Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan film Kraven the Hunter (dok. Sony Pictures/Kraven the Hunter)

Film Kraven the Hunter garapan Sony Pictures sudah rilis di bioskop Tanah Air sejak Rabu, 11 Desember 2024. Sergei Kravinoff alias Kraven the Hunter merupakan villain yang paling lama memburu Spider-Man. Tak hanya menghadirkan Kraven saja, film ini juga memunculkan empat villain Spider-Man lainnya seperti Calypso, Chameleon, The Foreigner hingga Rhino. 

Hadirkan berbagai aksi brutal dari pemburu paling mengerikan di dunia, film ini sayangnya masih belum berhasil menembus box office dunia. Jika diamati, ada perbedaan film Kraven the Hunter dengan versi komik Marvel, mulai dari karakter hingga jalan ceritanya. Penasaran, bukan? Cari tahu selengkapnya di artikel ini, yuk!

1. Latar waktu di film justru berada di zaman modern

cuplikan film Kraven the Hunter (dok. Sony Pictures/Kraven the Hunter)

Perbedaan pertama yang terlihat ialah latar waktu dari filmnya. Kraven the Hunter di versi film ini hidup di zaman modern, alih-alih menampilkan awal tahun 1900an hingga menjelang 2000an seperti di versi komik. Meski sebenarnya slah satu yang membuat Kraven menjadi villain yang ikonik di versi komik hingga membuatnya direkrut sebagai anggota pertama Sinister Six oleh Doctor Octopus adalah karena kekuatan dan ketangguhannya dalam memburu Spider-Man yang hampir menjajaki satu abad.

Sebagai villain yang memiliki periode paling lama memburu Spider-Man, detail terkait latar waktu hidup Kraven the Hunter sebenarnya merupakan bagian yang penting untuk menjelaskan keistimewaannya kepada penonton.

2. Kraven juga masih memiliki ayah hingga dewasa, bukan seorang yatim piatu

cuplikan film Kraven the Hunter (dok. Sony Pictures/Kraven the Hunter)

Sepanjang film, penonton diperlihatkan sosok ayah Kraven, Nikolai Kravinoff yang begitu licik dan kejam. Nikolai diceritakan merupakan pemburu terhebat sekaligus pimpinan dari para mafia di Rusia. Ayahnya menjadi penyebab pergolakan hidup bagi karakter Sergei Kravinoff sebelum dan sesudah dirinya dikenal sebagai Kraven the Hunter. Namun, di versi komik, Kraven merupakan seorang yatim piatu karena sang ayah sudah tiada sejak ia remaja. 

3. Kraven diperlihatkan bisa mengendalikan pikiran hewan, bukan dengan menjinakkannya

cuplikan film Kraven the Hunter (dok. Sony Pictures/Kraven the Hunter)

Kraven lebih diperlihatkan memiliki kemampuan dalam megendalikan pikiran para hewan. Hal ini dibuktikan dengan adegan kemunculan serigala di awal film, kemudian kawanan kerbau yang datang saat dirinya melawan Rhino hingga beruang grizzly yang diarahkan untuk membunuh sang ayah. Hal ini berbeda dengan versi komik yang memperlihatkan Kraven mampu menjinakkan hewan secara langsung dan membuat mereka mengikuti perintahnya. 

4. Calypso di film hanya seperti ahli ramuan, bukan penyihir

cuplikan film Kraven the Hunter (dok. Sony Pictures/Kraven the Hunter)

Ini merupakan perubahan yang sangat signifikan dan sedikit mengecewakan bagi para penggemar Marvel dan semesta Spider-Man. Lantaran, versi film lebih banyak menyoroti kompleksitas hubungan Kraven dengan ayahnya dan sama sekali tidak menonjolkan kekuatan asli Calyspo. Calypso di versi komik sebenarnya bukan hanya sebagai love-interest ataupun pendukung bagi hidup Kraven, namun juga benar-benar andil dalam membentuk karakter jahat Kraven the Hunter. 

Sebagai seorang penyihir dengan kekuatan sihir hitam voodoo, ia juga bisa mengendalikan pikiran, melemahkan indra laba-laba milik Spider-Man dan memiliki pengetahuan yang sangat mumpuni terkait ramuan dan serum. Seluruh ramuan yang diminum oleh Kraven sebelum berburu merupakan racikan dari Calypso sendiri. Termasuk ramuan yang mengubah Sergei Kravinoff menjadi Kraven the Hunter. Sayangnya, adegan ramuan Calypso di film justru dikaitkan dengan milik neneknya. 

5. Asal-usul kekuatan Kraven the Hunter berasal dari tetesan darah singa, bukan ramuan Calypso

cuplikan film Kraven the Hunter (dok. Sony Pictures/Kraven the Hunter)

Sejak kemunculan perdana Calypso di komik The Amazing Spider-Man #209 (1980), ia merupakan sosok penting dalam perjalan Sergei Kravinoff sebagai Kraven the Hunter. Calypso yang mengubah Sergei menjadi pemburu dengan reputasi paling mengerikan di dunia hingga memiliki stamina, kekuatan dan kecepatan luar biasa. Namun, asal-usul kekuatan Kraven di film justru didapatkan secara langsung dari tetesan darah singa, bukan dengan ramuan langka yang dibuat oleh Calypso. 

5. Kemampuan Kraven dalam memburu hewan juga tidak diperlihatkan

Kraven the Hunter (dok. Sony Pictures/Kraven the Hunter)

Kraven the Hunter di versi komik sejatinya memiliki bakat alami sebagai pemburu hewan buas yang menjadikannya terkenal di dunia. Sebelum akhirnya ia menargetkan pada sosok yang paling sulit ditaklukan yakni Spider-Man, si manusia laba-laba.

Versi film tidak memperlihatkan kepiawaian Kraven sebagai pemburu hewan, melainkan membunuh para mafia yang membuatnya lebih mirip seperti vigilante. Satu-satunya momen dirinya memburu hewan yang diperlihatkan ialah ketika berusia remaja yang membuatnya diserang dan tercabik oleh singa.

7. Kraven justru memiliki hubungan yang baik dengan adik tirinya, Dmitri

cuplikan film Kraven the Hunter (dok. Sony Pictures/Kraven the Hunter)

Kraven terlihat memiliki hubungan yang baik dengan adik tirinya, Dmitri Smerdyakov di sepanjang film. Saat remaja, Kraven juga diperlihatkan bersedia melindungi adiknya dari terkaman singa saat belajar memburu. Keduanya ditampilkan sebagai teman yang baik dan Dmitri cenderung bergantung pada Kraven.

Namun, Dmitri di versi komik sebenarnya sama sekali tidak memiliki hubungan yang baik dengan kakak tirinya. Ia bahkan sampai depresi dan mengalami gangguan mental akibat perundungan dan penyiksaan yang dilakukan Kraven.

Hal tersebut dikarenakan Dmitri merupakan anak hasil hubungan gelap ayahnya dengan pelayannya, Sonya Smerdyakov. Itu membuat Dmitri menjadi 'sasaran empuk' sebagai pelampiasan amarah Kraven yang mendapat didikan sangat keras dan kejam dari sang ayah. 

8. Dmitri langsung mendapatkan kekuatan sebagai Chameleon, bukan dari hasil pelatihan

potret Dmitri Smerdyakov alias Chameleon di film Kraven the Hunter (dok. Sony Pictures/Kraven the Hunter)

Jelang akhir film, penonton diperlihatkan jika Dmitri memilih menjadi penerus sang ayah dengan mengambil alih seluruh aset 'kerajaan' mafianya. Selain itu, Dmitri juga terlihat sudah mendapatkan kekuatannya sebagai Chameleon yang lihai menyamar sebagai apa pun yang ia inginkan lewat aset eksperimen milik Dr. Miles Warren. Namun, kemampuan penyamaran Dmitri di komik awalnya hanya sebatas untuk menghibur teman-temannya.

Sampai akhirnya, bakat penyamaran Dmitri mulai tersebar hingga diketahui oleh Badan Keamanan Uni Soviet. Ia kemudian direkrut dan dilatih menjadi mata-mata Rusia dengan kode nama Chameleon. Ketika ia ditugaskan ke AS, di sanalah Chameleon melakukan aksi penyamaran hingga berhasil menjebak Spider-Man. Chameleon juga merupakan villain pertama Spider-Man di komik The Amazing Spider-Man #1 (1963). 

9. Dalang di balik pergolakan hidup Kraven di film adalah ayahnya, bukan Calypso

cuplikan film Kraven the Hunter (dok. Sony Pictures/Kraven the Hunter)

Rhino yang berhasil dikalahkan Kraven memberi tahu jika ayah Kraven, Nikolai Kravinoff sengaja memasukkan nama putranya sendiri ke dalam daftar bidikan Rhino. Secara tidak langsung, ayahnya sengaja mengadu domba mereka dan memanfaatkan situasi dari hasil pertempuran mereka. Lantaran, jika Rhino berhasil menghabisi nyawa putranya, maka posisi ayahnya sebagai pemburu terhebat tidak akan tergeser oleh Kraven. Namun, jika Kraven yang berhasil membunuh Rhino, maka putranya telah menghilangkan 'ancaman' sang ayah di masa depan.

Pernyataan Rhino membuat Kraven tersadar jika ayahnya merupakan dalang di balik seluruh konflik hidup Kraven. Adegan terakhir kemudian memperlihatkan sang ayah tewas usai dicabik beruang grizzly yang dikendalikan oleh Kraven. Berbeda dengan versi komik, ayah Kraven yang kejam tersebut diceritakan sudah meninggal saat Kraven remaja. Berbagai misi jahat Kraven dalam memburu Spider-Man justru lebih banyak didalangi oleh kekasihnya, Calypso.

Penyihir voodoo yang sangat manipulatif tersebut merupakan sosok yang selalu mendesak Kraven untuk bisa membunuh si manusia laba-laba. Calypso juga merupakan sosok yang berambisi terhadap kekuasaan, pengendalian dan pembunuhan. Kraven yang sudah menjadi yatim-piatu sejak remaja hanya bisa menurut karena Calypso dikisahkan sebagai penyemangat hidupnya yang banyak membantunya dalam berbagai misi perburuan.

Nah, setelah melihat sederet perbedaan film Kraven the Hunter dengan versi komik Marvel, menurutmu versi manakah yang lebih menarik? Tulis di kolom komentar, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team