9 Peraturan di Korea Utara yang Bikin Geleng-geleng Kepala

Di Korea Utara punya semangat belajar dan bisa membayar SPP saja tidak cukup untuk bisa membuatmu bisa sekolah. Karena di sana orang tua harus membeli kursi, meja dan material bangunan sendiri di luar dari biaya sekolah. 

Kebayang dong rasanya gak bisa memilih gadget untuk digunakan? Di Korea Utara berbagai produk elektronik dari perusahaan besar seperi Apple, Sony, dan Microsoft dilarang keras untuk didistribusikan.

Kalau di Indonesia banyak orang dari daerah berbondong-bondong mengadu nasib di Ibu Kota sesuai keinginan mereka, jangan harap bisa seperti itu di Korea Utara. Karena Kim Jong Un menetapkan hanya orang kaya, sukses dan berkuasa yang bisa tinggal di Pyongyang.

Sangat tidak masuk akal, apabila di Indonesia hanya menghukum orang yang bersalah, beda halnya dengan hukum di Korea Utara. Di sana, apabila kamu melakukan kesalahan, gak hanya kamu seorang yang akan dihukum tapi juga seluruh keluargamu sampai tiga generasi penerus setelahmu. Hal ini dilakukan untuk mencegah pelaku kabur dari tahanan. Kebayang kan?

Di Korea Utara, walau kamu hanya membawa buku pedoman perjalanan, semua itu akan disita. Maka hal yang paling menegangkan saat pengecekan barang pasti dirasakan semua turis yang mengunjungi Korea Utara.

Kalau kalian bisa menikmati ratusan channel di televisi dengan program yang variatif tapi masih tetap mengeluh karena acaranya membosankan, sepertinya kamu harus melihat apa yang dirasakan warga Korea Utara. 

Kalau di Indonesia kamu bisa menikmati berbagai program di channel televisi bahkan bisa mengakses berbagai platform nonton digital. Warga Korea Utara hanya bisa menonton 3 channel televisi karena tidak punya pilihan lain. Parahnya, semua channel televisi tersebut dikontrol oleh pemerintah. 

Bukan hal yang mustahil bagi pemimpin Korea Utara mengubah peraturan apa pun sesuai keinginannya. Begitu juga di bidang olahraga, Korea Utara punya peraturan kalau slam dunk bukan dua poin namun tiga poin. Sedangkan poin yang dicetak di tiga akhir pertandingan dihitung 8 poin. Dan apabila kamu gagal dalam 3 lemparan, poin akan dikurangi.

Di Korea Utara, kitab suci penganut agama kristen, Injil dianggap sebagai simbol budaya barat. Sehingga warga di sana tidak diizinkan membawa Alkitab karena khawatir akan mempengaruhi orang lain.

Bisa pergi ke salon dan memutuskan gaya dan warna rambut kamu sendiri tanpa ada tekanan di Indonesia sepertinya harus menjadi hal yang sangat kamu syukuri. Karena di Korea Utara, baik pria maupun wanita hanya boleh memilih dari 28 gaya rambut resmi yang ditetapkan oleh pemerintah. 

Gaya rambut 'spike' yang biasa jadi ciri khas anak punk resmi dilarang karena dianggap sebagai bentuk pemberontakan. Peraturan ini ditetapkan oleh Kim Jong Un pada tahun 2013. Kalian tahu dong gaya rambutnya yang khas itu? Tak boleh ada satupun warga di Korea Utara yang boleh meniru gaya rambutnya karena ia ingin menjaganya tetap unik.