Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Film Thriller Underrated Bertema Female Rage, Tegur Tegas Misogini

Revenge (dok. Fribourg International Film Festival/Revenge)

Female rage adalah salah satu trope film thriller dan horor yang lagi naik daun beberapa tahun belakangan. The Witch (2016), Promising Young Woman (2020), Pearl (2022) dan Companion (2025) adalah sejumlah contoh suksesnya. Kalau kamu perhatikan, semua berakar dari misogini dan seksisme yang bikin perempuan geram dan akhirnya mengambil langkah nekat. 

Selain ketiga film itu dan judul populer lainnya, ada beberapa rekomendasi film yang masih underrated alias kurang eksposur. Tunjukkan dukunganmu dengan nonton mereka, deh. Sekalian buktikan seberapa akurat dan kerennya kritik mereka terhadap misogini.

1. Revenge (2017)

Revenge (dok. MUBI/Revenge)

Revenge adalah film fitur debut Coralie Fargeat bertema survival dengan kritik pedas terhadap misogini. Jen (Matilda Lutz) adalah kekasih gelap seorang pria kaya yang diajak berlibur ke sebuah vila mewah jauh dari peradaban. Di sana, salah satu rekan kekasihnya melecehkannya.

Untuk menghindari kemungkinan Jen melaporkan mereka ke polisi, ketiganya sepakat untuk menghabisinya saat itu juga. Namun, Jen berhasil selamat dari percobaan pembunuhan tersebut dan harus segera kabur dari tempat terkutuk itu. 

2. Your Monster (2024)

Your Monster (dok. Vertical Entertainment/Your Monster)

Dibalut sentuhan komedi, Your Monster mendapuk Melissa Barrera jadi aktris bernama Laura. Setelah didiagnosa kanker, sang kekasih memutuskannya dan ia harus merelakan proyek drama yang sedang digarapnya bareng mantannya itu.

Sempat depresi dan putus asa, ia menemukan semangat baru setelah bertemu sosok monster dari masa lalunya. Bersama sang monster yang jadi suporter rahasiannya, Laura berusaha merebut apa yang jadi haknya, yakni ambil bagian dari proyek drama yang sebagian besar naskahnya ia tulis tersebut. 

3. The Nightingale (2018)

film The Nightingale (dok. Causeway Films/The Nightingale)

The Nightingale punya kemiripan dengan Revenge dalam beberapa aspek. Yakni, aksi balas dendam terhadap orang yang sudah menzalimi dan merebut kebahagiaan si lakon. Film mengikuti Clare (Aisling Franciosi), imigran Irlandia di Australia yang tinggal di gubug sederhana bersama suami dan bayi mereka.

Sebagai warga negara kelas dua di tengah koloni Inggris, ia bekerja untuk seorang tentara arogan. Satu hari, sang tentara melakukan sebuah kejahatan yang tak bisa dimaafkan dan Clare pun bertekat memberinya balasan setimpal. Bersama seorang pria pribumi yang ia temui di tengah jalan, mereka mencari celah untuk membunuh tentara Inggris itu. 

4. Hard Candy (2005)

Hard Candy (dok. Lionsgate/Hard Candy)

Hard Candy adalah film thriller 2000-an bertema female rage yang sayangnya minim eksposur. Film ini soal Hayley (Elliot Page), seorang remaja yang setelah mengobrol secara daring memutuskan kopdar dengan pria 30-an yang ia kenal di internet.

Memosisikan diri dalam situasi rentan, ternyata Hayley sudah menyiapkan jebakan untuk pria pedofil itu. Filmnya menarik dengan ending yang bikin kompas moralmu terusik. Jadi, siapa sebenarnya villain di film ini? 

5. Red Rooms (2022)

Red Rooms (dok. Seattle International Film Festival/Red Rooms)

Pertanyaan soal siapa villain di film juga bakal muncul saat kamu nonton sinema Kanada berbahasa Prancis ini. Red Rooms awalnya mengikuti keseharian seorang model yang istilah kerennya chronically online. Ia punya kepandaian meretas dan hobi main poker demi mengumpulkan uang kripto. 

Saat seorang pria yang diduga melakukan penyiksaan, pelecehan seksual, dan pembunuhan terhadap beberapa remaja putri tertangkap, si model jadi salah satu orang yang terobsesi pada kasus itu. Ia bahkan berteman dengan seorang perempuan yang mengaku sebagai fans sang terduga pelaku.

Obsesinya terhadap kasus itu cukup mengganggu dan ganjil, sampai-sampai ia kehilangan pekerjaannya. Ini membuat penonton makin penasaran akan motif dari si model. Siapa dia sebenarnya dan apa maunya? 

6. Kimi (2022)

Kimi (dok. HBO Max/Kimi)

Kimi dalam film ini adalah nama sebuah program kecerdasan buatan yang etikanya masih dipertanyakan. Film kemudian beralih fokus ke salah satu karyawan di perusahaan pembuat program tersebut, Angela (Zoë Kravitz). Ia diceritakan sebagai perempuan dengan agorafobia (ketakutan berlebih untuk keluar rumah) yang tak sengaja menemukan video kekerasan seksual saat bekerja.

Ia mulai menyelidiki asal mula video tersebut dan menemukan sebuah fakta mencengangkan soal perusahaan tempatnya bekerja. Namun, untuk bisa mencari keadilan, ia harus melakukan satu hal yang paling dicemaskannya saat ini, yakni keluar rumah. Masalahnya, saat ia keluar rumah, ia tahu kalau orang-orang di balik video itu akan mengejar dan tak akan membiarkannya hidup. 

Eksposur tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas. Sama dengan keenam film female rage thriller di atas. Meski jarang dibicarakan, kualitasnya gak sembarangan. Buat penggemar Pearl dan Companion, ini saatnya kamu mengapresiasi film-film serupa yang kurang publisitas. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Ayu Silawati
EditorDwi Ayu Silawati
Follow Us