7 Film yang Didominasi Warna Hitam, Gak Harus Horor

Secara teori, hitam tidak tepat disebut warna. Ia terbentuk secara alami saat kondisi tanpa atau minim cahaya. Namun, sebagai warna, hitam bisa diterjemahkan ke dalam berbagai makna, seperti misteri, kekuasaan, elegansi, kemakmurah, ketakutan, kesuraman, kejahatan, hingga kesedihan.
Tak heran bila ada beberapa sineas yang kemudian memutuskan hitam sebagai warna dominan dalam karya visual mereka. Ini karena ternyata hitam bisa menonjolkan nuansa tertentu yang hendak mereka wujudkan. Seperti yang dapat kamu amati lewat beberapa rekomendasi film berikut. Gak selalu horor, lho. Film drama pun banyak yang dikemas dengan dominasi color grading hitam.
1. Whiplash (2014)

Whiplash adalah salah satu film drama psikologi yang banyak menggunakan elemen hitam di dalamnya. Pemilihan warna itu sebenarnya tak mengejutkan mengingat banyak makna hitam yang bisa diterjemahkan di sini. Misalnya, latar berupa sekolah musik prestisius sesuai dengan hitam sebagai simbol kemakmuran dan elegansi. Ditambah dengan plotnya yang seolah ingin mengungkap sisi gelap manusia, warna hitam mempertajam kesuraman yang hendak dibangun Damien Chazelle.
2. Tar (2022)

Pakai formula yang sama dengan Whiplash, film Tar yang dibintangi Cate Blanchett juga berlatarkan sebuah sekolah musik terkenal di Amerika Serikat di mana sang lakon diundang jadi dosen tamu. Namun, ia justru terjegal skandal yang mengancam kariernya. Sama-sama bergenre psikodrama dan berlatar tempat yang identik dengan kemegahan serta kelompok elite, warna hitam pun ideal jadi elemen dominan di film ini.
3. Donnie Darko (2001)

Disebut sebagai salah satu film mind-bending terbaik yang pernah dibuat, Donnie Darko pun didominasi warna hitam. Ini sesuai dengan genre thriller-psikologi dan nuansa misterius yang diusung Richard Kelly.
Donnie (Jake Gyllenhaal) diceritakan sebagai remaja dengan penglihatan dan kebiasaan aneh. Ia sering dapat bisikan dari sesosok berupa kelinci raksasa mengerikan yang kadang muncul di hadapannya.
Kondisinya mirip dengan seseorang dengan schizoprenia, tetapi sang sineas tak serta merta menggunakan diagnosa medis tersebut untuk melabeli Donnie. Ia justru menggunakan situasi dan kemampuan Donnie untuk mempermainkan emosi penonton, yakni membuat kita terus bertanya mana yang kenyataan dan tidak.
4. Nocturnal Animals (2016)

Nocturnal Animals mengeksploitasi warna hitam untuk memperjelas plotnya yang berkenaan dengan sisi gelap dari nafsu manusia. Film ini mengikuti seorang perempuan dengan karier mentereng yang tak pernah bahagia dengan hubungan asmaranya. Setelah berganti pasangan, giliran ia yang harus merasakan sakitnya dikhianati. Berlakonkan orang-orang kelas atas yang tak bahagia, elemen hitamnya benar-benar pas.
5. The Godfather (1972)

Mengekspos sisi gelap kehidupan keluarga terpandang yang ternyata berjaya lewat bisnis ilegal yang mereka lakoni, rasanya tak aneh ketika Francis Ford Coppola menggunakan color grading hitam untuk The Godfather.
Plot The Godfather dibuat dengan kompleksitas tinggi dari segi naskah dan koreografi, tetapi juga punya nilai estetika yang superior. Tak heran kalau mereka dapat label film legendaris.
6. X (2022)

Bergenre horor, pemilihan hitam sebagai salah satu elemen dominan dalam pewarnaan akhir film X memang tak mengejutkan. Menariknya, mereka memadukan itu dengan adegan yang disyut di latar terbuka dengan kecerahan maksimal. Ini benar-benar terobosan unik yang didukung pula dengan kualitas naskah yang gak tanggung. X dikemas dalam bentuk trilogi dengan prekuelnya yang berjudul Pearl (2022) dan sekuel berjudul MaXXXine (2024).
7. Longlegs (2024)

Datang dari rumah produksi NEON, Longlegs disebut sebagai salah satu film dengan sinematografi terbaik sepanjang pertengahan 2024 oleh Indiewire. Di samping plotnya yang unik dan tak tertebak, keputusan Oz Perkins mengeksploitasi ruang kosong gelap untuk memperkuat efek ngeri patut diapresiasi. Longlegs sendiri mengikuti perburuan pembunuh berantai oleh seorang agen FBI yang membawanya pada sebuah fakta mencengangkan.
Dianggap gelap dan tak menarik, hitam ternyata bisa jadi elemen pendukung dalam pembuatan film. Tak hanya menciptakan kesan dan simbol tertentu, sinematografer dan sutradara bisa memanfaatkan kekelaman hitam untuk tujuan yang spesifik. Ini gak semua sineas bisa, lho.