8 Film Eropa Terbaik 2024 yang Siap Ramaikan Persaingan Oscar

Seperti biasa, akhir tahun ini, European Film Awards bakal digelar. Nominasinya pun sudah diumumkan dan bisa jadi rujukan untuk memproyeksi calon kuat nomine Oscar. Edisi kemarin, misalnya, pemenang Film Eropa Terbaik 2023, Anatomy of A Fall, berhasil menyabet beberapa nominasi Oscar sekaligus. Hal itu pun terjadi pada Triangle of Sadness dan Quo Vadis, Aida? pada edisi-edisi sebelumnya.
Nah, kira-kira siapa yang bakal melanjutkan legasi itu? Coba simak daftar film Eropa terbaik 2024 berikut. Daftar ini dikurasi dari nomine film fitur dan animasi terbaik European Film Awards tahun ini.
1. Flow (2024)

Flow adalah film animasi asal Latvia garapan Gints Zilbalodis dan Matīss Kaža. Ia mengikuti petualangan seekor kucing yang hanyut karena arus banjir dan terdampar bersama beberapa spesies hewan lain. Bersama, mereka harus mencari cara untuk menyelamatkan diri. Dengan gaya animasi yang memukau dan cerita yang penuh makna, banyak yang percaya film ini punya kans besar merebut nominasi Oscar pada kategori Film Animasi Terbaik.
2. Crossing (2024)

Crossing adalah film fitur keempat Levan Akin yang mengikuti perjalanan seorang perempuan paruh baya menemukan keponakannya. Ditemani seorang pemuda yang mengaku tahu keberadaan sang keponakan, mereka melakoni perjalanan dari sebuah kota kecil di Georgia menuju sudut tergelap Istanbul. Filmnya berlaju lambat, tetapi tak tertebak. Ia pun menghangatkan hati dan penuh pencerahan.
3. Kneecap (2024)

Kneecap juga salah satu calon nomine Oscar 2025 untuk beberapa kategori sekaligus. Film mengikuti tiga pemuda di Belfast yang membentuk sebuah grup musik rap. Di tengah kemelut politik yang berkecamuk di kota mereka, ketiganya memilih membuat lagu berlirik bahasa Irlandia, yang seolah ingin membuat pernyataan politik.
4. Souleymane's Story (2024)

Menyentuh banyak hati, Souleymane's Story merupakan balada seorang pencari suaka asal Afrika di Prancis yang bekerja jadi kurir makanan. Pekerjaan ini ia lakoni sambil mempersiapkan wawancara suaka. Digarap sutradara Boris Lojkine, film ini bakal mengingatkanmu pada film-film neorealisnya Dardenne Bersaudara.
5. There's Still Tomorrow (2023)

There's Still Tomorrow merupakan film feminis yang sempat jadi sensasi di Italia. Berlatar akhir 1940-an setelah Perang Dunia II, film mengikuti pergumulan batin seorang ibu rumah tangga yang teropresi di rumah. Satu hari, ia menemukan sepucuk surat yang menginspirasinya untuk keluar dari kondisi itu, membebaskan diri, dan memperbaiki masa depan putrinya.
6. The Girl with the Needle (2024)

Masih bertema feminisme, The Girl with the Needle mengikuti perjuangan seorang ibu tunggal mencari nafkah untuk bayi yang dikandungnya. Ia terpaksa menerima pekerjaan berisiko di sebuah klinik milik seorang bidan. Namun, ia justru jadi saksi sebuah peristiwa brutal yang mencengangkan.
7. Without Air (2023)

Keputusan seorang guru merekomendasikan sebuah film pada seorang muridnya ternyata tak disambut baik orangtua sang siswa. Premis film ini didukung oleh latarnya, yakni sebuah kota kecil di Hungaria yang tak bisa menerima pendekatan progresif dan liberal sang guru. Film ini merupakan karya debut Katalin Moldovai yang tayang perdana pada ajang Toronto International Film Festival 2024.
8. Three Kilometres to the End of the World (2024)

Konflik dalam film dimulai dari peristiwa pemukulan yang menimpa seorang remaja laki-laki di sebuah desa di Rumania. Tak terima anaknya jadi korban penganiayaan, sang ayah mencoba melabrak pelaku dan mendapati fakta mencengangkan soal putranya. Film Rumania garapan Emanuel Parvu ini mencoba membuka diskursus tentang moralisme dengan cara yang unik.
Selain delapan film di atas, beberapa film garapan sutradara Eropa yang sensasional, seperti Emilia Perez (Jacques Audiard), The Substance (Coralie Fargeat), The Room Next Door (Pedro Almodóvar), Queer (Luca Guadagnino), Bird (Andrea Arnold), dan Kind of Kindness (Yorgos Lanthimos), juga masuk dalam daftar nominasi European Film Awards. Namun, bolehlah kita melipir dari nama-nama besar tadi dan mencoba mengapresiasi sutradara debutan.