Dikenal dengan karya-karyanya yang orisinil, sutradara asal Beijing, Wong Kar Wai sukses dengan beragam genre di film yang pernah ia buat.
Sutradara kelahiran tahun 1958 tersebut juga dikenal dengan sebutan 'Hollywood' dari Timur karena film-filmnya yang unik dari segi pengambilan gambar, eyecatching, ikonik, dan menggugah emosial para penonton.
Penasaran film besutan Wong Kar Wai apa saja yang berhasil bikin susah move on kalau kamu tonton? Yuk simak sampai habis!
As Tears Go By merupakan debut film besutan sutradara asal China ini.
Bergenre drama aksi yang berlatar di Hong Kong, film bercerita mengenai bandit bernama Wah yang bertemu Ngor saat dirinya dalam bahaya karena kesetiaan terhadap pemimpin gengnya dipertanyakan dan mulai menemukan harapan untuk hidupnya di masa depan.
Aktor kenamaan Andy Lau, Maggie Cheung, dan Jackie Cheung juga turut menghiasi film tersebut.
Days of Being Wild merupakan film panjang kedua yang dibuat Wong Kar Wai. Berlatar di tahun 1960-an, Days of Being Wild berkisah tentang York yang mencoba mencari tahu ibu kandungnya setelah rahasia tersebut terungkap oleh ibu angkat yang selama ini mengasuhnya.
Film ini juga berhasil menyabet penghargaan di Hong Kong Film Awards dengan Best Film, Best Director, Best Actor, Best Cinematography, dan Best Art Director. Keren banget, ya!
Film yang rilis pada 1994 ini bertutur mengenai dua polisi beda karakter yang habis patah hati dan bertemu wanita pujaannya yang juga memiliki latar belakang berbeda serta misterius.
Wong Kar Wai menggambarkan suasana di Chungking Express amat dibalut dengan kesunyian. Didukung dengan tata cahaya yang cenderung temaram, bercampur dengan kisah tokoh utama yang patah hati. Duh, menyayat hati.
Fallen Angels bertemakan aksi laga, drama, komedi, dan romansa yang menyoroti orang-orang di kota metropolitan.
Film ini bercerita tentang pembunuh bayaran dan asistennya yang memiliki keinginan untuk mengakhiri pekerjaan kotor tersebut dan kisah tentang keseharian lelaki bisu dengan kekasihnya.
Wong Kar Wai dalam film ini lebih menonjolkan sisi dewasa dan gelap, sama halnya dengan Chungking Express namun dengan suasana dan penggambaran yang cukup berbeda.
In The Mood For Love yang berlatar di tahun 60-an ini berfokus pada penceritaan dua karakter utama yang sama-sama sudah menikah namun mengetahui pasangannya berselingkuh. Menariknya, pasangan yang diselingkuhi tersebut merupakan tetangga yang juga saling jatuh cinta namun enggan untuk berbuat hal yang sama.
Wong Kar Wai juga piawai dalam memainkan emosi penonton dengan film In The Mood For Love ini yang perdana tayang di Cannes Festival 2000 dan berhasil masuk nominasi untuk Palme d'Or.
Film rilisan tahun 2004 ini merupakan kumpulan trilogi dari film terdahulunya, Days of Being Wild dan In The Mood For Love. Berkisah pada Chow yang beberapa waktu tinggal di Singapura dan kembali lagi ke Hongkong.
Di Hongkong, ia kembali menempati penginapan yang dahulunya punya banyak kenangan (kamar 2046, di film In The Mood For Love), bedanya ia tinggal di kamar nomor 2047.
Demi menambah penghasilan, Chow menulis cerita-cerita dewasa yang pada akhirnya membawanya menulis cerita 2047. Sebuah cerita tentang kisah cinta Jing Wen, anak pemilik penginapan dengan kekasihnya.
Nyatanya, Chow menuliskan kisahnya sendiri dibalut fiksi ilmiah yang kembali dari tahun 2046 dan jatuh cinta dengan sesosok robot perempuan.
Walaupun memiliki premis yang rumit, film 2046 berhasil masuk di beberapa penghargaan bergengsi seperti Cannes Film Festival 2004 untuk nominasi Palme d'Or dan meraih Best Art Director dan Best Original Score di Golden Horse Film Festival 2004.
Nah, itu tadi 6 film Wong Kar Wai yang pastinya bikin susah move on karena gaya penceritaan, uniknya sinematografi, dan orisinalitas karya dari sutradara asal China ini. Seluruh film di atas juga dapat kamu tonton secara legal di KlikFilm, lho.