7 Karakter Paling Penting dalam Saga Terakhir One Piece

Sabo adalah Kepala Staf Pasukan Revolusioner, menjadikannya tangan kanan Dragon dan sosok krusial dalam perjuangan mereka. Meskipun bergabung dalam keadaan yang tidak biasa, Sabo telah menjadi pendukung setia tujuan Pasukan Revolusioner, rela mempertaruhkan nyawanya demi idealisme yang dianutnya.

Tindakan heroiknya telah melambungkan popularitas Sabo hingga ia dijuluki Kaisar Api oleh orang-orang di seluruh dunia. Julukan ini menunjukkan bahwa ketenarannya kini setara dengan Dragon. Dengan dukungan yang begitu besar dari masyarakat, Sabo menjadi salah satu karakter kunci yang akan menentukan arah Saga Terakhir One Piece.

Shanks adalah kapten dari Bajak Laut Rambut Merah, sekaligus salah satu tokoh terkuat dalam One Piece. Meski dikenal santai dan riang, Shanks dapat berubah menjadi sosok yang serius dan menakutkan jika orang-orang yang ia sayangi terancam.

Awalnya, Shanks tidak menunjukkan minat untuk mencari One Piece. Namun, dalam arc Wano, ia dengan tegas menyatakan niatnya untuk merebut harta karun tersebut. Diduga, Shanks telah memiliki tiga Road Poneglyph, sama seperti Luffy dan Blackbeard. Bahkan, ada kemungkinan Shanks mengetahui lokasi Road Poneglyph terakhir, karena ia memiliki hubungan erat dengan Elbaf, tempat yang diyakini banyak orang menyimpan poneglyph tersebut.

Monkey D. Luffy, sang protagonis utama dalam cerita One Piece, telah bercita-cita menjadi Raja Bajak Laut sejak kecil. Kini, ia semakin dekat untuk mewujudkan impian besar tersebut. Kemenangannya atas Kaido telah membawa Luffy menemukan Road Poneglyph ketiga. Keunggulan utama Luffy dibandingkan rival-rivalnya adalah keberadaan Nico Robin, yang mampu menguraikan Poneglyph dengan mudah.

Kru Luffy pun telah berkembang menjadi kekuatan yang tangguh, dan mereka hampir menyelesaikan misi mereka di Pulau Egghead. Setelah itu, mereka siap berlayar menuju tujuan selanjutnya. Jika Luffy berhasil menemukan Road Poneglyph terakhir sebelum pesaingnya, Laugh Tale akan berada dalam genggamannya.

Monkey D. Dragon merupakan sosok sentral dalam Pasukan Revolusioner yang didirikannya setelah menyaksikan tragedi pembantaian Ohara, di mana ratusan nyawa tak berdosa melayang. Tujuan utama Dragon adalah menggulingkan rezim pemimpin-pemimpin jahat Pemerintah Dunia, demi menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua orang.

Meskipun belum banyak terlibat dalam alur cerita utama, Dragon diprediksi akan segera mengambil peran yang lebih besar mengingat para tokoh penting lainnya telah mulai bergerak. Reputasinya yang mendunia membuatnya menjadi magnet bagi berbagai kerajaan yang ingin bergabung dalam perjuangan melawan tirani para Naga Langit.

Sebagai penguasa dunia, tidak bijak untuk mengabaikan peran Imu dalam menentukan masa depan One Piece. Informasi yang terungkap sejauh ini mengindikasikan bahwa Imu kemungkinan besar adalah anggota keluarga Nerona, salah satu pendiri Pemerintah Dunia.

Ivankov bahkan menduga bahwa Imu mungkin abadi dan telah hidup sejak Abad Kekosongan. Dugaan ini diperkuat oleh fakta bahwa Gorosei, para tetua tertinggi, selalu meminta petunjuk dan arahan dari Imu. Mereka menjalankan perintah Imu dengan patuh dan memastikan setiap tugas terselesaikan tanpa kesalahan.

Ketika pertama kali diperkenalkan, Sakazuki adalah seorang Laksamana Angkatan Laut yang dikenal sebagai sosok paling berbahaya dalam organisasi tersebut. Ia memegang teguh prinsip Keadilan Absolut dan berjuang tanpa kompromi untuk menghancurkan setiap bajak laut. Sejak dipromosikan menjadi Laksamana Armada, Sakazuki harus mengendalikan hasratnya untuk membasmi semua penjahat secara langsung.

Peran barunya sebagai pemimpin tertinggi Angkatan Laut mengharuskan Sakazuki bertanggung jawab atas keselamatan setiap Marinir dan memastikan tidak ada ruang bagi para kriminal untuk berkeliaran. Sakazuki telah menegaskan keinginannya untuk memberantas seluruh penjahat, sehingga ia tidak akan tinggal diam dan membiarkan bajak laut serta kriminal lainnya berbuat sesuka hati.

Blackbeard dikenal sebagai sosok yang kejam dan penuh perhitungan, hanya mengambil tindakan ketika situasi menguntungkannya. Sejauh ini, strategi liciknya selalu berhasil. Seperti Yonko lainnya, Blackbeard juga mengincar One Piece. Ia telah mengalahkan Trafalgar Law di Pulau Winner, merebut dua Road Poneglyph darinya.

Diduga, Blackbeard memerintahkan Kuzan dan Van Augur untuk mencuri Road Poneglyph ketiga dari Pulau Whole Cake, sekaligus menculik Charlotte Pudding, anggota Suku Mata Tiga yang konon mampu membaca Poneglyph setelah membangkitkan kekuatan penuh mereka. Meskipun saat terakhir terlihat Pudding belum memiliki kemampuan tersebut, namun tidak menutup kemungkinan bahwa situasinya telah berubah.

Saga Terakhir One Piece menjanjikan pertarungan akhir yang epik dan mengguncang dunia. Dengan kehadiran para tokoh penting ini, akhir dari perjalanan bajak laut Topi Jerami akan menjadi momen yang tak terlupakan dalam sejarah manga dan anime. Kita hanya bisa menantikan dengan antusias bagaimana Oda akan merangkai akhir cerita yang memuaskan bagi para penggemar setia One Piece.