6 Film Terapik Rachel Sennott, Aktingnya Ciamik!

Ketimbang namanya, kamu mungkin lebih familier dengan wajah khasnya. Rachel Sennott memang bukan wajah baru di industri film, terutama bila kamu sering nonton film indie Amerika. Ia juga sempat jadi bintang video klip lagu "360" milik Charli XCX.
Kini berstatus indie darling alias aktor langganan film indie berkelas, Sennott ternyata butuh waktu tahunan untuk mencapainya. Keenam film berikut bisa jadi bukti kalau aktingnya konsisten ciamik. Simak, yuk!
1. Shiva Baby (2019)

Shiva Baby bisa dibilang film breakthrough Rachel Sennott. Lewat film indie inilah, bakatnya mulai terekspos. Ia didapuk memerankan mahasiswa yang tak sengaja bertemu dengan sugar daddy-nya saat menghadiri acara keagamaan bersama kedua orangtuanya.
Tak hanya itu, mantan pacarnya yang juga ada di situ. Kehadiran pacarnya menambah beban batin yang harus ia tanggung. Kesan klaustrofobia benar-benar terasa. Sennott berhasil menunjukkan ketidaknyamanan yang harus dilalui karakternya itu dengan sempurna seolah nyata.
2. Tahara (2020)

Setahun kemudian, film indie lain Rachel Sennott rilis dengan judul Tahara. Ia kini memerankan remaja yang berusaha menarik perhatian cowok yang ditaksirnya di sekolah. Sayangnya, usahanya gagal dan ia justru menemukan ketertarikan spesial dengan sahabatnya sendiri. Bertema penemuan jati diri, film ini berhasil mengonfirmasi versatilitas Sennott saat berakting.
3. Bodies Bodies Bodies (2022)

Bakat akting Sennott makin tampak saat ia terlibat dalam film horor A24, Bodies Bodies Bodies. Dalam film itu, ia memerankan salah satu anak muda dengan privilese yang memutuskan kumpul di rumah mewah untuk liburan. Di luar dugaan, sebuah insiden tragis terjadi di rumah itu. Bukannya menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, mereka justru saling sikut dan menyalahkan.
4. Bottoms (2023)

Pada 2023, Sennott kembali membuat gebrakan dengan jadi salah satu protagonis utama dalam film coming of age berjudul Bottoms. Digarap Emma Seligman yang juga menyutradarai Shiva Baby, Sennott dipasangkan dengan Ayo Edebiri (The Bear). Mereka memerankan dua murid SMA yang mendirikan klub bela diri khusus perempuan dengan maksud tertentu, yakni mencari jodoh.
5. I Used to be Funny (2023)

Bergenre dramedi, I Used to be Funny mendapuk Sennott jadi komedian muda yang penuh harap. Sambil membangun kariernya sebagai seniman, ia mencoba mengambil pekerjaan paruh waktu untuk tetap bisa membiayai hidup. Namun, di luar ekspektasi, keputusannya jadi pengasuh untuk sebuah keluarga kelas menengah berakhir tak menyenangkan. Apa yang terjadi? Ini baru akan terjawab lewat kilas balik kisahnya beberapa tahun setelah ia mundur dari profesi komedian.
6. Saturday Night (2024)

Disebut sebagai salah satu film terbaik 2024, Saturday Night merupakan reka ulang penayangan perdana acara TV fenomenal Saturday Night Live atau yang dikenal pula dengan istilah SNL. Berlatar 1975, Sennott direkrut memerankan Rosie Schuster, salah satu penulis naskah acara ikonik tersebut. Sejauh ini, Saturday Night adalah film non-indie pertama Sennott.
Terbukti, untuk bisa tembus Hollywood, seseorang butuh konsistensi dan usaha tahunan. Rachel Sennott salah satu buktinya. Dari proyek-proyek indie yang diambilnya, kini ia jadi salah satu aktris yang jejaknya diperhitungkan.