6 Rekomendasi Film Keren bagi Kalian yang Suka Serial "Westworld"

Dirilis pada tahun 1997, Gattaca berlatar di masa depan ketika seleksi genetik menentukan peran sosial masyarakat. Hal ini membuat seorang pria bergenetik rendah, Vincent Freeman (Ethan Hawke), mengambil identitas seorang "genetik pilihan" bernama Jerome Eugene Morrow (Jude Law) agar dapat pergi ke luar angkasa.

Seperti sosok host di Westworld, Freeman diperlakukan secara berbeda karena unsur-unsur yang tidak dapat dia kendalikan, dan harus bertahan dalam sistem masyarakat yang tidak menghargai dirinya.

Westworld dan Gattaca sama-sama menggambarkan sebuah "harga" yang harus dibayar oleh orang semacam ini untuk memperoleh kehendak bebas, dan menggunakan cerita fiksi ilmiah untuk menunjukkan perbedaan "hak istimewa" antara si kaya dan miskin.

Karya Jonathan Nolan biasanya mengandung gagasan tentang "loop," atau singkatnya sebuah kejadian yang terjadi secara berulang. Di Westworld, Nolan memandang loop sebagai produk dari determinisme yang  mempertanyakan sifat kehendak bebas. Dalam konteks ini, tidak ada film yang lebih baik daripada Minority Report karya Steven Spielberg.

Film ini berlatar di masa depan futuristik, di mana pemerintah Amerika menggunakan peramal yang disebut "Precog" untuk menemukan penjahat sebelum kejahatan terjadi. Semua terlihat baik-baik saja sampai ketua PreCrime, John Anderton (Tom Cruise), menemukan fakta kalau dirinya akan melakukan pembunuhan di masa mendatang.

Dalam Minority Report, pencarian Anderton untuk keluar dari kondisi ini diceritakan dengan visual yang apik, lengkap dengan visi imajinatif tentang proses hukum dan keadilan di masa depan. Tentu saja, hal ini menjadikannya tontonan wajib yang tidak boleh dilewatkan oleh para penggemar Westworld.

Westworld mungkin terkenal karena penggambaran kecerdasan buatannya. Salah satu alasan mengapa Westworld laku di pasaran fiksi ilmiah adalah karena ia berhasil membangun empati yang tulus untuk host robot dan mengaburkan batas antara manusia dan ciptaan mereka melalui twist yang mengejutkan.

Salah satu film terbaik yang sama-sama menggambarkan elemen ini dengan baik adalah terobosan buatan Alex Garland, Ex Machina. Film ini diawali ketika seorang programmer bernama Caleb (Domhnall Gleeson) diundang untuk tinggal di rumah seorang pria karya bernama Nathan (Oscar Isaac).

Nathan sendiri adalah seorang jenius yang telah merancang kecerdasan buatan humanoid bernama Ava (Alicia Vikander). Film ini akan berfokus dalam membangun ketegangan di antara ketiga karakter ini. Dan ketika Caleb mulai berempati untuk Ava, ia mulai mempertanyakan tujuan dan alasan keberadaannya di dunia ini.

Dalam Ex Machina, pertanyaan eksistensial ini ditangani dengan cara yang provokatif dan menghibur, dan tentunya akan menarik bagi para penggemar tontonan filosofis seperti Westworld.

12 Monkeys adalah film yang mengeksplorasi berbagai persimpangan antara memori, takdir, dan futurisme, serta mempertanyakan apakah teknologi dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengubah nasibnya.

Dalam film ini, karakter Bruce Willis, James Cole, dihantui oleh visi kematiannya sendiri yang sering ia lihat dalam kenangan masa lalunya. Perlu diketahui kalau perbedaan antara masa lalu dan masa kini sangat berperan dalam gaya bercerita Westworld yang tidak konvensional.

Dalam serial tersebut, berbagai peristiwa diceritakan secara tidak beraturan, sehingga penonton dibiarkan merenungkan apakah yang mereka tonton adalah masa lalu, masa kini, atau gabungan dari keduanya.

Karakter-karakter Westworld juga sering ditempatkan dalam situasi yang sama dengan James Cole, karena pada akhirnya ingatan dasar mereka akan memiliki konteks yang berbeda ketika sebuah informasi baru terungkap.

Salah satu kalimat paling ikonik dari musim pertama Westworld adalah, "Pernahkah kalian mempertanyakan  realitas kalian?". Dari semua film yang berhubungan dengan realitas dan kesadaran akan eksistensi, Total Recall adalah salah satu contoh yang terbaik.

Berdasarkan cerita pendek Phillip K. Dick, film ini menceritakan seorang pekerja konstruksi, Dennis Quaid (Arnold Schwarzenegger), yang tergila-gila dengan mimpi kalau ia tinggal di Mars dan menjadi agen rahasia. Quaid diberitahu kalau ingatannya palsu, dan akhirnya memulai petualangan untuk mencari tahu apa yang nyata dan apa yang tidak.

Rangkaian mimpi adalah aspek inti dari Westworld karena karakter di dalamnya sering dipaksa untuk menghadapi versi subjektif dari ingatan mereka sendiri. Total Recall memiliki kaitan yang sama dengan Westworld karena Quaid terus-menerus menebak berbagai aspek yang dapat dia percayai dari ingatannya.

Pada akhirnya, Total Recall dan Westworld sepakat kalau self-empowerment bisa datang melalui proses pencerahan yang kita alami sendiri.

Sebagai salah satu film terbaik sepanjang masa, Blade Runner telah mengubah lanskap dunia perfilm dalam hal penggambaran filosofi moral yang menantang dan visi unik dari penggambaran masa depan dystopian yang tidak terlalu jauh.

Mirip dengan bagaimana Westworld menggabungkan ikonografi barat dengan visual sci-fi yang memukau, Blade Runner juga menggabungkan semua elemen noir ke dalam cerita yang dipenuhi oleh misteri.

Dalam hal ini, Westworld dan Blade Runner sama-sama telah melampaui batasan genre mereka untuk mengeksplorasi sisi kehidupan manusia. Kedua karya ini sama-sama mengeksplorasi kecerdasan buatan dan pencarian akan sosok seorang pencipta yang mereka idamkan.

Nah, itu tadi rekomendasi 6 film karena yang wajib ditonton untuk para penggemar Westworld. Bagaimana, tertarik untuk menonton semuanya?