6 Film Original Netflix Terbaik yang Rilis 2019 Ini Sayang Dilewatkan

The Irishman adalah salah satu film yang paling ditunggu-tunggu pada tahun 2019. Film ini kembali mempertemukan Martin Scorsese dengan kedua sahabatnya, Robert De Niro dan Joe Pesci. Al Pacino juga membintangi film ini, yang anehnya baru menjadi proyek pertamanya dengan Scorsese.

Berdasarkan buku karangan Charles Brandt, I Heard You Paint Houses, The Irishman memiliki banyak kemiripan dengan film-film mob epik Scorsese tahun 1990-an seperti Goodfellas dan Casino, tetapi lebih kontemplatif dan banyak membahas tentang usia tua, kesepian, hidup dan mati.

Film ini menceritakan kisah nyata Frank "The Irishman" Sheeran (Robert De Niro), seorang pengemudi truk yang kemudian hari menjadi pejabat serikat dengan koneksi massa dan mengaku terlibat dalam pembunuhan pemimpin serikat buruh, Jimmy Hoffa (Al Pacino).

The Irishman menerima ulasan positif dan secara khusus dipuji atas penampilan yang diberikan oleh De Niro, Pesci dan Pacino. Ini adalah entri hebat lain dalam filmografi Scorsese dan mungkin dapat menjadi penutup yang sempurna jika ia ingin mengakhiri kariernya yang luar biasa.

Marriage Story dibintangi oleh Adam Driver dan Scarlett Johannson yang berperan sebagai pasangan suami-istri yang tinggal di kota New York dan akan menghadapi perceraian. 

Film ini dimulai dengan montase bersuara di mana kedua pasangan saling memberi tahu apa yang mereka sukai tentang satu sama lain. Adegan ini membuat kalian percaya kalau kalian akan disuguhkan dengan kisah cinta, walau nyatanya tidak.

Marriage Story menunjukkan kepada kita bahwa perceraian adalah (bahkan dengan cara yang damai) cara yang sangat manusiawi, tanpa menjadi drama sidang yang membosankan, tidak juga terlalu melodramatik.

Seperti sebagian besar karakter dalam film Noah Baumbach, Charlie (Driver) dan Nicole (Johannson) terlihat seperti orang sungguhan yang menunjukkan sedikit keanehan, kecemasan, dan kepribadian yang kompleks saat akan menghadapi sidang perceraian.

Laura Dern, Alan Arda, dan Ray Liotta, yang memerankan tiga pengacara yang membantu pasangan dengan kasus perceraian mereka, juga berhasil mencuri perhatian dan memberikan beberapa pertunjukan kecil namun berkesan.

Epik sejarah ini dibintangi oleh Timothée Chalamet sebagai Hal, putra dari Raja Henry IV (Ben Mendelsohn) dan pewaris takhta Inggris yang tidak tertarik dengan kebijakan perang ayahnya dan kehidupan kerajaan. Ia pun memilih untuk tinggal di antara rakyat biasa.

Namun ketika ayahnya yang kejam meninggal, Hal dengan enggan menjadi Raja Henry V dan, tidak seperti pendahulunya, dia ingin menciptakan sebuah kerajaan yang lebih damai.

Berdasarkan beberapa drama sejarah Shakespeare — Henry IV, Parts 1 dan 2, dan Henry V, The King tidak mirip dengan potensi bahan sumbernya, tetapi desain produksi yang luar biasa, sinematografi yang hebat, dan pertunjukan yang memukai dari Timothée Chalamet, Joel Edgerton dan Robert Pattinson membuatnya layak berada di daftar ini.

Tahun lalu, Steven Soderbergh cukup produktif sampai-sampai ia merilis dua film yang berbeda. Sementara upayanya dengan menggaet deretan bintang dalam The Laundromat berakhir dengan kekacauan, High Flying Bird disambut dengan reaksi yang jauh lebih baik dari para kritikus.

Film ini dibintangi oleh André Holland, yang memerankan seorang agen olahraga yang harus mengeksekusi sebuah rencana dalam waktu 72 jam, memberikan peluang yang kontroversial kepada kliennya, seorang pemain bola basket pemula, selama penguncian perusahaannya.

Sebagai sebuah pandangan baru tentang drama olahraga, High Flying Bird adalah film yang dibuat dengan kompeten yang dialognya ditulis dengan baik, akting yang kuat, skrip yang cerdas, dan sinematografi yang unik, sehingga membedakannya dari sebagian besar film asli Netflix lainnya.

Disutradarai oleh Fernando Meirelles (City Of God) dan diadaptasi dari drama Anthony McCarten (The Pope), The Two Popes dibintangi oleh aktor veteran Anthony Hopkins dan Jonathan Pryce sebagai Joseph Ratzinger dan Jorge Bergoglio atau yang lebih dikenal sebagai Paus Benediktus XVI dan Paus Fransiskus.

Sebagian besar film adalah dialog antara mereka berdua, menggambarkan pertemuan antara Kardinal Bergoglio dan Paus Benediktus XVI dan diskusi mereka mengenai masa depan Gereja Katolik di tahun 2012.

Kembali pada tahun 2012, Bergoglio ingin pensiun dan pergi ke Vatikan untuk meminta izin Paus Benediktus. Namun, beberapa hal berubah dan, terlepas dari perbedaan pribadi dan ideologis mereka, pertemuan antara keduanya membuat Benediktus meminta Bergoglio untuk menjadi penggantinya ketika ia memutuskan untuk pensiun pada tahun 2013.

Lucu dan bijaksana pada saat yang sama, The Two Popes bertindak sebagai ringkasan singkat dari sejarah Gereja Katolik kontemporer, tetapi melalui penggunaan kilas balik yang menggambarkan beberapa kisah masa lalu Paus Fransiskus sebagai seorang Yesuit dari Argentina.

The Two Popes bukanlah film tanpa cacat, tetapi mampu bekerja dengan baik dalam memanusiakan dua tokoh agung ini, dan sangat amat layak ditonton jika kamu ingin melihat penampilan yang luar biasa dari Hopkins dan Pryce.

Enam tahun setelah final seri Breaking Bad, kita akhirnya dapat melihat apa yang terjadi pada Jesse Pinkman dalam film asli Netflix yang dirilis pada tahun 2019 lalu.

Berlangsung setelah peristiwa dari pertunjukan aslinya, El Camino berpusat pada Jesse yang ketakutan dan sangat trauma setelah dia melarikan diri dari para pedagang narkoba neo-Nazi, juga berisi beberapa kilas balik yang menunjukkan momen yang sebelumnya tidak terlihat dan membawa kembali beberapa wajah yang sudah dikenalinya.

El Camino adalah film yang bagus, diisi dengan sinematografi yang hebat dan soundtrack yang menakjubkan. Namun, sorotan dari film ini tetap Aaron Paul yang memberikan salah satu kinerja terbaik di kariernya dengan penggambaran intens dari Jesse Pinkman yang menderita PTSD.

Nah, itu tadi 6 film original Netflix terbaik di tahun 2019 yang sayang untuk dilewatkan. Jadi, tertarik untuk menonton semuanya?