7 Hal yang Wajib Kamu Tahu Sebelum Nonton Wiro Sableng, Keren!

Bekerja sama dengan 99 VFX, bagaimana hasil efek visual yang diberikan? Efek visual yang bagus dan smooth menunjukkan keseriusan tim CGI menggarap Wiro Sableng untuk menjadi level baru dalam dunia perfilman.

"Film ini terdiri dari 99 Visual Effect Artist asli Indonesia, mereka beberapa hari gak tidur dan gak mandi juga," ungkap Lala Timothy selaku sutradara.

Pihak penggarap CGI juga menambahkan, "Tim CGI ada sekitar 99 orang, sebelum ini ada 780 shots dari hal-hal yang sepele, seperti meluruskan pedang sampai efek background. Scene Kala bisa menduplikasi diri itu memakan waktu dan juga cukup sulit. Tim CGI kita menunggu film seperti ini, kenekatan PH karena sejauh ini film-film yang menggunakan CGI mengecewakan, mungkin ada kekhawatiran PH untuk menggunakan CGI."
 

Menggaet koreografer pencak silat ternama Yayan Ruhiyan, bagaimana aksi yang ditunjukkan para pemeran?

Meski bukan berlatar belakang atlet bela diri, kemampuan Vino G. Bastian di film ini cukup memuaskan. Didominasi dengan adegan fighting antara pemain, meski kurang memacu adrenalin penonton dengan pertarungan, namun sukses membawa penonton dengan suasana fighting yang imbang. 

"Untuk jurus kita tetap mengacu pada buku, kita memerhatikan keestetikan Wiro sableng, kita mencoba gerakan itu tidak hanya menarik tapi bisa diikuti anak muda," ungkap Yayan Ruhiyan.
 

Lifelike Pictures juga menggarap serius segala elemen dalam film yang membuat semakin epik. Salah satunya yaitu kostum yang dipakai oleh para pemainnya. Gak setengah-setengah, mereka menggandeng beberapa desainer kenamaaan mulai dari Chris Lie dari Caravan Studio, Anto merancang 300 kostum dan 150 senjata. 

Bagaimana kostum dan senjata yang digunakan dalam film? Rasanya saat menonton, pasti mata akan melirik berbagai kostum yang dikenakan oleh para pemainnya. Unik, setiap kostum yang dipakai sangat merepresentasikan karakternya. Sebut saja kostum yang dipakai oleh Bidadari Angin Timur yang diperankan Marsha Timothy merupakan rancangan desainer ternama, Tex Saverio.

Adrianto Sinaga selaku Production Designer menjelaskan bahwa inspirasi dari semua hal mulai dari kostum hingga senjata itu didapat dari Indonesia. "Inspirasinya Indonesia. Ini kan karya Bastian Tito yang melegenda banget, jadi saat orang nonton film ini ya udah yang di pikiran mereka ini film Indonesia. Idenya semua, dari senjata, kostum itu Indonesia."
 

Sosok guru Wiro Sableng yang diperankan oleh Ruth Marini memiliki karakter sangat kuat. Bisa dibilang adegan antara Sinto Gendeng dan Wiro Sableng merupakan adegan paling menarik. 

Interaksi antara Sinto dan Wiro yang sableng membuat kisah antara keduanya penuh humor sekaligus haru. Ekspresi Ruth Marini dalam setiap karakter yang ia perankan patut diacungi jempol. Bahkan warna suara pun ia ubah untuk peran Sinto Gendeng. 

Kalau kalian berpikir akan merasa bosan dengan film berlatar abad 16, mungkin kamu harus menonton film ini untuk mengetahui bahwa anggapan itu salah. Dibuat santai dengan sasaran penonton yang disesuaikan dengan keadaan saat ini. Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni menyajikan unsur komedi yang sukses membuat penonton terhibur. Setiap karakter punya porsi komedi yang pas sehingga cerita tidak membosankan dan terlalu kaku.

Penulis naskah, Tumpal Tampubolon menjelaskan, "Untuk menyeimbangkan unsur komedinya kita berpaku kepada buku aslinya. Di dalam bukunya tersebut ada komedi tapi Wironya juga seperti yang ada di buku. Bukan konyol, bukan bodoh tapi lebih unik. Bandel juga, genit juga." 

Gak bisa dipungkiri kalau pembagian adegan juga dialog dalam film ini membuat setiap karakter sangat kuat. Setiap karakter memiliki bagian yang sangat klik dan mudah diingat oleh penonton dengan peran mereka. Meski cukup banyak tokoh yang hadir ditambah dengan nama yang asing, hal tersebut tidak membuat penonton sulit mengenal semua tokoh dalam film ini. 

Wiro yang slengekan, Anggini yang cepat marah, Sinto Gendeng yang judes tapi lucu, Bujang Gila Tapak Sakti yang polos namun humoris dan banyak karakter lainnya yang punya ciri khas sehingga melekat di pikiran penonton.

Meski sudah dibeberkan kalau film Wiro Sableng akan dibuat menjadi trilogi, ending yang dirasa seperti sudah usai dan tidak membuat penasaran ternyata membuat penonton kembali duduk ke bangku saat post credit diputar. 

Wajah tampan dan misterius aktor populer Indonesia yakni Abimana Aryasatya muncul dan membuat penonton bertanya-tanya. Bisa tebak Abimana akan berperan sebagai apa? 

Menanggapi tentang sekuel Wiro Sableng Lala Timothy menjelaskan, "Dari awal setelah saya setuju tawaran keluarga Bastian Tito, Wiro udah jadi milik semuanya, milik Indonesia, saya nempatin diri saya sebagai penonton kalau bikin film tapi gak selesai itu kesal. Kita siapin ada trilogi, kita melibatkan 977 orang hanya untuk produksi film ini (Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni)."

Bagaimana? Kalian sudah makin penasaran kan dengan aksi Wiro Sableng di layar lebar? Jangan lupa untuk menyaksikan film Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni di bioskop mulai tanggal 30 Agustus. Yuk dukung terus perfilman Indonesia!