Jakarta, IDN Times - Sinemaku Pictures akan segera merilis film keduanya yang berjudul Ketika Berhenti di Sini. Film ini disutradarai oleh Umay Shahab dan diproduseri oleh Prilly Latuconsina.
Film Ketika Berhenti di Sini menyajikan cerita tentang kehilangan. Tak heran, jika penonton akan merasakan sedih dan sesak di sepanjang film. Selain itu, kenapa, sih, harus nonton Ketika Berhenti di Sini? Simak alasannya di bawah ini.
Film Ketika Berhenti di Sini merupakan kolaborasi kedua Umay Shahab dan Prilly Latuconsina. Sebelumnya, mereka juga terlibat di balik layar film Kukira Kau Rumah. Saat itu, mereka langsung meraih banyak penghargaan, salah satunya Rekor MURI sebagai Film dengan Penonton Terbanyak di Masa Pandemi dengan total 2.219.233 penonton.
Tak hanya itu, Umay pun masuk nominasi Piala Maya 2023 kategori Penyutradaraan Berbakat Film Panjang Karya Perdana Terpilih pada kala itu. Melihat sukses film sebelumnya, kebayang dong Ketika Berhenti di Sini bakal semenarik apa?
Umay selaku sutradara tampak ingin menghadirkan warna baru dalam industri perfilman Tanah Air. Alhasil, ia memilih genre drama sains fiksi untuk film terbarunya ini. Umay dan tim sampai menghabiskan waktu tiga tahun, untuk menyempurnakan cerita.
Diketahui, film ini mengangkat cerita tentang kacamata dengan program AI. Seseorang yang menggunakan kacamata tersebut, bisa melihat orang yang sudah tiada. Kecanggihan teknologi ini bak meredam kesedihan sekaligus menjerumuskan pemakainya dalam palung kesedihan.
Setelah menghabiskan waktu bertahun-tahun, Sinemaku Pictures selaku rumah produksi akhirnya merilis film Ketika Berhenti di Sini. Riset tentang kacamata berprogram AI ini gak main-main, lho!
Bahas tentang program AI, film ini dapat merealisasikan dengan ciamik. Sinematografi dan CGI yang ditampilkan benar-benar memanjakan mata. Diketahui Anggi Frisca yang menjadi sosok di balik kecanggihan film Ketika Berhenti di Sini.
Gak cuma itu, pemilihan musik dalam film ini ikut menenangkan hati penonton. Ternyata, ada Andi Rianto yang terlibat mengerjakan music scoring, dalam film ini. Pantas, rasanya pas untuk didengar.
Tak hanya duduk sebagai sutradara, Umay juga memosisikan diri sebagai penulis skenario. Ia menggandeng penulis skenario ternama, seperti Alim Sudio dan Monty Tiwa sebagai supervisor kreatif.
Kolaborasi Umay, Alim, dan Monty pun tak perlu diragukan lagi. Mengingat mereka berpengalaman menjadi penulis skenario di film-film besar. Umay berpengalaman sebagai penulis skenario di Kukira Kau Rumah.
Surga yang Tak Dirindukan, Kuntilanak, Losmen Bu Broto, hingga Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia merupakan film yang ditulis oleh Alim. Sementara Monty menjadi penulis skenario di film Keramat 2: Caruban Larang, Sayap Sayap Patah, sampai Mahasiswi Baru.
Film yang tayang pada 27 Juli 2023 ini diperankan jajaran artis yang berkualitas. Prilly Latuconsina, Refal Hady, Bryan Domani, Lutesha, hingga Sal Priadi menunjukkan akting terbaiknya di film ini.
Prilly dengan kemampuan menangisnya yang tak perlu diragukan lagi. Setiap scene menangis, sukses bikin penonton ikutan mewek. Refal tunjukkan ekspresi lewat mata yang seakan-akan berbicara. Lutesha dan Sal pun demikian, dapat mengekspresikan rasa dengan baik.
Tak sampai di situ aja, film ini menghadirkan artis-artis besar sebagai kameo. Misalnya ada Jourdy Pranata yang hadir dalam satu scene. Sebelumnya, ia menjadi tokoh utama di film Kukira Kau Rumah.
Lalu ada komplotan pencuri lukisan di film Mencuri Raden Saleh, seperti Angga Yunanda, Umay Shahab, Iqbaal Ramadhan, Ari Irham, dan Rachel Amanda. Bakal seperti apa aksi mereka di sana?
Film Ketika Berhenti di Sini menghadirkan cerita yang baru dengan rasa tak biasa. Tim di balik layar dan para pemainnya pun tak perlu diragukan lagi. Apalagi ditambah dengan kameo yang bombatis. Jangan lupa nonton, 27 Juli 2023 hanya di bioskop!