Perilisan Ant-Man and the Wasp: Quantumania menyorot nama Peyton Reed sebagai sutradara. Lewat film ini, Peyton Reed berhasil menuntaskan trilogi Ant-Man di Marvel Cinematic Universe.
Jauh sebelum bergabung dengan MCU, film karya Peyton Reed sendiri sudah banyak rilis di layar lebar. Bagi penggemar film komedi dan romantis, karya-karyanya pasti tidak asing. Enam film ini bisa dinikmati oleh penonton usai menyaksikan Ant-Man and the Wasp: Quantumania.
Setelah menyutradarai sejumlah episode series, Peyton Reed mengeluarkan film panjang pertamanya pada 2000. Bring It On sampai saat ini kerap dijuluki sebagai cult classic.
Lewat film ini, Peyton Reed menyoroti sebuah kelompok cheerleader yang langganan menjadi juara. Tanpa diketahui, gerakan-gerakan yang mereka banggakan merupakan hasil tiruan dari sekolah lain. Saat hal tersebut akhirnya terbongkar, mereka harus memutar otak agar tetap mengikuti kompetisi sekaligus melawan sekolah yang selama ini dianggap remeh.
Kirsten Dunst dan Gabrielle Union memberikan penampilan yang simpatik dalam film ini. Bring It On kerap disebut sebagai film tentang cheerleader terbaik yang pernah dibuat.
Peyton Reed ikut meramaikan genre komedi romantis yang laris manis pada awal 2000an. Bekerja sama dengan Ewan McGregor dan Renee Zellweger, Reed merilis Down with Love.
Cerita Down with Love sebenarnya sederhana, yaitu tentang taruhan mendapatkan cinta wanita yang susah digapai. Sosok Barbara (Zellweger) terkenal sebagai seorang feminis yang tidak memerlukan kehadiran pria. Catcher (McGregor) pun bertaruh untuk meruntuhkannya, meski akhirnya benar-benar jatuh cinta.
Premis sederhana ini bisa dikemas oleh Peyton Reed dengan manis. Penampilan dua aktor utama membuat Down with Love menjadi sajian komedi romantis yang tidak boleh dilewatkan.
The Break-Up menghadirkan kolaborasi Reed dengan dua aktor spesialis komedi romantis, Vince Vaughn dan Jennifer Anniston. Keduanya diceritakan sebagai pasangan kekasih yang putus karena salah satu merasa tidak begitu dihargai.
Masalah mereka tidak berhenti setelah kata putus terucap. Keduanya masih tinggal bersama karena enggan mengalah soal apartemen mewah yang mereka sewa. Alhasil, pertengkaran pun muncul setiap harinya dan memunculkan pemahaman baru akan hubungan yang sudah kandas.
Puncak karier Peyton Reed terjadi saat ia bekerja sama dengan aktor spesialis komedi, Jim Carrey. Reed menyutradarai Carrey untuk sebuah proyek berjudul Yes Man.
Carrey memerankan Carl, pria kesepian yang punya kepercayaan diri rendah. Hal ini mendorongnya mengikuti program untuk memperbaiki kualitas diri. Salah satu program yang ia ikuti adalah mengatakan ya pada setiap sugesti yang ia terima. Hasilnya tidak hanya rentetan komedi, tetapi juga sejumlah pelajaran hidup.
Ada jarak tujuh tahun dari Yes Man ke Ant-Man. Peyton Reed mengisi jeda tersebut dengan menyutradarai beberapa episode TV series.
Saat dipilih Kevin Feige untuk memegang kendali Ant-Man, ciri khas Reed sebagai sutradara komedi pun ikut terbawa. Hasilnya, cerita asal mula Scott Lang berubah menjadi superhero meski awalnya hanya pencuri kelas teri bisa ditampilkan dengan begitu mengharukan. Apalagi, Reed didukung oleh Paul Rudd yang memberikan penampilan kharismatik
Sukses bersama Ant-Man, Peyton Reed dipercaya untuk mengerjakan sekuel filmnya. Ant-Man and the Wasp memiliki skala action yang lebih besar, tetapi Reed tidak melupakan unsur keluarga seperti pada film pertama.
Dalam sekuelnya kali ini, Scott Lang (Paul Rudd) yang ditahan setelah terlibat dalam Avengers harus menjelajahi alam quantum. Hal tersebut ia lakukan setelah menjalin ikatan tidak sengaja dengan Janet van Dyne (Michelle Pfeiffer), istri Hank Pym (Michael Douglass) yang diyakini terjebak di dalamnya. Dunia quantum memegang peran krusial di MCU karena berperan besar untuk menyelesaikan masalah di Avengers: Endgame dan nantinya menjadi pusat cerita pada film ketiga Ant-Man.
MCU tidak sembarangan kala menunjuk sutradara untuk menangani proyek mereka. Film karya Peyton Reed memiliki ciri khas tersendiri sehingga wajib disaksikan oleh para pencinta film.