Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hugh Grant dalam film Heretic. (dok. A24/Heretic)

Heretic (2024), karya terbaru A24, sukses menjadi salah satu judul yang melengkapi daftar film horor terbaik tahun ini. Ditulis dan disutradarai oleh Scott Beck dan Bryan Woods (A Quiet Place), film ini menggabungkan ketegangan psikologis dengan elemen horor religi yang jarang ditemukan dalam genre ini. Dialog cerdas dan aksi kucing-kucingan mencekam yang dihadirkan turut menciptakan pengalaman unik yang membuatnya mendapat tempat di hati penonton dan kritikus​​​.

Namun, yang tak kalah mencuri perhatian dalam Heretic adalah penampilan Hugh Grant sebagai Mr. Reed, sang villain utama. Grant sukses memberikan nuansa mengerikan pada karakternya yang diwarnai kegilaan religius. Kritikus memuji aktingnya yang kompleks, yang mampu terlihat ramah, menakutkan, dan mengancam hanya dalam hitungan detik.

Bicara soal Hugh Grant, sebenarnya ini bukanlah pertama kalinya aktor kelahiran Inggris, 64 tahun silam, ini bermain sebagai villain. Sepanjang kariernya, ia telah beberapa kali memerankan karakter antagonis dengan karakterisasi yang tak kalah menarik. Berikut tujuh karakter villain lain yang pernah diperankan Hugh Grant, dan menonjolkan sisi lain dari kehebatannya sebagai aktor!

1. Daniel Cleaver — Bridget Jones's Diary (2001)

Hugh Grant dalam film Bridget Jones's Diary. (dok. Universal Pictures/Bridget Jones’s Diary)

Sebelum Bridget Jones’s Diary, Hugh Grant kerap tampil sebagai sosok romantis dan menawan dalam berbagai film komedi romantis. Namun, karakter Daniel Cleaver yang dibawakannya dalam film ini menandai pergeseran Grant dari peran pria baik-baik ke karakter yang lebih kompleks dan kontroversial.

Daniel Cleaver adalah seorang eksekutif penerbitan yang tampan, cerdas, dan karismatik. Namun, di balik penampilannya yang menarik, ia adalah pria yang egois, manipulatif, dan tidak bertanggung jawab. Ia sering kali membuat Bridget Jones (Renée Zellweger), sang protagonis, merasa tidak percaya diri.

Meskipun begitu, banyak penonton yang tetap terpesona oleh pesona dan karismanya. Karakter ini juga menjadi salah satu alasan mengapa Bridget Jones’s Diary menjadi film yang sukses dan populer.

2. Kona Chief — Cloud Atlas (2012)

Hugh Grant dalam film Cloud Atlas. (dok. Warner Bros. Pictures/Cloud Atlas)

Jika kamu merasa peran jahat Hugh Grant dalam Bridget Jones’s Diary masih tergolong ringan, maka kamu perlu melihat penampilannya dalam Cloud Atlas. Di sini, Grant memerankan beragam karakter villain yang hidup di berbagai era. Salah satu yang paling meninggalkan kesan adalah perannya sebagai Kona Chief di tahun 2321.

Kona Chief merupakan pemimpin suku kanibal yang kejam dan brutal. Ia memimpin serangan terhadap suku lain, termasuk termasuk suku yang dipimpin oleh sang protagonis, Zachry Bailey (Tom Hanks), membunuh, dan memakan korbannya tanpa ampun. Dengan rambut gondrong, tato di wajah, dan tubuh yang kekar, Kona Chief terlihat sangat berbeda dari sosok Hugh Grant yang biasa dikenal penonton.

3. Phoenix Buchanan — Paddington 2 (2017)

Hugh Grant dalam film Paddington 2. (dok. StudioCanal/Paddington 2)

Sepak terjang Hugh Grant sebagai villain semakin mantap dalam Paddington 2. Di sekuel Paddington (2014) ini, ia memerankan Phoenix Buchanan, seorang aktor yang pernah berjaya di masa lalu, namun kini terpuruk dan terpaksa menjadi bintang iklan makanan anjing. Phoenix mencuri buku pop-up yang diincar Paddington untuk hadiah ulang tahun bibinya, Lucy, dan berusaha menggunakan buku tersebut untuk menemukan harta karun tersembunyi.

Grant berhasil menghidupkan karakter Phoenix Buchanan dengan brilian. Ia mampu menyeimbangkan antara komedi dan drama sehingga menghasilkan karakter penjahat yang lucu sekaligus menyedihkan. Setiap adegan yang melibatkan Phoenix selalu menarik perhatian, baik saat ia berpura-pura menjadi biarawati atau saat ia menyanyikan lagu di penjara.

4. Fletcher — The Gentlemen (2019)

Hugh Grant dalam film The Gentlemen. (dok. Miramax/The Gentlemen)

Kepiawaian Hugh Grant dalam menghidupkan beragam peran antagonis rupanya membuat Guy Ritchie terpesona. Setelah The Man from U.N.C.L.E. (2015), sutradara kawakan itu kembali mengajaknya untuk terlibat dalam film kriminal berjudul The Gentlemen. Dalam film tersebut, Grant memerankan karakter Fletcher, seorang detektif swasta licik yang menjadi penggerak utama plot cerita.

Fletcher bukanlah sosok antagonis yang brutal atau sadis. Sebaliknya, ia adalah tipe villain yang "licin" dan hanya mementingkan dirinya sendiri. Dengan gayanya yang santai namun penuh tipu daya serta kemampuannya dalam mengumpulkan informasi dan mengendalikan situasi, Fletcher berhasil mencuri perhatian penonton dan memberikan warna tersendiri dalam film tersebut.

5. Jonathan Fraser — The Undoing (2020)

Hugh Grant dalam serial The Undoing. (dok. HBO/The Undoing)

Selain film, kemampuan Hugh Grant dalam memerankan karakter villain juga dapat kamu saksikan dalam serial misteri bertajuk The Undoing. Dalam serial ini, Grant berperan sebagai Jonathan Fraser, seorang dokter anak yang terlihat sempurna di mata publik. Namun, di balik citranya sebagai suami yang penuh perhatian dan ayah yang baik, tersembunyi sisi gelap yang penuh kebohongan dan manipulasi.

Grant begitu sempurna dalam menampilkan dualitas dari seorang Jonathan Fraser. Ia mampu membuat penonton merasa simpati terhadap karakternya, sekaligus meragukan setiap kata yang diucapkannya. Dengan akting yang memesona tersebut, tak heran jika lewat perannya ini ia meraih nominasi Outstanding Lead Actor in a Limited Series or Movie di Emmy Awards 2021.

6. Greg Simmonds — Operation Fortune: Ruse de Guerre (2023)

Hugh Grant dalam film Operation Fortune: Ruse de Guerre. (dok. Miramax/Operation Fortune: Ruse de Guerre)

Kesuksesan Hugh Grant sebagai Fletcher dalam The Gentlemen membuat Guy Ritchie kembali menggandengnya dalam Operation Fortune: Ruse de Guerre. Kali ini, Grant memerankan Greg Simmonds, seorang pedagang senjata yang kaya raya. Ia beradu peran dengan Jason Statham, yang memerankan mata-mata protagonis bernama Orson Fortune.

Dibandingkan dengan sosok antagonis dalam film-film Guy Ritchie lainnya, Simmonds termasuk salah satu yang cukup unik. Ia lebih condong ke arah karakter villain yang humoris daripada kejam. Meskipun begitu, sifat licik dan tidak kenal ampunnya tetap terlihat jelas. Ia lebih suka menyewa orang lain untuk melakukan pekerjaan kotornya daripada melakukannya sendiri.

7. Forge Fitzwilliam — Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves (2023)

Hugh Grant dalam film Dungeons and Dragons: Honor Among Thieves. (dok. Paramount Pictures/Dungeons and Dragons: Honor Among Thieves)

Tak hanya dalam Operation Fortune: Ruse de Guerre, tahun lalu, Hugh Grant juga turut meramaikan layar lebar lewat peran penjahat dalam Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves. Grant berperan sebagai Forge Fitzwilliam, seorang penipu ulung yang bertransformasi menjadi seorang bangsawan.

Di film fantasi petualangan ini, Forge dikisahkan mengincar takhta Neverwinter, sebuah kerajaan penuh sihir dan makhluk fantastis. Dengan liciknya pula, ia merebut hati putri Edgin (Chris Pine), karakter utama film ini, dan memanfaatkannya untuk mencapai tujuannya. Selain itu, Forge juga menjalin hubungan dengan seorang penyihir jahat.

Walaupun Forge bukan antagonis utama, kehadirannya memberikan dinamika menarik dalam cerita. Dengan perannya ini, Hugh Grant sekali lagi membuktikan kemampuannya dalam memerankan karakter villain yang kompleks sekaligus menghibur.

Melalui peran-peran villain yang beragam, Hugh Grant menunjukkan bahwa ia bukan sekadar aktor spesialis komedi romantis. Dari karakter kejam hingga villain yang penuh humor, ia selalu berhasil mencuri perhatian dengan keunikannya.

Heretic hanyalah salah satu bukti betapa luasnya jangkauan akting sang aktor. Tak heran jika setiap penampilannya selalu dinantikan oleh para penggemar film!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team