13 Adegan Paling Memilukan di Harry Potter, Bisa Nangis Sesenggukan

- Harry melihat orangtuanya di Cermin Erised dalam Harry Potter and the Sorcerer's Stone
- Sirius Black meminta Harry untuk tinggal bersamanya dalam film Harry Potter and the Prisoner of Azkaban
- Kematian Cedric Diggory dalam film Harry Potter and the Goblet of Fire
Film-film Harry Potter menghadirkan banyak aksi, tawa, dan kisah magis yang gak lekang digerus waktu. Namun, franchise ini juga diisi dengan adegan-adegan gelap, menyentuh, dan bikin kamu nangis sesenggukan. Banyak dari kamu yang mungkin tumbuh bersama karakter dan aktor yang memerankan film-film ini, mengingat film Harry Potter sering ditonton ulang ketika libur Natal atau libur tahun baru.
Yap, jika kamu penggemar setia waralaba Harry Potter pasti sudah hapal perjalanan setiap karakternya. Itu kenapa, setiap kali menonton film-film Harry Potter pasti ada rasa emosional yang melekat di ingatan kamu, kan?
Nah, film-film Harry Potter juga gak luput dari kematian tragis. Meskipun adegan ini termasuk adegan paling memilukan dalam Harry Potter, tapi ada banyak adegan dan interaksi lainnya yang juga membuat kamu mewek, nih. Berikut ini kita akan mengenang kembali adegan-adegan paling memilukan dalam Harry Potter dari seluruh filmnya.
1. Harry melihat orangtuanya di Cermin Erised dalam Harry Potter and the Sorcerer's Stone

Dalam film Harry Potter and the Sorcerer's Stone (2001), kita dikasih tahu kalau Harry bukanlah anak biasa, melainkan anak yang terpilih, karena menjadi satu-satunya anak yang selamat dari serangan Lord Voldemort. Saat masih bayi, orang tua Harry, Lily dan James Potter, melawan Voldemort dan terbunuh, yang membuat Harry menjadi yatim piatu.
Pada ulang tahunnya yang kesebelas, Harry dijemput Hagrid dan dibawa ke Sekolah Sihir Hogwarts untuk memulai pendidikan sihirnya. Harry sendiri awalnya tinggal bersama bibi, paman, dan sepupunya yang manja, yang merupakan seorang Muggle. Nah, di Hogwarts-lah Harry menemukan teman sekaligus keluarga yang tulus menyayanginya.
Saat menjelajahi kastil Hogwarts di malam hari, Harry menemukan cermin misterius yang dikenal sebagai Cermin Erised. Ketika ia melihat cermin itu, Harry melihat orangtuanya berdiri di belakangnya. Kemudian, Dumbledore menemukan Harry menatap cermin dan memberi nasihat, dengan bilang, "Tidak baik terlalu larut dalam mimpi dan melupakan kehidupan."
Adegan ini sangat menyakitkan bagi Harry, tetapi apa yang dikatakan Dumbledore benar. Sebab, gak ada rasa rindu atau sihir yang bisa mengembalikan orangtuanya. Kejujuran adegan ini pastinya membuat kamu merasa emosional. Adegan ini juga mendorong Harry untuk membuat orangtuanya bangga dan mengalahkan kejahatan yang telah merenggut nyawa orangtuanya.
2. Sirius Black meminta Harry untuk tinggal bersamanya dalam film Harry Potter and the Prisoner of Azkaban

Sepanjang franchise Harry Potter, kisah kekeluargaan sangat penting, terutama bagi Harry. Setelah kehilangan orangtuanya saat masih bayi, Harry kesulitan bergaul dengan saudaranya sendiri, yaitu keluarga Dursley. Kendati begitu, Harry justru dianggap seperti keluarga oleh keluarga Weasley yang penuh kasih sayang. Dari dulu Harry ingin sekali memiliki keluarga sendiri, mengingat ia kurang kasih sayang.
Dalam film Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (2004), ada secercah harapan untuk Harry saat ia mengenal Sirius Black. Awalnya kita dibuat percaya kalau Sirius adalah seorang pembunuh berdarah dingin yang bertanggung jawab atas kematian orangtua Harry, dan Sirius dikabarkan mencoba membunuh Harry. Namun, kemudian kita tahu kalau Sirius sebenarnya dijebak. Ia bukan orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan orangtua Harry. Sirius justru sahabat tepercaya keluarga Potter dan bahkan ayah baptis Harry.
Namun, saat kebenaran ini terungkap, rupanya gak ada cukup waktu bagi Harry untuk menjalin ikatan dengan Sirius. Namun, bukan berarti mereka gak pernah ngobrol empat mata. Harry dan Sirius pernah ngobrol secara mendalam dan adegan ini bikin haru.
Sirius memuji Harry karena berhasil menyelamatkan nyawa Peter Pettigrew, orang yang bertanggung jawab atas kematian keluarga Potter. Kemudian, Sirius bertanya kepada Harry apakah dia ingin tinggal bersamanya. Harry sendiri gak punya kesempatan untuk menjawab, karena Professor Lupin tiba-tiba berubah menjadi manusia serigala yang harus ia hadapi. Namun, adegan tersebut menjadi adegan mengharukan yang memberi Harry harapan terkait masa depannya.
3. Kematian Cedric Diggory dalam film Harry Potter and the Goblet of Fire

Harry Potter and the Goblet of Fire (2005) terkenal karena ada adegan kematian untuk pertama kalinya, serta kemunculan Voldemort. Voldemort bukan lagi penjahat gak terlihat yang menghisap darah penyihir lain atau namanya yang ditakuti semua orang untuk diucapkan, tapi Voldemort hadir sebagai makhluk nyata dan mengerikan yang melakukan kejahatan di luar logika.
Film ini berfokus pada Turnamen Triwizard, kompetisi antara sekolah sihir Hogwarts dengan saingannya, Beauxbatons dan Durmstrang. Dalam turnamen ini, para siswa juara dipilih dari setiap sekolah. Namun, pada tahun ini, Harry juga terpilih. Padahal banyak murid-murid lain lebih mengidolakan pesaing Hogwarts yang lain, yaitu Cedric Diggory, dibanding Harry.
Dalam tantangan terakhir, para kontestan diminta mencari Piala Triwizard di labirin ajaib. Harry dan Cedric menemukan piala tersebut pada saat yang sama. Mereka pun memilih untuk mengangkatnya bersama dan berbagi kemenangan.
Namun, piala tersebut sudah digantikan oleh portkey. Harry dan Cedric pun tiba-tiba berada di kuburan tempat mereka bertemu dengan Voldemort dan Pelahap Mautnya. Dalam adegan ini, Voldemort memerintahkan Peter Pettigrew untuk membunuh Cedric. Sekejam apa pun adegan itu, tapi adegan ketika Harry kembali ke sekolah dengan membawa jasad Cedric menjadi adegan yang memilukan.
Apalagi ketika orkestra menyambut mereka dengan musik yang penuh kemenangan. Beberapa orang baru menyadari ada yang gak beres ketika Harry terisak di tanah dan menghentikan sorakan banyak orang. Ayah Cedric pun berlari sembari terisak menghampiri putranya yang gugur itu.
4. Kematian Sirius Black dalam film Harry Potter and the Order of the Phoenix

Dalam film Harry Potter and the Order of the Phoenix (2007), dunia sihir terguncang setelah kembalinya Voldemort. Nah, untuk melawan kejahatan yang ditimbulkannya itu, Orde Phoenix dikerahkan untuk melawan pasukan Pangeran Kegelapan (Voldemort). Orde Phoenix bisa dibilang merupakan pasukan perlawanan bawah tanah, karena Kementerian Sihir gak percaya kalau Voldemort sudah kembali.
Sirius Black sendiri menyampaikan kepada Harry bahwa hidupnya dalam bahaya karena Voldemort mencari sesuatu yang tersembunyi di Departemen Misteri Kementerian. Perjalanan Harry akhirnya membawanya ke Departemen Misteri yang menyimpan banyak rahasia seperti namanya.
Ketika Pelahap Maut menyerang Harry dan teman-temannya, bentrokan terjadi saat anggota Orde Phoenix tiba untuk membantu mereka. Sirius dan Harry melawan Pelahap Maut berdampingan. Di tengah panasnya pertempuran, Sirius bahkan memanggil Harry dengan nama ayahnya, James. Mungkin ini pertanda jika hal buruk akan terjadi.
Di samping itu, tawa mengerikan Bellatrix Lestrange membayangi pertempuran itu. Kemudian ia meneriakkan mantra pembunuh kepada Sirius. Sirius pun menghilang dan meninggal. Adegan ini sangat mengiris hati. Apalagi ketika Harry menyaksikan langsung kematian tersebut.
5. Harry membantu Dumbledore agar meminum Potion of Despair hingga habis dalam film Harry Potter and the Half-Blood Prince

Dalam film Harry Potter and the Half-Blood Prince (2009) pasukan jahat Voldemort terus menebar malapetaka di dunia sihir. Berkat ingatan guru ramuan yang kembali, Profesor Slughorn, Harry dan Dumbledore mengetahui kalau di masa lalu, Voldemort mempelajari cara membuat Horcrux. Proses terlarang ini memecah jiwa menjadi beberapa bagian dan menyimpannya dalam benda-benda magis untuk mendapatkan keabadian. Ini berarti satu-satunya cara untuk mengalahkan Voldemort adalah dengan menemukan semua Horcrux dan menghancurkannya.
Nah, dengan dua Horcrux yang sudah disingkirkan, Dumbledore dan Harry pergi ke sebuah gua terpencil yang diduga ada Horcrux lain (berupa Liontin Slytherin) yang tersembunyi di dalam wadah berisi Potion of Despair (Ramuan Keputusasaan). Dumbledore memberitahu Harry kalau ramuan itu harus diminum Dumbledore sampai habis, dan Harry diminta untuk memaksa Dumbledore untuk meminumnya. Meskipun, seperti yang dibilang Dumbledore, "Itu mungkin akan membuat saya sangat kesakitan, sampai-sampai saya akan memohon."
Dalam adegan ini, kita bisa melihat sisi Dumbledore yang sangat berbeda untuk pertama kalinya. Kali ini Dumbledore gak terlihat seperti Kepala Sekolah yang berwibawa dan berkuasa yang biasa kita lihat, tapi Dumbledore menjadi sosok yang rapuh. Apalagi ketika Harry diminta memberikan ramuan itu kepada seorang laki-laki yang paling dia kagumi., adegan ini pun jadi terasa sangat memilukan.
6. Kematian Dumbledore dalam film Harry Potter and the Half-Blood Prince

Meskipun Harry Potter and the Half-Blood Prince (2009) berisi momen-momen yang menggembirakan, seperti adanya ramuan cinta, tapi film ini juga punya salah satu adegan paling memilukan, yaitu kematian Dumbledore. Sejak awal, hubungan Dumbledore dan Harry sangatlah erat. Banyak yang berharap Dumbledore akan selalu berada di sisi Harry hingga akhir hayatnya. Namun, dalam Harry Potter and the Half-Blood Prince, Dumbledore justru dibunuh oleh Profesor Severus Snape.
Awalnya, Draco Malfoy direkrut oleh Voldemort untuk membunuh Dumbledore. Nah, atas permintaan ibu Draco, Snape pernah bersumpah untuk melindungi Draco dan melakukan tugas tersebut jika Draco gagal. Tragedi ini terjadi ketika Dumbledore dan Harry pergi mencari Horcrux, disinilah Draco mengizinkan sekelompok Pelahap Maut masuk ke Hogwarts.
Ketika Dumbledore kembali, Draco Malfoy menemuinya. Sejak awal, Draco memang gak berani melakukan hal tersebut. Namun, Voldemort mengancam akan membunuhnya, jika dia tidak berani membunuh Dumbledore.
Meskipun Bellatrix Lestrange mendampingi Draco Malfoy pada saat itu, dan memaksanya untuk melakukannya, akan tetapi Draco tetap gak mampu karena ketakutan. Snape pun turun tangan dan membunuh Dumbledore dengan tangannya sendiri. Kematian Dumbledore tentunya sangat menyayat hati penonton.
7. Hermione menghapus ingatan orangtuanya dalam film Harry Potter and the Deathly Hallows - Part 1

Setelah peristiwa mengerikan dalam Harry Potter and the Half-Blood Prince, kisahnya berlanjut dalam Harry Potter and the Deathly Hallows - Part 1 (2010). Dalam awal film ini, nuansanya sudah sangat suram dengan adegan menyayat hati antara Hermione dan orangtua Muggle-nya. Pasalnya, dengan Horcrux yang masih tersisa, Ron dan Hermione dikasih keputusan sulit untuk meninggalkan keluarga mereka dan bergabung dengan Harry untuk mencari serta menghancurkan Horcrux tersebut.
Bagi Hermione, pengorbanannya bahkan lebih besar. Sebagai penyihir dengan orangtua Muggle, Hermione sering dirundung teman-teman sekelasnya, terutama murid-murid yang berada di asrama Slytherin, termasuk Draco Malfoy dan gengnya. Meskipun gak selalu dihadirkan dalam film, tapi kita dikasih tahu kalau orangtua Hermonie sangat mendukungnya, mengingat mereka mengizinkan Hermione belajar di Hogwarts. Di tambah lagi, orangtua Hermonie dikenal sebagai keluarga yang penuh kasih sayang.
Namun, dengan meningkatnya serangan Pelahap Maut dan menyebar ke Muggle, Hermione bukan saja memutuskan untuk meninggalkan keluarganya, tapi juga membuat keputusan yang memilukan untuk menghapus dirinya dari ingatan orangtuanya demi melindungi orangtuanya dari mara bahaya. Adegan ini juga pasti bikin kamu berlinang air mata, kan.
8. Ron meninggalkan Harry dan Hermione untuk kembali ke keluarganya dalam film Harry Potter and the Deathly Hallows - Part 1

Saat mencari Horcrux di Harry Potter and the Deathly Hallows - Part 1, Ron menghadapi kesulitan, terutama setelah ia tahu kalau tim mereka juga harus menemukan pedang Gryffindor jika ingin menghancurkan Horcrux tersebut. Pada titik ini, Ron belum mengungkapkan perasaannya terhadap Hermione. Namun, jelas banget kalau Ron sebenarnya menyukai Hermione. Nah, karena frustrasi dengan rencana tersebut, ditambah dengan kecemburuannya dengan Harry dan Hermione, Ron pun semakin kehilangan kendali.
Ron terpaksa meninggalkan Harry dan Hermione untuk kembali kepada keluarganya. Intinya Ron baperan banget dalam momen ini. Nah, di tengah situasi putus asa itu, Harry dan Hermione justru tetap memilih untuk mencari Horcrux demi mengalahkan Voldemort, alih-alih terpengaruh dengan baperannya si Ron.
Meskipun begitu, Harry dan Hermione sedih dengan keputusan Ron itu. Dalam salah satu adegan paling mengharukan dalam film ini, Harry dan Hermione meratapi kesedihan mereka dengan menari bersama mengikuti lagu "O Children" karya Nick Cave and The Bad Seeds.
9. Harry dan Hermione mengunjungi Godric's Hollow, lalu menemukan makam orangtuanya Harry dalam film Harry Potter and the Deathly Hallows - Part 1

Saat mereka melanjutkan mencari Horcrux, Harry dan Hermione tiba di Godric's Hollow, desa tempat Harry dilahirkan dan di mana orangtuanya terbunuh. Kembali untuk pertama kalinya sejak malam yang menentukan itu, ada rasa sedih saat Harry menghadapi masa lalunya yang traumatis dan teringat bagaimana ia kehilangan orangtuanya.
Saat berjalan melewati gereja desa, keduanya mendengar paduan suara bernyanyi dan mereka baru menyadari kalau itu Malam Natal. Di samping itu, Harry menduga kalau orangtuanya dimakamkan di pemakaman gereja tersebut. Harry dan Hermione pun masuk dan benar saja, mereka menemukan makam James dan Lily Potter.
Hermione membuat karangan bunga di depannya, dan Harry sejenak merenung, menghadapi kesedihannya lagi dan kali ini terasa sangat nyata. Sebab, kematian orangtuanya punya dampak yang sebegitu besarnya untuk Harry. Nah, adegan ini bisa dibilang sangat memilukan.
10. Kematian Dobby dalam film Harry Potter and the Deathly Hallows - Part 1

Sejak peri rumah ini pertama kali muncul di Harry Potter and the Chamber of Secrets (2002), Dobby rupanya punya penggemar tersendiri, lho. Kebebasannya yang dibeli dengan salah satu kaus kaki lama Harry adalah salah satu adegan paling mengharukan. Namun, dalam Harry Potter and the Deathly Hallows -Part 1, Dobby meninggal secara tragis. Adegan ini pasti bikin kamu nangis.
Pasalnya, setelah dipertemukan kembali, Harry, Ron, dan Hermione ditangkap dan dibawa ke Malfoy Manor. Di tempat tersebut, mereka bertemu dengan Bellatrix Lestrange. Sebelum tragedi terjadi, Dobby sempat jadi pahlawan dengan membebaskan Harry, Ron, dan Hermione.
Nah, karena mengetahui hal itu, Bellatrix Lestrange melemparkan belati ke arah Dobby. Seperti yang mungkin kamu tahu, Dobby adalah peri rumah yang sangat baik di dunia sihir Harry Potter. Jadi kematiannya yang kejam dalam film terlihat banget gak adil. Apalagi ketika mereka mengubur Dobby di pantai.
11. Pertempuran Hogwarts menyisahkan kepiluan dan kesedihan mendalam di film Harry Potter and the Deathly Hallows - Part 2

Ada banyak banget momen memilukan dalam film Harry Potter and the Deathly Hallows - Part 2. Namun, yang paling diingat adalah dampak kerusakan dari Pertempuran Hogwarts. Seperti yang kamu tahu, Aula Besar Hogwarts menjadi jantung dari begitu banyaknya adegan magis dalam film-film Harry Potter, terutama di film-film awal saat aula tersebut menjadi tempat pesta yang mewah dan perayaan kemenangan. Rasa kagum dengan ruangan ini berubah menjadi malapetaka karena dipenuhi dengan puing-puing, reruntuhan, dan mayat-mayat yang gugur selama pertempuran.
Dalam adegan ini, kita seperti disajikan dengan tragedi dan kehilangan akibat perang. Seperti keluarga Weasley yang saling berpelukan karena berduka atas kehilangan Fred. Ada pula adegan memilukan ketika Lupin dan Tonks berbaring berdampingan, serta tangan mereka yang hampir bersentuhan. Adegan ini pastinya bikin kamu menangis tersedu-sedu.
12. Kematian Snape dan diungkapnya cinta sejati Snape dalam film Harry Potter and the Deathly Hallows - Part 2

Sejak pertama kali kita nonton film Harry Potter, kita pasti beranggapan kalau Profesor Snape adalah sosok yang jahat, meskipun beberapa profesor Hogwarts lainnya bilang kalau dia gak jahat. Namun, setelah peristiwa dalam Harry Potter and the Half-Blood Prince, muncul keyakinan kalau Harry dan teman-temannya benar. Yap, Snape membelot ke pihak Voldemort.
Dalam Harry Potter and the Half-Blood Prince, kita diperkenalkan dengan Pensieve, sebuah alat yang memungkinkan para penyihir untuk menyimpan dan meninjau ingatan. Dalam Harry Potter and the Deathly Hallows - Part 2, Pensieve punya peran penting dalam mengungkap kebenaran tentang Severus Snape. Alat ini ngasih kejutan dan momen yang sangat menyayat hati.
Sebelumnya, Voldemort menyerang Severus Snape dan meninggalkannya hingga tewas terkait kekeliruan pemilik Elder Wand (Tongkat Keabadian). Harry yang melihat hal itu bergegas ke sisinya. Snape pun menyuruh Harry untuk mengumpulkan air mata Snape dalam sebuah botol kecil dan membawanya ke Pensieve.
Harry melaksanakan keinginan terakhir Severus Snape itu. Ia pun mengetahui kalau Snape mencintai ibu Harry, yaitu Lily. Snape pun berkorban untuk melindungi Lily sepanjang hidupnya. Snape, yang dikenal sebagai laki-laki pendiam ini ternyata memendam cinta sejati yang gak bisa ia dapatkan dalam hidupnya. Belum lagi, Snape punya trauma saat melihat Lily sudah gak bernyawa, yang kemudian ia dekap dalam pelukannya. Momen ini bisa dibilang sangat mengiris hati dan bikin kita semua meneteskan air mata.
13. Harry harus menghadapi takdirnya di tangan Voldemort dalam film Harry Potter and the Deathly Hallows - Part 2

Setelah menyelami ingatan masa lalu Severus Snape, Harry akhirnya menyadari kalau dia adalah salah satu dari Horcrux Voldemort. Jadi untuk mengakhiri kekuasaan dan teror Pangeran Kegelapan itu, Harry harus mengorbankan dirinya dengan kematian, dan Voldemort harus menjadi orang yang membunuhnya. Keputusan yang mengerikan ini merupakan pukulan telak dari apa yang sebelumnya dia yakini, yaitu Voldemort bisa dikalahkan selama Harry yang membunuhnya.
Nah, karena takdirnya sudah ditentukan, Harry berbicara kepada Golden Snitch (Snitch Emas) yang diwariskan Dumbledore kepadanya. Ia bilang, "Aku siap mati." Snitch Emas itu kemudian terbuka untuk mengungkapkan Batu Kebangkitan di dalamnya. Benda magis ini punya kekuatan untuk menghidupkan kembali orang mati, dan Harry menggunakannya untuk menghubungi beberapa orang dalam hidupnya yang telah meninggal, seperti Sirius, Lupin, dan orangtuanya.
Saat ia menceritakan tentang takdir kematiannya yang gak bisa ia hindari, Harry bertanya kepada Sirius, apakah kematian itu menyakitkan. Sirius menjawab bahwa kematian itu lebih cepat ketimbang tertidur. Setelah semua yang sudah dilalui Harry, kita melihat banyak sekali rintangan yang harus dihadapi Harry sepanjang hidupnya. Setelah mengikuti perjalanan ini bersama Harry, kita merasakan emosi tersebut dengan lebih dalam ketika dia menghadapi takdirnya.
Terkadang, franchise bisa menemani tumbuh kembang kita, dari kecil bahkan sampai kita dewasa. Gak heran kalau karakter dan adegan-adegannya sangat melekat dalam ingatan kita. Mirip banget kaya teman kecil kita. Franchise Harry Potter pun begitu. Film-film Harry Potter punya banyak adegan yang gak mungkin kita lupakan. Bahkan meskipun telah usai, film-film Harry Potter masih diminati dan selalu ditonton ulang ketika libur tiba. Tertarik mau nonton lagi?


















