Attack on Titan diklaim menjadi anime adaptasi yang mampu memvisualkan apa yang terjadi hampir persis seperti di versi manga. Meski begitu, tetap saja ada perbedaan soal karakter hingga alur cerita dari tiap versi.
Ending anime Attack on Titan yang baru saja rilis pun memiliki beberapa perbedaan dengan animenya. Bahkan, Hajime Isayama sang kreator berusaha membuat ending Attack on Titan versi anime, agar terlihat lebih baik daripada versi manga. Simak, yuk!
Ending manga Attack on Titan pernah mendapat reaksi kecewa dari pembacanya. Di versi manga, Armin terlihat mengapresiasi keputusan Eren yang melakukan genosida demi kebaikan teman-temannya.
Isayama akhirnya memutuskan memperbaiki dialog itu di versi anime. Armin masih mengucapkan terima kasih kepada Eren setelah pertempuran selesai, namun bukan karena genosida yang ia lakukan. Tetapi karena telah memperkenalkan Armin kepada kehidupan di luar tembok.
Pada versi anime, end-credit Attack on Titan memperlihatkan pohon tempat Eren dikubur yang memiliki latar belakang pemandangan Paradis.
Bagian ini menunjukkan time skip di mana Paradis dibangun lagi dengan gedung-gedung tinggi yang terlihat sangat futuristik. Pemandangan ini terlihat sedikit berbeda dengan versi manga, di mana gedung-gedung yang digambarkan di sana tidak sefuturistik yang di versi anime.
Kemungkinan time skip yang diperlihatkan di end-credit terjadi lebih lama beberapa generasi usai peristiwa rumbling. Namun tetap menyampaikan pesan yang sama, yaitu konflik dan peperangan tetap saja terjadi meski Eren telah melakukan rumbling.
Saat Eren dan Armin saling berdialog dan melalui beberapa momen ketika masih anak-anak hingga masa sekarang, versi manga menampilkan hamparan tanah dengan jejak kaki para titan hasil dari rumbling.
Sementara di versi anime, setelah Armin memukul Eren yang muncul adalah lautan darah. Itu adalah darah dari 80 persen umat manusia di Bumi yang sudah dibinasakan oleh Eren selama peristiwa rumbling.
Setelah time skip, adegan Armin, Reiner, Jean, Pieck, dan kawan-kawan terlihat sedang berlayar menuju Pulau Paradis sebagai duta perdamaian.
Mereka yang masih merasa bertanggung jawab dengan kejadian rumbling, merasa tidak yakin dengan perjalanan untuk menegosiasikan perdamaian ini. Setelah adegan ini, ada sedikit perbedaan di versi manga dan anime.
Versi anime, memperlihatkan Armin yang meyakinkan teman-temannya untuk tidak mundur, dan membagikan kisah yang mereka alami selama masa rumbling kepada banyak orang.
Sementara di versi manga, Connie yang meyakinkan ke semuanya karena mereka memiliki dukungan dari Ratu Historia yang tidak diceritakan di anime. Namun, di kedua versi diperlihatkan bahwa para duta kedamaian ini sama-sama tidak yakin dengan aksi yang akan mereka jalankan.
Baik dalam manga dan anime keduanya menunjukkan timeskip alias lompatan waktu. Di versi manganya, Levi bersama dengan Onyakopon, Gabi dan Falco memulai perjalanan baru yang lebih bebas daripada biasanya. Mereka menuju sebuah kota yang mengingatkan dengan Inggris.
Sementara di versi anime, Levi terlihat memilih tidak ke mana-mana dan ikut berpartisipasi dalam pemulihan kota pasca-rumbling. Pun dengan Onyakopon yang ada di situ, sedang sibuk mengangkat peti yang berisi kebutuhan dan mainan untuk anak-anak.
Meski memiliki sedikit perbedaan adegan ending di versi manga dan anime. Namun, pesan yang disampaikan kurang lebih sama, kok.