Suka dengan film romantis, tapi suka malas dengan adegan eksplisitnya? Kamu bisa coba beberapa rekomendasi film di bawah ini. Meski bergenre romantis dan fokus pada isu percintaan, kamu tidak akan menemukan adegan-adegan panas yang bikin tak nyaman.
Fokus pada ikatan emosi dan penggambaran chemistry antar karakter, film romantis terbaik bebas adegan eksplisit berikut masuk kategori bimbingan orangtua bahkan ada yang bisa ditonton semua umur. Yuk, catat untuk ditonton saat weekend nanti.
A Summer's Tale adalah film coming-of-age dengan lakon musisi muda bernama Gaspar yang memutuskan berlibur ke pinggiran kota. Di sana ia bertemu dengan beberapa perempuan yang berpotensi jadi jodohnya.
Namun, sampai akhir waktu liburan, Gaspar yang penuh kebimbangan justru tidak berakhir dengan siapa pun dan menyesalinya. Film ini digarap sutradara Eric Rohmer sebagai bagian dari seri kisah cinta berdasarkan musim.
Bebas adegan eksplisit, kamu diajak mengamati hubungan Gaspar dengan karakter-karakter lain lewat gestur dan dialog yang seru. Realistis dan mungkin mengingatkanmu pada diri sendiri atau seseorang yang pernah kamu temui.
Masih dari Eric Rohmer, kamu bisa coba pula film Autumn Tale. Kali ini mengikuti kehidupan Magali, pengusaha anggur dan janda berusia 40 tahun yang menikmati waktunya sendirian.
Kedua sahabatnya kemudian mencoba mempertemukan Magali dengan beberapa pria potensial sebagai suami barunya. Sama seperti film sebelumnya, Rohmer fokus pada interaksi sosial yang dibangun lewat dialog.
Dilepas pada 2021 lewat Berlin International Film Festival, What Do We See When We Look at the Sky? bisa jadi tontonan ideal untuk pencinta film romantis yang manis. Plot dimulai dengan pertemuan Lisa dan Giorgi di pintu gerbang sekolah.
Mereka bertemu lagi saat pulang kerja di hari yang sama dan sepakat untuk berkencan keesokan harinya di sebuah kafe. Namun, keduanya bangun dengan tubuh dan wajah yang berbeda dan tak bisa saling menemukan meski sama-sama menepati janji bertemu di kafe.
Film ini minim adegan eksplisit. Fokus pada pergolakan batin keduanya hingga akhirnya menemukan satu sama lain menjelang akhir film. Ditambah dengan latar Kota Kutaisi yang menarik.
Certified Copy juga bisa kamu tonton saat butuh film manis yang minim adegan eksplisit. Ceritanya tentang penulis dan seniman yang bertemu di sebuah acara. Awalnya mereka bertindak layaknya orang asing, tapi lama kelamaan mereka mengamini kata beberapa orang yang mengira mereka sepasang suami istri.
Meski temanya cinta, kamu tidak akan menemukan adegan mesra yang tak penting. Hubungan pernikahan yang ditunjukkan kedua lakonnya seperti pasangan yang sudah menikah belasan atau puluhan tahun. Lebih kuat ke ikatan emosi ketimbang nafsu.
Thailand jagonya bikin film romcom. Banyak juga yang bebas adegan eksplisit. Salah satu yang bisa kamu coba adalah Happy Old Year.
Tidak hanya mengangkat kisah romantis, sinema garapan Nawapol Thamrongrattanarit ini juga mendiskusikan tren minimalisme. Penuh dialog mengesankan dan adegan haru, ini film yang bisa menenteramkan hati. Cocok ditonton saat sedang rehat.
Film romantis berikutnya yang bisa kamu pertimbangkan adalah Compartment No. 6. Sinema jebolan Cannes ini mengikuti perjalanan darat yang harus ditempuh Laura dari Moskow ke Murmansk menggunakan kereta.
Ia harus berbagi kompartemen dengan pria bernama Lyokha yang awalnya menyebalkan. Namun, lama kelamaan mereka justru menemukan kenyamanan lewat perbincangan yang mengalir selama perjalanan panjang tersebut.
Film ini bebas adegan nudity, tetapi mungkin tidak cocok untuk anak-anak tanpa bimbingan orangtua karena ada beberapa kata kasar, konsumsi minuman alkohol, dan rokok.
Diangkat dari novel middle grade berjudul sama, Flipped versi film berhasil menyamai kesuksesan novelnya. Ceritanya tentang Julie yang jatuh cinta pada tetangga barunya, Bryce.
Ketika beranjak remaja, Julie sadar kalau Bryce tak seideal yang ia bayangkan. Sebaliknya, benih-benih cinta justru menyesaki hati Bryce ketika melihat Julie. Nonton berkali-kali tak akan membuatmu bosan. Brilian banget!
Kisah cinta dalam Once fokus pada ketertarikan secara emosi ketimbang fisik. Lakonnya adalah dua musisi yang tak sengaja bertemu di jalan dan merasa klik satu sama lain.
Mereka memutuskan untuk merekam album kolaborasi dan berhasil. Namun setelahnya, mereka harus berpisah dan kembali ke kehidupan nyata masing-masing.
Film romantis gak harus penuh adegan eksplisit dan kemesraan berlebih. Justru yang fokus pada ikatan emosi lebih nyaman buat ditonton. Bikin hati adem dan optimis dengan kekuatan cinta sejati. Setuju?