6 Akting Paling Kontroversial dalam Sejarah Film, Berani Nonton?

Dunia perfilman sering kali mendorong batas-batas kenyamanan, baik bagi penonton maupun para aktor di balik layar. Demi menciptakan karya yang dianggap berani, jujur, atau artistik, tak jarang seorang aktor diminta untuk menjelajahi sisi tergelap dari karakter manusia.
Namun, ada kalanya performa tersebut justru membuat penonton merasa tidak nyaman. Bukan karena kualitas aktingnya buruk, melainkan karena kontennya yang menyentuh ranah etika, moral, bahkan trauma pribadi.
Beberapa aktor di bawah ini mengambil peran yang mengundang kontroversi besar, baik karena topik yang diangkat maupun cara penyajiannya. Kira-kira aktor siapa saja, ya?
1. Stanley Tucci – The Lovely Bones (2009)

Biasanya dikenal lewat peran-peran santai dan karismatik seperti di The Devil Wears Prada (2006), Stanley Tucci mengejutkan banyak orang saat tampil sebagai pembunuh berantai dalam film The Lovely Bones karya Peter Jackson. Dalam film ini, ia memerankan sosok pria dingin dan obsesif yang menyembunyikan sisi gelap di balik penampilan biasa.
Peran tersebut sangat kontras dengan citranya selama ini yang membuat penonton merasa sangat tidak nyaman. Tucci sendiri mengaku bahwa peran tersebut berdampak negatif pada kondisi mentalnya, terutama karena harus menjalani adegan-adegan berat dengan aktris muda Saoirse Ronan.
Ia menyebut pengalaman itu sangat mengganggu dan menyakitkan. Tak heran jika setelah film ini, Tucci tidak lagi tertarik memainkan karakter sejenis.
2. Monica Bellucci – Irreversible (2002)

Film Irreversible karya Gaspar Noé terkenal karena kekerasan visual dan emosionalnya yang ekstrem. Monica Bellucci tampil dalam salah satu adegan paling kontroversial sepanjang sejarah film, yang menampilkan kekerasan seksual secara panjang dan frontal. Adegan ini membuat banyak penonton keluar dari bioskop saat pemutaran perdana di Cannes.
Meski Bellucci mengaku mempercayai visi sang sutradara, banyak pihak yang mempertanyakan batasan etika dalam pembuatan film. Perannya dianggap terlalu eksplisit dan traumatis sehingga membuat diskusi tentang representasi kekerasan terhadap perempuan dalam film semakin hangat. Hingga kini, adegan tersebut masih menjadi perdebatan panjang di dunia sinema.
3. Kevin Bacon – The Woodsman (2004)

Dalam The Woodsman, Kevin Bacon memerankan mantan narapidana kasus pelecehan anak yang berusaha memulai hidup baru setelah keluar dari penjara. Film ini mencoba menyampaikan sudut pandang pelaku yang berjuang menahan dorongan lamanya, dan itu menimbulkan perdebatan besar di kalangan kritikus maupun penonton.
Meski berusaha membangun narasi rehabilitasi, banyak yang menganggap film ini terlalu memaklumi tindakan keji sang tokoh utama. Akting Bacon yang kuat justru memperkuat perasaan tak nyaman dan menimbulkan pertanyaan tentang apakah film ini berempati secara berlebihan terhadap karakter yang seharusnya tidak mendapatkan simpati.
4. Nicole Kidman – Birth (2004)

Nicole Kidman sempat menuai kecaman setelah tampil dalam film Birth, di mana karakternya percaya bahwa suaminya yang telah meninggal menjelma dalam tubuh seorang anak laki-laki. Salah satu adegan yang paling dipersoalkan adalah saat Kidman berendam di bak mandi bersama aktor yang masih anak-anak, yang kemudian dipotong untuk penayangan di beberapa negara.
Meski adegan tersebut tidak bersifat eksplisit secara seksual, banyak yang merasa tidak nyaman melihat aktris dewasa berbagi momen intim dengan anak di layar. Kidman sempat membela keputusan artistik film ini, namun reputasinya sempat terguncang akibat kontroversi tersebut.
Film ini baru mendapatkan apresiasi setelah bertahun-tahun, meski adegan itu masih dianggap berani dan nyaris melewati batas.
5. Jeremy Irons – Lolita (1997)

Adaptasi Lolita versi Adrian Lyne tahun 1997 membawa kontroversi besar karena mencoba menampilkan kisah kontroversial novel asli tanpa banyak sensor. Jeremy Irons berperan sebagai Humbert Humbert, seorang pria paruh baya yang jatuh cinta dan menjalin hubungan dengan gadis remaja berusia 14 tahun, diperankan oleh Dominique Swain.
Meskipun adegan-adegan paling eksplisit dilakukan dengan pemeran pengganti, interaksi fisik dan ciuman antara aktor dewasa dan anak remaja tetap membuat banyak penonton merasa tidak nyaman. Irons sendiri hampir menolak peran ini, namun akhirnya menerimanya setelah diyakinkan bahwa film ini memiliki nilai artistik yang tinggi. Tetap saja, perannya memicu perdebatan panjang soal etika dalam perfilman.
6. Marlon Brando – Last Tango in Paris (1972)

Last Tango in Paris dianggap sebagai salah satu film paling sensual yang pernah dibuat, tetapi di balik semua itu, ada cerita yang sangat kelam. Marlon Brando tampil sebagai pria Amerika yang menjalin hubungan seksual tanpa nama dengan perempuan muda asal Prancis, diperankan oleh Maria Schneider.
Salah satu adegannya yang paling kontroversial adalah adegan kekerasan seksual yang dilakukan tanpa sepengetahuan penuh Schneider. Sutradara Bernardo Bertolucci mengakui bahwa ia tidak memberi tahu Schneider tentang detail adegan tersebut karena ingin mendapatkan reaksi spontan.
Hal ini membuat sang aktris merasa dipermalukan dan dilecehkan. Bertahun-tahun kemudian, pengakuan ini memicu kemarahan publik dan memperkuat sorotan terhadap penyalahgunaan kekuasaan dalam industri film.
Kontroversi dalam dunia film akan selalu menjadi bagian dari diskusi yang lebih besar tentang seni, kebebasan berekspresi, dan tanggung jawab moral. Menurutmu sendiri apakah performa akting para aktor ini layak disebut kontroversial?