7 Cerita Spiderman di Komik yang Wajib Diangkat Jadi Film 

Dibuat oleh Stan Lee dan Steve Ditko, organisasi para penjahat, The Sinsiter Six debut di komik The Amazing Spider-Man Annual #1. Organisasi epik ini didirikan oleh Doctor Octopus yang terdiri dari Mysterio, Electro, Kraven the Hunter, Sandman dan Vulture. 

Mereka pun menculik Betty Brant dan Aunt May untuk memancing si manusia laba-laba keluar. Walau sama-sama punya motivasi kuat dalam membenci Spiderman, namun entah mengapa bukan mengeroyoknya, mereka memilih untuk menghadapi Spiderman satu lawan satu secara bergiliran.

Jika cerita ini dibawa ke film, bayangkan betapa menyenangkannya melihat satu film dengan banyak penjahat ikonis sekaligus. Namun sepertinya, ada harapan kisah ini akan masuk ke MCU, karena sejauh ini, Spidey versi Tom Holland memunculkan nama-nama dari member Sinister Six sebagai penjahat utamanya. 

Jean Dewolff adalah seorang detektif kepolisian yang bekerja sama dengan Spiderman dalam memecahkan berbagai kasus. Mungkin hubungan keduanya mirip Jim Gordon dengan Batman.

The Death of Jean DeWolff adalah storyline dari komik The Spectacular Spider-Man #107-110. Suatu hari seseorang membunuh DeWolff. Pembunuhnya adalah super villain bernama Sin-Eater, Spiderman mengejarnya dan berhasil mengalahkannya. Kisah ini adalah satu cerita kehilangan lain dari sang superhero dan menjadi bagian penting untuk kehidupan Peter Parker.

Tak seperti superhero Marvel lain, Spiderman bisa dibilang karakter yang sangat akrab dengan kematian. Dari mulai paman Ben hingga Gwen Stacy dan banyak orang-orang terdekat lainnya. Salah satunya adalah Marla Jameson, istri dari J. Jonah Jameson, yang meninggalkan demi melindungi suaminya dari peluru.

Dalam dua edisi setelah kematian Marla tersebut, yaitu The Amazing Spider-Man #655 dan #656, sang manusia laba-laba begitu tersiksa oleh mimpi buruk dari rasa bersalahnya atas orang-orang yang telah meninggal. Banyak juga yang mengkritik sang pahlawan atas kegagalannya menyelamatkan mereka.

Bayang-bayang dari para korban yang dekat dengannya, pikiran Peter pun didorong ke neraka mimpi buruk yang dibangun oleh rasa bersalah dan kesedihan. Babak keterpurukan Spiderman ini harus diangkat ke film, karena akan membuat sang pahlawan super terlihat begitu manusiawi.

Umumnya, orang tahu musuh Spiderman yang berjuluk Goblin adalah Green Goblin-nya Norman Osborn. Namun ada satu tokoh villain yang sama-sama mengangkat mitos Goblin, yaitu Hobgoblin. Pada storyline The Original Hobgoblin Saga, tokoh penjahat ini dibuat berbeda dengan Green Goblin yang terkenal gila dan brutal dalam setiap aksinya.

Hobgoblin penuh perhitungan dan cenderung lebih misterius. Dia jarang menampakkan diri, namun berhasil membuat pembaca menebak-nebak identitas sebenarnya. Bahkan ada twist di mana pembaca diarahkan untuk memilih 3 pilihan karakter, yang sama-sama masuk akal untuk menjadi orang di balik topeng Hobgoblin.

Cerita ini akan sangat seru jika diangkat ke dalam film. Rasanya kehadiran Hobgoblin dengan gaya misteriusnya akan memberikan bobot cerita yang berkelas untuk sang manusia laba-laba.

Spider Island ditulis oleh Dan Slott dan digambar oleh Humberto Ramos, Stefano Caselli, Joe Caramagna dan Marte Gracia. Pada storyline ini, diceritakan semua orang di New York mendapatkan kekuatan Spiderman.

Namun, kondisi menjadi kacau ketika diketahui mendapat kekuatan Spiderman hanya tahap pertama, sebelum orang-orang tersebut berubah jadi laba-laba raksasa. Peter Parker berbaur dengan yang lainnya dan bertingkah seakan-akan dia juga terinfeksi. 

Pada komik ini juga melibatkan para Avengers yang membantu Peter Parker menghadapi bencana besar tersebut. Membayangkan kekacauan besar serta serunya orang-orang termasuk Mary Jane dalam mengulik kekuatan Spiderman pada diri mereka, menjadikan kisah ini layak diangkat ke dalam film Marvel Cinematic Universe.

Bagaimana kalau Spiderman mati? Pertanyaan ini pernah digambarkan dalam komik pada storyline The Death Of Spiderman. Sang superhero terkena tembakan saat dia berusaha menyelamatkan Captain America dari percobaan pembunuhan oleh Punisher.

Spidey masih bisa bertahan saat itu, namun kabar keluarganya diserang oleh Green Goblin memaksanya segera pergi ke rumah dengan kondisi luka yang belum diobati. Dia pun harus bertarung dengan musuh bebuyutannya tersebut. Spiderman pun terluka parah dipangkuan Mary Jane dan mengucapkan kalimat perpisahan pada Aunt May yang sukses membuat haru.

Cerita ini menjadi salah satu yang paling populer di deretan komik Spiderman. Kisah ini tidak berfokus pada Peter Parker, melainkan pada penjahat berjuluk Kraven The Hunter. Di sini, Kraven digambarkan tidak biasa, dia jauh lebih kompleks dan berbahaya.

Akhirnya, pada stroyline ini, Kraven berhasil mengalahkan sang pahlawan dan menguburnya hidup-hidup. Namun kemudian Kraven menyadari, dia hanya mengalahkannya secara fisik, namun tak dapat mengalahkan Spiderman sebagai satu sosok hero. Dia tetap merasa kalah dan tidak pernah bisa melampauinya.

Di sini, Kraven dan tentu saja pembaca menyadari, betapa besarnya sosok Spiderman sebagai seorang pahlawan. Bahkan Kraven akhirnya menembak dirinya sendiri sebagai bentuk frustasinya.

Dari deretan cerita di atas, mana yang menjadi favoritmu dan layak untuk diangkat ke layar lebar? Coba komen di kolom komentar, yuk!