Jakarta, IDN Times - Adhisty Zara comeback film terbaru berjudul Bertaut Rindu. Tayang di bioskop mulai 31 Juli 2025, film tersebut diadaptasi dari novel berjudul sama karya Tian Topandi.
Meski merupakan karya adaptasi, Zara sendiri memutuskan untuk tidak membaca karya novelnya. Lantas, hal apa yang pada akhirnya membuat Zara tertarik bergabung dalam jajaran pemain film ini? Simak pernyataan aktris muda ini.
Berperan sebagai Jovanka di film Bertaut Rindu, Adhisty Zara memutuskan untuk tidak membaca karya orisinalnya. Zara menyebut, keputusan tersebut diambil berdasarkan pengalamannya yang selama ini memang sudah cukup sering membintangi proyek akting yang diadaptasi dari novel.
“Aku udah lumayan sering mainin project yang adaptasi dan pelajaran yang aku ambil adalah aku memilih untuk tidak membaca novelnya,” kata Adhisty Zara dalam agenda media visit di kantor IDN, Jakarta, Kamis (10/7/2025).
Zara justru merasa lebih nyaman untuk tidak membaca novelnya, karena ia tidak ingin karakter yang diperankannya jadi terlalu meniru karakter dari versi novel.
“Aku sendiri nyamannya gak baca karena aku tuh takutnya terlalu nge-copy si karakter yang ada di novel,” lanjutnya.
Meski tidak membaca novelnya, Zara mengaku bahwa ia sudah mengetahui cerita novel tersebut karena memang sempat viral sebagai pemenang kompetisi The Writers Show (TWS) Gramedia Writing Project (GWP) 2021.
“Walaupun aku nggak baca novelnya, tapi aku sudah tau cerita ini karena emang rame juga di Gramedia. Salah satu bestseller, pemenang kompetisi,” ujarnya.
Hal tersebut lah yang kemudian membuat Zara tertarik untuk membintangi film Bertaut Rindu, di samping film ini juga memiliki tema dan pesan yang menyentuh. Ia pun percaya bahwa ketika sebuah novel diadaptasi ke layar besar, sudah pasti novel tersebut memiliki cerita yang menarik dan berkualitas.
Sama seperti Adhisty Zara, pemeran Koko dan Maria, yaitu Bertram Beryl dan Aulia Deas juga mengaku tidak membaca novel Bertaut Rindu. Aulia bahkan menyebut bahwa ia sempat tidak tahu kalau film ini diadaptasi dari sebuah novel karena pada awalnya proyek film ini memiliki judul yang berbeda.
“Karena waktu pertama kali judulnya berbeda, terus ternyata ada novelnya, jadinya aku malah, kita baru kayak sadar, ‘Oh ternyata ada novelnya.’ Dan memang film ini di-create sama script writer-nya, jadinya kita para aktris dan aktor, cenderung untuk melihat dari segi yang sudah di-scripted,” pungkas Aulia.
Mengeksplorasi tema tentang romansa remaja dan komunikasi antara anak dan orangtua, film ini membawa penonton mengikuti kisah Jovanka (Adhisty Zara), siswi cerdas dan optimistis, yang tidak sengaja masuk ke kehidupan Magnus (Ari Irham), remaja pendiam dari latar belakang keluarga berada.
Pertemuan mereka menjadi titik balik bagi kehidupan masing-masing. Magnus yang dulunya selalu merasa sendiri, perlahan mulai menyadari bahwa masih ada orang yang peduli dengannya. Sementara Jovanka mulai berdamai dengan luka-lukanya.