Wajahnya cukup familier untuk penikmat series produksi Inggris. Stephen Graham namanya, aktor yang untuk masalah akting tak perlu dipertanyakan lagi.
Namun, yang jadi keunggulan lain dari Graham adalah fakta bahwa mayoritas proyek yang dibintanginya berkualitas tinggi. Ada puluhan film dan serial Stephen Graham yang bisa kamu nikmati. Sebagai perkenalan, coba cek sembilan performa terbaiknya berikut.
Boiling Point bermula dari film pendek berformat single-take yang rilis pada 2019. Dua tahun kemudian, versi film fiturnya dilepas ke publik dan berhasil merengkuh berbagai penghargaan di Inggris dan Eropa. Termasuk dari British Academy Film Awards (BAFTA) dan British Film Institute (BFI).
Film ini berformat sehari dalam hidup para koki dan pegawai restoran di Inggris. Graham memerankan sang koki kepala dan pemilik restoran bernama Andy Jones. Dengan set dapur dan resto yang cenderung klaustrofobik, keresahan dan stres yang dialami para karakternya makin terasa. Boiling Point akhirnya dikembangkan jadi miniseri 5 episode oleh BBC Studios dan rilis pada Oktober 2023.
Proyek berkualitas lain yang melibatkan Stephen Graham adalah serial kriminal terbaru Netflix berjudul Bodies. Serial ini berkutat pada penemuan sesosok mayat yang sama di tempat yang sama pula, tetapi pada 4 dekade berbeda, yakni 1890, 1941, 2023, dan 2053.
Graham memegang salah satu peran kunci dalam serial ini, yakni politisi bernama Elias Mannix. Bahkan, satu hal yang bikin penonton tercengang, ia menanggalkan aksen bahasa Inggris Scouse (biasa digunakan imigran asal Irlandia dan Wales yang tinggal di Liverpool) yang jadi identik dengan dirinya selama ini.
Stephen Graham juga menggenggam peran kunci dalam miniseri BBC berjudul Time yang musim perdananya rilis pada 2021. Ia didapuk jadi Eric, sipir yang cukup peduli pada napi-napi yang berada di bawah pengawasannya.
Namun, idealismenya untuk menjaga perdamaian di sel diuji oleh seorang tahanan. Hanya terdiri dari 3 episode, kamu bisa menontonnya secara maraton.
Peran Stephen Graham dalam Peaky Blinders memang tak banyak. Namun, kehadirannya memberi warna baru dalam perkembangan plot.
Ia hanya tampil dalam 2 episode pada musim pemungkas series laris itu sebagai Hayden Stagg. Stagg diceritakan berasal dari Liverpool dan membuat Graham amat ideal untuk menggambarkan sosoknya.
The Walk-In adalah serial Inggris kesekian yang melibatkan Stephen Graham sebagai lakon utama. Ia memerankan tokoh nyata bernama Matthew Collins, seorang mantan anggota kelompok radikal Neo-Nazi yang tobat dan memilih melakukan jalan sebaliknya. Ia menjelma jadi aktivis antifasisme serta infiltrator yang membantu aparat meringkus para pelaku kriminal dengan idelogi radikal tersebut.
Snatch adalah salah satu proyek besar pertama Graham sebagai aktor. Ia dapat kesempatan beradu akting dengan Jason Satham dan Brad Pitt dalam film itu.
Graham memerankan Tony, kawan erat karakter yang diperankan Satham. Keduanya adalah promotor tinju yang sedang mencari atlet baru, tetapi justru terjebak dalam perburuan "harta karun".
Graham kembali berperan dalam film soal geng kriminal di The Irishman. Film pemenang Oscar itu sebenarnya berkutat pada sosok Frank Sheeran (Robert de Niro), pria Irlandia yang direkrut jadi pembunuh bayaran untuk sebuah kelompok kriminal Italia. Graham sendiri memerankan Tony Provenzano, salah satu anggota kunci mafia Italia di Amerika.
Graham tampil dalam 2 musim serial Save Me. Ia memerankan Melon, seorang pria yang tergerak membantu sahabatnya, Nelly, mencari keberadaan putrinya yang hilang. Duo Nelly dan Melon benar-benar jadi nyawa dalam serial itu.
Karakter Melon cukup menarik, karena ia diceritakan pernah jadi pelaku pelecehan seksual. Namun, ia akhirnya menggunakan pengalamannya mengakses dark-web untuk membantu rekannya.
This is England adalah serial berlatar 1980-an. Plotnya mengikuti kehidupan anak-anak muda Inggris dari kelas pekerja yang yang tergabung dalam kelompok nasionalis ekstrem sayap kanan.
Karakter Stephen Graham di serial This is England bertolak belakang dengan perannya di The Walk-In. Dalam serial fenomenal itu, ia memerankan Combo, mantan napi yang jadi pemimpin kelompok radikal itu. Ia digambarkan sebagai sosok yang keras dan rasis.
Setelah nonton beberapa penampilan terbaiknya, kamu bakal sepakat kalau aktingnya top-notch. Ragam proyek yang melibatkannya pun berkualitas tinggi. Boleh jadi referensi buat cari tontonan bagus.