Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Single yang Tak Mencerminkan Warna Musik Albumnya

Halsey (instagram.com/halsey)

Bertugas sebagai teaser untuk sebuah album, single tentu diharapkan bisa mencerminkan warna musik yang sedang diusung musisi untuk mahakaryanya itu. Namun, namanya juga seni, pakem itu tidak selalu diterapkan semua musisi. Buktinya, banyak single yang sama sekali tidak terdengar sama dengan lagu-lagu lain dalam album. 

Berikut beberapa rekap single hits yang dimaksud. Coba dengar lagi dan bandingkan dengan album dari single itu berada.

1. "Ego" milik Halsey tidak mencerminkan album The Great Impersonator dari segi genre

Saat melepas "Ego" sebagai single utama untuk album The Great Impersonator (2024), kamu mungkin berpikir Halsey bakal bergeser ke genre rock alternatif. Nyatanya, album itu ternyata mencerminkan judulnya. Halsey ternyata membawa banyak warna dalam album terbarunya itu. Ia mengambil inspirasi dari deretan penyanyi lawas yang menginspirasinya mengejar karier sebagai musisi profesional, mulai dari Britney Spears, Cher, Amy Lee, David Bowie, sampai Aaliyah. 

2. Lagu hits Blur, "Song 2" tidak setipe dengan track lain dalam album self-titled mereka

Dinobatkan jadi lagu terbaik Blur sepanjang masa, "Song 2" memang memikat dan mencolok dibanding track lain dalam album self-titled mereka yang dilepas ke publik pada 1997. Coba bandingkan dengan "Beetlebum" yang terpilih jadi single kedua. "Beetlebum" yang moody bisa dibilang lebih mencerminkan warna musik album tersebut ketimbang "Song 2" yang energik dan playful.

3. "The Only Exception" jadi satu-satunya lagu slow dalam album Brand New Eyes Paramore

Kalau kamu mendengar seluruh track dalam album Brand New Eyes-nya Paramore, rasanya "The Only Exception" seperti sebuah benda asing. Album itu diisi lagu-lagu emo cadas yang memang jadi genre utama band asal Amerika Serikat itu. Sementara, "The Only Exception" didominasi gitar akustik dan bertempo lambat seperti bukan Paramore yang biasanya.  

4. "How Soon is Now?" jadi lagu paling beda dalam sejarah The Smiths

Gak hanya tak nyambung dengan lagu-lagu lain dalam album Hatful of Hollow (1984), "How Soon is Now?" juga tak terdengar seperti The Smiths yang biasanya. Riff gitar dan sentuhan tremolo-nya jadi pembeda. Berkat keunikannya, "How Soon is Now" akhirnya dulang popularitas dan dirilis jadi single beberapa waktu setelah album rilis. Padahal track itu dimasukkan dalam sisi-B (side-B) di versi rilisan fisiknya. Sisi-B biasanya berisi lagu-lagu yang tak dianggap prioritas oleh label.

5. "Zombie" The Cranberies terdengar mencolok dibanding lagu-lagu lain dalam album No Need to Argue

Dianggap salah satu lagu legenda The Cranberies, "Zombie" ternyata tidak sama dengan lagu-lagu lain dalam album No Need to Argue (1994). "Zombie" nyatanya lebih berisik dari segi instrumen dibanding sisa track dalam album itu yang kebanyakan beraliran pop folk. Ini membuatnya mencolok dan mungkin sudah menipu jutaan telinga yang mengira album No Need to Argue bakal bergenre rock.

6. "Drive" milik Incubus jadi satu-satunya lagu paling slow dalam album Make Yourself

"Drive" jadi pengecualian dalam album ketiga Incubus, Make Yourself. Beda dengan 12 track lain dalam album metal itu, "Drive" jadi yang paling slow dan liriknya secara gamblang menggambarkan kerentanan. Lagu itu juga amat berbeda dengan dua single yang dirilis sebelumnya, yakni "Pardon Me" dan "Stellar", yang lebih mengentak serta asertif. "Drive" sampai sekarang masih jadi lagu tersukses mereka dan berhasil menginisiasi tren lirik introspektif dalam musik rock

Itu tadi enam single hits yang pernah "menipu" jutaan telinga karena dipilih jadi teaser untuk album yang sama sekali tidak mirip dengan lagunya. Tentu tidak hanya enam musisi yang pernah melakukannya. Coba bagikan temuanmu di kolom komentar, ya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Ayu Silawati
EditorDwi Ayu Silawati
Follow Us