Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Film Life-Affirming, Tonton saat Butuh Semangat Hidup

Taste of Cherry (dok. Janus Films/Taste of Cherry)
Taste of Cherry (dok. Janus Films/Taste of Cherry)

Sedang patah arang karena bertubi-tubi dapat penolakan? Alhasil, nasihat-nasihat berupa kata-kata bijak justru bikin kamu makin frustrasi dan muak. Kalau sudah begitu, coba melipir dulu dari realitas dan habiskan waktu sendiri dengan nonton film-film life-affirming yang akan meyakinkanmu untuk tetap hidup dan berjuang. 

Kamu mungkin bisa menemukan inspirasi dan semangat baru dari pengalaman para karakternya. Datang dari berbagai negara, film-film ini jadi bukti kalau siapa pun dan di mana pun manusia berada, masalah kita tak jauh beda. Simak rekomendasinya berikut ini!

1. Taste of Cherry (1997)

Taste of Cherry (dok. Janus Films/Taste of Cherry)
Taste of Cherry (dok. Janus Films/Taste of Cherry)

Taste of Cherry layak disebut pertama karena elemen life-affirming film inilah yang paling jelas. Film karya Abbas Kiarostami yang memenangkan Palme d'Or ini mengikuti perjalanan seorang pria paruh baya dari mobil sedan kuningnya. Tak ada yang tahu betul apa yang sudah dialaminya, tetapi sang pria ternyata mencari seseorang yang bersedia menguburnya setelah ia mengakhiri hidup nanti. Terdengar kelam, tetapi ternyata ceritanya dibumbui pengalaman-pengalaman inspiratif dari para orang yang sempat tertarik untuk membantunya dan numpang di mobilnya itu. 

2. Soul (2020)

Soul (dok. Pixar/Soul)
Soul (dok. Pixar/Soul)

Soul juga layak dapat label film life-affirming. Ia berkisah tentang Joe, pria yang selama ini beraspirasi jadi musisi jaz purnawaktu, tetapi justru terjebak dalam pekerjaan yang tak begitu ia nikmati. Saat ia berhasil dapat kesempatan meraih mimpinya, Joe mengalami kecelakaan yang membuatnya koma. Pada masa transisi dari semesta orang hidup dan mati, Joe menemukan pelajaran berharga soal kebahagiaan dan esensi hidup secara umum.  

3. Ikiru (1952)

Ikiru (dok. Criterion/Ikiru)
Ikiru (dok. Criterion/Ikiru)

Ikiru berkisah tentang pria yang didiagnosis mengidap kanker dan hidupnya tak lama lagi. Pada masa itulah, ia mencoba melakukan sesuatu yang signifikan sebelum nyawanya benar-benar dicabut. Namun, bukannya menemukan apa yang jadi ekspektasinya, sang pria justru menemukan konsep baru soal kehidupan lewat orang-orang di sekitarnya. 

4. After Life (1998)

After Life (dok. Criterion/After Life)
After Life (dok. Criterion/After Life)

Masih dari Jepang, After Life adalah film magical realism yang mengikuti keseharian sebuah departemen sosial di Jepang yang dikhususkan untuk menjembatani semesta orang hidup dan mati. Setiap harinya, para penyuluh akan menangani klien yang merupakan arwah seseorang yang hendak menyeberang ke akhirat. Sebelum menyeberang, mereka dipersilakan untuk memilih memori terbaik dalam hidup mereka untuk jadi satu-satunya kenangan yang bakal mereka ingat di alam baka. 

5. Sound of Metal (2020)

Sound of Metal (dok. Criterion/Sound of Metal)
Sound of Metal (dok. Criterion/Sound of Metal)

Sound of Metal tak kalah life-affirming. Meski kelam dan akhirnya tak definitif, film ini menguarkan pesan agar kita tetap bertahan di tengah berbagai kesulitan hidup. Film peraih dua piala Oscar ini berkutat pada kehidupan seorang drumer yang kehilangan pendengarannya karena paparan suara keras terus-menerus. Tak bisa bekerja dan frustrasi dengan perubahan drastis dalam hidupnya, ia mencoba bergabung ke komunitas tuli yang memberinya perspektif alternatif soal kondisinya saat ini. 

6. Minari (2020)

Minari (dok. A24/Minari)
Minari (dok. A24/Minari)

Pesan untuk tetap bertahan di tengah kesusahan juga disampaikan film Minari. Meraih beberapa nominasi Oscar pada 2021, film ini mengikuti kehidupan keluarga imigran Korea di Amerika Serikat. Sang ayah optimis bahwa pilihannya pindah ke Arkansas akan membawa perubahan positif untuk perekonomian keluarganya. Sayangnya, ekspektasinya tak terpenuhi dan berpengaruh besar terhadap kerukunan keluarganya. 

7. Central Station (1998)

Central Station (dok. Sony Pictures/Central Station)
Central Station (dok. Sony Pictures/Central Station)

Ini tentang pensiunan guru yang menyambung hidup dengan membuka jasa penulisan untuk orang-orang buta huruf di sebuah stasiun di Rio de Janeiro. Terpaksa dan tak ikhlas, ia sering kali tak amanah saat bekerja. Sampai suatu hari, ia bertemu dengan bocah lelaki tunawisma yang memintanya menulis surat untuk ayahnya yang hilang. Awalnya sempat memanfaatkan sang bocah untuk keuntungannya sendiri, ia yang merasa bersalah akhirnya membantu si bocah mencari keberadaan ayahnya. 

8. And Life Goes On (1992)

And Life Goes On (dok. Janus Films/And Life Goes On)
And Life Goes On (dok. Janus Films/And Life Goes On)

And Life Goes On adalah film life-affirming kesekian dari Abbas Kiarostami. Masih berlatarkan mobil, ini adalah perjalanan seorang sutradara mencari aktor cilik yang pernah jadi bintang dalam salah satu film garapannya. Itu ia lakukan setelah gempa mematikan mengguncang desa sang aktor. Selama perjalanan itu, kamu akan disuguhi resiliensi atau kemampuan beradaptasi para penyintas gempa. 

Kecewa, putus asa, dan sedih merupakan hal normal yang bisa dirasakan siapa saja yang pernah hidup. Memang tak mudah untuk bangkit. Namun, selama kamu masih berupaya mencari bantuan dan cara untuk bertahan hidup, kamu wajib bangga pada dirimu sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Ayu Silawati
EditorDwi Ayu Silawati
Follow Us