6 Lagu Terbaik Harry's House, Pemenang Album of the Year Grammy 2023

Butuh asupan lagu bernuansa mellow untuk menemanimu di kala hujan? Kamu wajib mendengarkan lagu yang ditulis oleh Harry Styles dan Thomas Hull ini. Diawali dengan lirik "Little freak, Jezebel/You sit high atop the kitchen counter/Stay green a little while/You bring blue lights to dreams," Styles bercerita tentang kerinduan dan penyesalan seorang kekasih.

Meski tak banyak memainkan nada tinggi, vokal Styles yang adem ditambah irama yang melodius membuat "Little Freak" layak disejajarkan dengan lagu-lagu emosional miliknya sebelum ini, seperti "From the Dining Table" dan "Sign of the Times." Bahkan, sejumlah fans di Twitter mengaku menangis ketika mendengarkan lagu berdurasi 3 menit 22 detik ini!

Sulit untuk tak membandingkan lagu terakhir dalam Harry's House ini dengan "Fine Line" yang menjadi closing track dalam album studio kedua Harry Styles, Fine Line (2019). Meski sama-sama menjadi penutup album, "Love of My Life" menyiratkan keraguan dalam lirik-liriknya. Berbeda dengan "Fine Line" yang lebih tegas dan bernada optimis.

Coba tengok liriknya berikut ini, deh. "Baby, you were the love of my life, woah/Maybe you don't know what's lost till you find it/It's not what I wantеd, to leave you behind/Don't know whеre you'll land when you fly." Lirik tersebut seakan menggambarkan kesadaran Styles akan hubungannya yang kandas.

Namun, uniknya ia menutup chorus tersebut dengan kalimat bernada retoris, "But, ​baby, you were the love of my life." Terdengar hopeless romantic? Tunggu sampai Styles memilih menutup "Love of My Life" dengan dentingan piano yang menghantui.

Selain "Little Freak," salah satu track balada di Harry's House yang juga wajib kamu dengar adalah "Matilda." Seperti judulnya, lagu ini menyoroti kisah hidup seorang gadis bernama Matilda yang diceritakan dari point of view sang musisi. Diiringi petikan gitar akustik, Styles menyanyikan lirik demi lirik dengan penuh perasaan.

"Matilda, you talk of the pain like it's all alright/But I know that you feel like a piece of you's dead insidе/You showed me a power that is strong еnough to bring sun to the darkest days/It's none of my business, but it's just been on my mind." Lirik menyentuh tersebut menggambarkan betapa Styles mengagumi sosok "Matilda" karena ketabahannya dalam menjalani hidup.

Dilansir NYLON, Styles membuat lagu ketujuh di Harry's House ini berdasarkan pengalaman seseorang yang ia kenal di kehidupan nyata. Di sisi lain, ia memilih judul tersebut karena terinspirasi dari tokoh protagonis dalam novel berjudul sama karya Roald Dahl.

"Late Night Talking" adalah jenis lagu yang ampuh menaikkan mood. Ditulis oleh Styles bersama Thomas Hull, lagu ini dibuka dengan verse yang menggoda sebelum Styles mengajak penonton bergoyang lewat chorus yang super catchy, "We've been doin' all this late-night talkin'/'Bout anything you want until the morning/Now you're in my life/I can't get you off my mind."

Menjadi suksesor lagu-lagu Styles yang bernuansa cerah macam "Kiwi" dan "Treat People With Kindness," "Late Night Talking" berhasil meraih nominasi Song of Summer di MTV Video Music Awards 2022. Namun sayangnya, harus kalah dari "First Class," single milik Jack Harlow dari album keduanya, Come Home the Kids Miss You (2022).

Sebagai lagu andalan dalam Harry's House, "As It Was" mempunyai segala kriteria yang dibutuhkan oleh sebuah tembang hits, yakni lirik yang bagus, vokal yang kuat, serta melodi yang catchy. Sementara para pendengar bakal dibuat terngiang-ngiang oleh synthesizer dan ketukan drumnya, "As It Was" juga menyuguhkan deretan lirik yang memperlihatkan kerapuhan dari personel One Direction tersebut.

Yap, di balik irama pop rock-nya yang bersemangat, siapa sangka kalau lagu ini punya deretan lirik yang menyesakkan, seperti "Harry, you're no good alone/Why are you sitting at home on the floor?/What kind of pills are you on?" Banyak fans yang berspekulasi kalau lagu ini menggambarkan rasa kesepian yang dirasakan sang musisi di tengah gemerlap kehidupan selebriti.

Apapun itu, yang jelas "As It Was" berhasil menjadi anthem di mana-mana. Bahkan, dalam Billboard Hot 100, lagu ini berhasil menempati posisi keempat sebagai lagu terlama yang berada di puncak dengan total 15 minggu. Sebelumnya, posisi tersebut diduduki oleh lagu legendaris milik Whitney Houston, "I Wil Always Love You."

Lagu pembuka di Harry's House ini adalah semua yang kamu harapkan dari seorang Harry Styles, fun, energik, tetapi tetap tak menanggalkan sisi eksentrik yang sudah menjadi ciri khasnya. Diproduseri oleh Kid Harpoon dan Tyler Johnsons, "Music for a Sushi Restaurant" sudah menyita perhatian sedari awal lewat lirik yang mengandung metafora, "Green eyes, fried rice/I could cook an egg on you," lalu disusul permainan terompet di chorus.

Dilansir Cosmopolitan, ide untuk membuat lagu ini didapatkan Styles saat mengunjungi sebuah restoran sushi di Los Angeles. "This is really strange music for a sushi restaurant,’ and then I was like, ‘Oh, that would be a really fun album title,'" kata Harry. Sebenarnya, ini bukanlah kali pertama bagi Styles menggunakan nama makanan sebagai judul lagu.

Sebelum "Music for a Sushi Restaurant," ada "Watermelon Sugar," track kedua di Fine Line (2019), yang disebut-sebut sebagai salah satu banger terbaik dari sang musisi. Sebagaimana "Watermelon Sugar," "Music for a Sushi Restaurant" pun sukses di berbagai tangga lagu. Salah satunya meraih posisi kedelapan dalam US Billboard Hot 100.

Secara keseluruhan, Harry's House merupakan bukti kematangan bermusik seorang Harry Styles. Hal itu terlihat dari beragamnya nuansa yang dihadirkan dalam album ini, dari sendu ("Matilda," "Love of My Life," "Little Freak"), sensual ("Music for a Sushi Restaurant," "Cinema"), sampai gembira ("Late Night Talking," "Daydreaming," "Grapejuice"). Kamu setuju, gak, kalau Harry's House dinobatkan sebagai album terbaik Harry Styles sejauh ini?