Tentu, film epik berdurasi 3-4 jam itu bagus. Lagipula, siapa yang tidak suka maraton Lord of the Rings atau Harry Potter? Namun tak jarang, kita juga menginginkan cerita yang cepat yang bisa ditonton dalam waktu kurang dari dua jam.
Untungnya, ada banyak film keren dengan durasi kurang dari 100 menit. Mulai dari film anak-anak hingga film perang dan drama kriminal, berikut 7 rekomendasi film terbaik dengan durasi di bawah 100 menit yang bisa kamu tonton di akhir pekan ini.
"Are you gonna bark all day, little doggy, or are you gonna bite?"
Reservoir Dogs (1992) dikemas dengan begitu banyak adegan ikonik di dalamnya. Hal ini pun membuat kita lupa kalau film ini adalah film terpendek Quentin Tarantino dengan durasi 99 menit.
Di sini, Tarantino memulai debutnya sebagai sutradara, menghadirkan film thriller perampokan yang penuh gaya dan tetap relevan sampai tiga dekade setelahnya. Adegan pembukanya seperti pengantar untuk seluruh filmografi Tarantino, memuat dialog lucu, referensi budaya pop dan karakter yang eksentrik.
"Menuju tak terbatas dan melampauinya!"
Tak ada banyak film animasi yang terus dikenang sampai hari ini selain karya Disney-Pixar yang dibintangi oleh Tom Hanks dan Tim Allen ini. Toy Story (1995) langsung menjadi sensasi pada saat perilisannya, meraup lebih dari US$360 juta dan membangun waralaba terkenal setelahnya.
Toy Story juga merupakan tonggak sejarah sebagai film animasi pertama yang seluruhnya dibuat oleh komputer. Padahal, ide film yang berfokus pada mainan hidup ini muncul karena keterbatasan teknologi saat itu. Setelah menontonnya, kamu harus lanjut ke sekuelnya:
Up (2009) diawali oleh kisah mengharukan, yang berfokus pada seorang duda bernama Carl Fredericksen (Ed Asner). Ia berjanji kepada mendiang istrinya, Ellie, untuk melakukan perjalanan dengan balon helium ke Paradise Falls, Amerika Selatan. Tanpa disangka, seorang anak pramuka bernama Russell (Jordan Nagai) ikut dalam perjalanan tersebut.
Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan sejumlah karakter unik, termasuk anjing yang bisa berbicara bernama Dug (Bob Petersen) dan seekor burung langka bernama Kevin. Dengan durasi 96 menit, film ini mampu membuat emosi kita campur aduk.
"Gentlemen, you can't fight in here. This is the War Room!"
Dr. Strangelove (1964) adalah karya mini lain dari Stanley Kubrick setelah Paths of Glory (1957). Di sini, dia memberikan pandangan visionernya tentang Perang Dingin dan ketegangan nuklir saat itu. Hasilnya adalah sebuah satire yang mengundang gelak tawa selama 94 menit.
Sebuah hal berani pada masanya, film ini dibuat setahun setelah ketegangan misil di Kuba. Sungguh mengesankan betapa banyak lelucon ikonik yang terkandung dalam film ini. Seperti kalimat "Ja, Mein Führer!" dan tingkah para pemimpin bodoh saat rapat di War Room.
WALL-E (2008) mungkin film anak-anak, tetapi pesan yang coba disampaikannya masih relevan sampai saat ini. Berlatar di dunia distopia, ketika Bumi penuh sampai dan umat manusia sudah hidup di pesawat luar angkasa, sebuah robot WALL-E menghabiskan hari-harinya untuk memadatkan sampah di planet kosong tersebut.
Terlepas dari latar yang suram ini, WALL-E adalah salah satu film Pixar yang paling mengharukan. Siapa yang tidak terharu saat melihat hubungan WALL-E dan EVE? Sepanjang 98 menit, kita pun akan terketuk untuk menjaga planet ini dengan lebih baik.
Versi "live action" di tahun 2019 memang terlihat lebih keren secara visual. Namun, tak ada yang menandingi film aslinya. Pengisi suaranya luar biasa, termasuk beberapa bintang besar sepertti Matthew Broderick, Jeremy Irons, James Earl Jones, dan Rowan Atkison. Belum lagi Can You Feel the Love Tonight yang terus terngiang-ngiang.
Memiliki durasi 98 menit, The Lion King (1994) mengajarkan kita untuk mengambil tanggung jawab saat beranjak dewasa. Tak lupa, berbagai elemen spiritual dan wejangan seperti "Hakuna Matata" yang ikonik.
Terakhir, ada film klasik yang disutradarai oleh Sidney Lumet, yang berpusat pada 12 juri dalam sebuah sidang pembunuhan. Terdakwa adalah seorang remaja (John Savoca) yang dituduh membunuh ayahnya. Jika kedua belas juri setuju, bocah itu akan menerima hukuman mati.
Sebagian besar drama berkisar pada diskusi para juri. Masing-masing dari mereka memiliki latar belakang dan pandangan berbeda, di mana mereka berjuang untuk membangun konsensus untuk kasus itu.
Beberapa orang telah menafsirkan 12 Angry Men (1957) sebagai tanggapan atas perburuan penyihir McCarthy yang terjadi di AS pada 1950-an. Apapun itu, film sepanjang 96 menit ini mampu memberikan pengalaman sinematik yang tak terlupakan.
Kesibukan membuat kita menyukai sesuatu yang singkat, termasuk tontonan. Beberapa film terbaik di atas dapat dipilih jika memang kamu memiliki jadwal yang padat. Jadi, mana yang ingin kamu tonton?