan memenangkan Grand Prix di Festival Film Cannes 2019.

Film ini mengisahkan tentang sekelompok pekerja konstruksi muda yang hidup di pinggiran Dakar, ibu kota Senegal. Mereka bekerja di sebuah proyek bangunan yang besar, tetapi tidak menerima gaji yang layak. Salah satu dari mereka, Souleiman, berlayar melintasi Samudera Atlantik dengan tujuan untuk mencari pekerjaan yang lebih baik di Eropa.

Namun, setelah Souleiman pergi, peristiwa aneh mulai terjadi di antara para wanita yang ditinggalkannya di Dakar. Seorang wanita bernama Ada dipaksa untuk menikahi seorang pria kaya yang tidak ia cintai. Namun, seiring waktu, misteri dan kekuatan supernatural mulai terungkap dan mengubah nasib para karakter.

Lima film pemenang Festival Film Cannes di atas bisa kamu saksikan di Netflix. Dari genre drama hingga kriminal. Dari penghargaan Palme d'Or hingga Grand Prix. Dari cerita perjalanan hingga kisah seorang pengemudi. Film mana saja yang belum kamu tonton?