Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pesan Moral yang Bisa Kita Ambil dari Film Wolf of Wall Street

nytimes.com

Wolf of Wall Street adalah film biografi komedi kriminal Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2013. Film yang tayang perdana Ziegfeld Theatre pada tanggal 17 Desember 2013 dan dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 25 Desember 2013 ini mendapatkan banyak pujian di negara negara Eropa dan Amerika. Meskipun begitu sempat mendapatkan kesulitan tayang di Asia dikarenakan film in banyak terdapat adegan vulgar.

Tak heran jika di Uni Emirat Arab memotong adegan film ini 45 menit demi bisa menayangkan film ini. Film yang bercerita dari kisah nyata seorang Jordan Belfort yang berjuang menjadi seorang pialang ini banyak sekali mendapat respon positif dari orang-orang Eropa dan Amerika. Lantas apa saja yang membuat film ini menarik?

1. Diangkat dari kisah nyata Jordan Belfort menjadi seorang pialang di Wall Street

entertainment.time.com

Pada mulanya Jordan Belfort ang diperankan oleh Leonardo diCaprio ini adalah seorang pegawai di kantor bursa saham Wall Street, Amerika Serikat. Selama masa karirnya Jordan Belfort tergolong sukses sampai pada akhirnya kesuksesannya harus berhenti dikarenakan kantor tempat Ia bekerja runtuh saat peristiwa Black Monday (Oktober 1987). Peristiwa Black Monday adalah peristiwa dimana crash keuangan dunia yang membuat nilai saham anjlok parah.

Setelah sat itu Jordan Belfort harus bertahan hidup di masa yang sangat sulit, bahkan istri Jordan Belfort terpaksa menjual cincin kawin untuk bertahan hidup. Sampai pada suatu saat Jordan Belfort mendapatkan angin segar bahwa ada lowongan di sebuah kantor saham kecil bernama Aerotyne di Long Island. Banyak kisah yang dilalui oleh Jordan Belfort selama Ia berada pada kesuksesan yang ke dua.

Ia banyak menghamburkan kekayaannya sampai pada suatu saat Jordan Belfort tertarik dengan Naomi dan memilih bercerai dengan istrinya. Sampai suatu saat Jordan Belfort terpaksa kehilangan semuanya karena Belfort divonis kasus penyelewengan keuangan dan Belfort mendekam di jeruji besi. Selain itu, Jordan Belfort juga kehilangan istri barunya sehingga kini Ia tidak memiliki apa apa lagi untuk dibanggakan.

3. Banyak adegan vulgar

amazon.com

Film yang bertajuk cerita biografi ini mendapatkan banyak pujian setelah tayang perdana di negara-negara Eropa dan Amerika. Namun nyatanya sangat kesulitan ketika hendak memasuki pasar Asia lantaran adegannya terlalu vulgar. Film yang memiliki kadar vulgar tinggi ini setidaknya memiliki sampai empat adegan vulgar. Banyak negara yang terpaksa memotong beberapa adegan untuk menayagkan film ini. Lebanon contohnya, mereka memotong adegan pesta seks guy dan Uni Emirat Arab yang terpaksa memangkas film ini sebanyak 45 menit dari 179 menit durasi film.

4. Tidak menggunakan kokain asli dalam adegan

pixabay.com/sammisreachers

Dalam bebrapa adegan menayangkan pesta seks dan narkoba. Terlihat banyak sekali adegan yang menampilkan penghisapan kokain, namun bubuk yang digunakan oleh crew sebagai pengganti kokain adalah Vitamin B.

5. Perjuangan Jordan Belfort yang bisa kita tiru

thetimes.co.uk

Jordan Belfort adalah salah satu karyawan yang kena Imbas PHK besar besarna karena kebangkrutan kantornya. Namun Belfort tidak menyerah begitu saja, Ia mampu membalikkan keadaan dirinya dengan terus berusaha dan bekerja keras. Belfort dengan sifatnya yang selalu optimis membuat dia sangat terbuka untuk belajar  hal baru, sehingga Ia bisa menorehkan hasil yang sangat bagus dengan cara cara yang berbeda dari teman sekantornya. Hal tersebut lantas membuat Belfort membawa kantornya meraih kesuksesan.

6. Pesan yang bisa kita pelajari

pixabay.com/atlantios

Jordal Belfort adalah sosok yang tangguh, meskipun pernah mengalami masa sulit Ia mampu bangkit kembali. Kita harus beerani membuat perubahan dan selalu optimis dalam menatap masa depan kita. Masih banyak hal yang sebenarnya belum kita ketahui maka dari itu jangan lelah untuk terus membuka pikiran dalam mempelajari hal baru. Namun, ketika kita telah sukses seharusnya jangan lupa diri kita ini siapa, karena hal itu akan membawa kita kepada kehancuran.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rafli Novianto
EditorRafli Novianto
Follow Us