Untuk membuat sebuah serial drama yang menarik dan diminati oleh banyak orang, biaya menjadi salah satu faktor terpenting untuk membiayai proses produksi serial drama tersebut.
Beberapa produser bahkan berani mengambil keputusan nekat dan mengeluarkan biaya produksi yang fantastis, meskipun hal ini tidak bisa menjadi jaminan bahwa serial drama tersebut akan memperoleh kesuksesan.
Lantas, drama Korea mana saja yang telah mengeluarkan biaya produksi terfantastis hingga saat ini?
Dengan biaya produksi mencapai 10 milyar won atau setara dengan 118 milyar rupiah lebih, serial drama yang bertema fantasi dan romansa ini melakukan sebagian proses syutingnya di Republik Ceko.
Penggunaan CG dan efek spesial lainnya menjadikan drama ini merogoh kocek produksi yang lumayan dalam. Drama ini sangat layak untuk ditonton karena memiliki jalan cerita yang cukup unik di mana seorang ibu yang bekerja sebagai ilmuwan membuat sebuah robot pintar hidup menyerupai putranya yang sedang koma dan menyewa penjaga perempuan supaya 'putranya' terhindar dari orang-orang yang berusaha mencelakainya.
Bagi yang gak suka genre sci-fi, dijamin kamu bakalan betah nonton drama yang satu ini!
Drama yang baru menayangkan episode pertamanya pada 4 Oktober lalu, berkisah tentang dua pria bersahabat yang akhirnya bermusuhan karena sebuah kesalahpahaman karena memiliki cara tersendiri dalam melindungi negara maupun orang-orang yang mereka cintai.
Mengambil plot tempat di masa transisi akhir dinasti Goryeo dan awal dinasti Joseon, drama ini diperkirakan menghabiskan biaya hingga 20 milyar won atau setara dengan 237 milyar rupiah!
Masih baru perdana banget nih, kira-kira gimana ya kelanjutan ceritanya?
Serial drama yang merupakan seri kedua dari film berjudul "Iris" ini melakukan proses syutingnya di 4 negara sekaligus (Hongaria, Jepang, Kamboja, dan Korea Selatan) dan mampu merogoh kocek biaya produksi hingga 20 milyar won!
Namun sayangnya secara rating, drama ini hanya mampu memperoleh rating tertingginya di episode perdananya yang mencapai 17 persen. Sedangkan episode kedua hingga akhir tetap stabil di rating 10 persen.
Meskipun begitu drama ini tetap diminati oleh banyak penggemar di luar Korea Selatan dan tayang di beberapa negara seperti Brasil, Jepang, Thailand, dan Vietnam.
Sudah 6 tahun yang lalu sih, tapi versi filmnya yang 9 tahun lalu lebih memorable menurutku. Kalau kamu lebih suka versi film atau dramanya?
Serial drama yang merupakan remake dari serial drama dari Amerika Serikat berjudul serupa ini memiliki 20 episode di mana versi aslinya sudah memiliki 15 seri dengan total 315 episode sejak tahun 2005.
Drama ini bercerita tentang tim Investigasi Kriminal Nasional yang kembali bertugas untuk menyelidiki berbagai kasus kriminal setelah pemimpin tim bernama Kang Ki Hyung. Peran yang dibintangi Son Hyun Joon ini ceritanya vakum sekian lama karena pernah melakukan kesalahan fatal yang menyebabkan sebuah bom meledak di rumah sakit dan menewaskan beberapa anggota SWAT di masa lalu.
Di masa sekarang, tim ini diharuskan bekerja sama dengan Agen Layanan Keamanan Nasional bernama Kim Hyun Joon (Lee Joon Gi) yang memiliki dendam pribadi terhadap Kang Ki Hyung untuk menyelidiki sebuah kasus pembunuhan.
Dengan biaya produksi mencapai 20 milyar won, drama ini sukses menggaet perhatian pecinta drama Korea di Asia dengan penayangan di Hongkong, Malaysia, Sri Lanka, Taiwan, dan Vietnam!
Pecinta genre action, wajib sudah nonton nih!
Memiliki jalan cerita yang cenderung tegang dan mengerikan karena memiliki genre horror dan thriller, drama ini ternyata hanya memiliki 6 episode saja!
Menghabiskan biaya produksi 20 milyar won, drama ini merupakan adaptasi drama webtoon berjudul "The Kingdom of Gods" yang bercerita tentang putra mahkota yang diangkat menggantikan posisi ayahnya yang sedang diisolasi di suatu ruangan serta dilarang bertemu dengan siapa pun.
Meskipun begitu, sang putra mahkota Yi Chang yang diperankan oleh Ju Ji Hoon yang penasaran mencoba mengintip ke ruangan isolasi ayahnya dan mendapati siluet dari sosok monster yang mengerikan.
Sedangkan rakyat yang tidak mengetahui apa-apa, menerima kabar bahwa sang kaisar telah meninggal meskipun sebetulnya sedang terkena wabah penyakit yang turut menyerang wilayah provinsi Selatan kerajaan tersebut.
Dengan bantuan ahli teka-teki, dokter, serta pengawal pribadinya maka sang putra mahkota Yi Chang yang diperankan oleh Ju Ji Hoon berusaha keras mencari tahu misteri penyebab wabah tersebut di bawah tekanan kudeta politik yang ingin merebut takhtanya.
Rencananya, serial drama yang tayang di Netflix ini akan segera meluncurkan seri kedua pada tahun 2020 mendatang.
Kamu berani nonton?
Serial drama yang menjadi 'comeback' aktris Lee Young Ae yang telah vakum selama 14 tahun setelah serial drama terakhirnya "Dae Jang Geum" di tahun 2003 ini mengambil plot waktu di masa lampau dan masa sekarang.
Lee Young Ae yang berperan sebagai dosen sejarah seni universitas Korea berusaha memperbaiki namanya yang buruk akibat menolak perintah atasannya untuk mensertifikasi sebuah lukisan usang yang terlihat mencurigakan.
Dalam usahanya tersebut melalui eskplorasi terhadap misteri lukisan seorang seniman di abad ke-18, dia berhasil menemukan sebuah buku harian dari seorang tokoh sejarah yang bisa membantunya mengungkapkan misteri tersebut.
Menghabiskan biaya hingga 22,5 milyar won atau setara dengan 267 milyar rupiah namun di negara asalnya (Korea Selatan), drama ini memperoleh antusiasme yang tinggi di episode pertamanya dengan rating 13 persen lalu turun di episode kedua hingga akhir dengan rating yang stabil di angka 6-8 persen.
Bahkan drama ini pun hanya menayangkan 28 episode akibat rating yang rendah dari yang seharusnya 30 episode, khusus di Korea Selatan.
Sedangkan di luar Korea Selatan seperti Amerika Serikat, China, Filipina, Jepang, Myanmar, Taiwan, dan Thailand tetap ditayangkan 30 episode serta berhasil meraup keuntungan hingga 17 milyar won (200 milyar rupiah lebih) hanya dari penayangan di 7 negara tersebut!
Drama bergenre action yang berhasil 'menyatukan kembali' Lee Seung Gi dan Bae Suzy setelah serial drama "Gu Family Book" di tahun 2013 ini menggelontorkan biaya produksi sekitar 25 milyar won atau setara dengan 296,7 milyar rupiah!
Pengambilan adegan yang tidak hanya di Korea Selatan, namun juga di Maroko dan Portugal turut menjadi salah satu faktor besarnya biaya produksi drama yang terbilang cukup berani karena menganut sistem pasca produksi alias tayang setelah proses syuting telah selesai terlebih dahulu.
Drama yang berstatus 'on-going' ini telah tayang sejak 20 September kemarin dengan total 16 episode ini mengisahkan tentang Cha Dal Gun (Lee Seung Gi) yang ingin menyelediki kebenaran tentang kecelakaan pesawat yang menewaskan keponakannya bersama 199 penumpang lainnya.
Dalam proses penyeledikan tersebut, Cha Dal Gun justru menemukan kasus korupsi yang rumit serta bertemu dengan Go Hae Ri (Bae Suzy) seorang pegawai pemerintah yang bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarganya dan berujung pada keterlibatan mereka berdua dalam sebuah operasi rahasia.
Bakalan seru banget, nih!
Sejalan dengan biaya produksi yang menghabiskan 43 milyar won atau setara dengan 509 milyar rupiah lebih, serial drama ini turut memperoleh peringkat ke-4 dengan rating tertinggi dalam sejarah penayangan serial tv kabel di Korea Selatan!
Apalagi bila kita mengetahui 'reuni' di belakang layar yang turut memberikan andil penting atas suksesnya drama bergenre sejarah ini, yaitu penulis naskah Kim Eun Sook dan sutradara Lee Eung Bok yang pernah berkolaborasi dalam serial drama hits "Descendants of The Sun" dan "Guardian: The Lonely and Great God"!
Drama yang rela menggelontorkan biaya produksi sebesar 54 milyar won atau setara dengan 640,8 milyar rupiah ini berhasil menggaet aktor tampan Song Joong Ki yang sempat vakum selama 3 tahun pasca drama "Descendants of The Sun" bersanding dengan Kim Ji Won yang turut berperan dalam serial DOTS.
Awalnya, drama ini sempat menuai kritikan keras dari banyak pihak karena dinilai meniru konsep film "Game of Thrones" serta dianggap memberlakukan sistem kerja rodi bagi para kru yang ternyata tidak terbukti kebenarannya, hanya saja tim produksi mengakui selama proses syuting di Brunei Darussalam para kru memang bekerja keras hampir 113 jam selama 1 minggu.
Namun hal ini tidak menyurutkan animo pencinta drama Korea untuk menonton drama fantasi zaman kuno pertama di Korea ini yang memiliki rating antara 5-7 persen, angka yang terbilang cukup stabil karena tayang di saluran tv kabel Netflix secara internasional.
Kamu belum nonton yang ini? Yakin nih, kamu pecinta drakor?