5 Alasan Puss In Boots: The Last Witch Wajib Ditonton, Epic Abis!

Kecerdasan khas Puss ditampilkan sepenuhnya di  film ini. Meskipun dia mengalami ketakutan di sebagian besar filmnya, Puss masih menunjukkan gaya sarkasmenya yang unik dan langsung membuatnya menjadi karakter favorit penggemar seperti saat pertama kali muncul di Shrek 2.

Tak hanya itu saja, Puss in Boots: The Last Wish menarik bagi penggemar segala usia. Lawakannya dipastikan akan membuat anak-anak dan orang dewasa akan tertawa sepanjang film.

Franchise film Shrek selalu memiliki world building yang menarik. Karakter dongeng yang lebih dewasa dipadukan dengan kenyamanan modern seperti kedai kopi dan televisi menjadikan cerita yang lucu, menyenangkan, dan lebih relate. Puss in Boots: The Last Wish juga mempertahankan hal yang sama dalam world building-nya.

Film ini memiliki tampilan pada dongeng seperti Hutan Gelap yang mistis dan agak menakutkan. Latar tempat yang kuat ini juga menunjukkan karakter dan sifat para tokohnya.

Seperti saat adegan saat arena rintangan di Hutan Gelap berubah sesuai dengan isi hati orang yang melihat peta. Medan yang harus ditempuh berubah dan menunjukkan kekuatan dan kelemahan setiap orang.

Puss In Boots: The Last Wish menonjol karena berbagai karakternya yang menarik. Meskipun Puss adalah tokoh utama, deuteragonis dan tetragonis juga menonjol dalam alur film ini.

Tokoh seperti Kitty Softpaws dan Goldilocks dengan karakteristik yang kuat mengambil peran penting dalam kemajuan cerita. Hal ini terlihat saat Goldilocks dan tiga beruang yang berperan sebagai antagonis sekunder yang menarik yang membuat Puss kembali bersemangat.

Setiap karakter Puss In The Boots: The Last Wish sepenuhnya telah dieksplorasi dengan porsi pas untuk kemajuan alur film. Tak heran jika film ini semakin relate dan dekat dengan permasalahan yang dialami oleh manusia di dunia nyata.

Dua tema utama film ini adalah kecemasan dan ketakutan akan kematian. Saat Puss mengetahui bahwa dia berada di kehidupan terakhirnya, ia pun merasa cemas dan ketakutan bahwa aksi dan petualangan berbahaya dirinya selama ini bisa mengakibatkan kematian permanennya. Meskipun dia mencoba lari, Malaikat Kematian mengintai di setiap sudut, menunggu untuk menyerang.

Puss mewakili gambaran yang jelas tentang ketakutan dan kecemasan. Keputusasaannya terlihat nyata di setiap momen kehadiran malaikat maut yang membuat penonton dapat merasakan kepanikan Puss dengan gamblang. 

Meski begitu, di akhir cerita, penonton bisa mendapat pesan hidup untuk tak takut dengan kematian dan tetap menikmati dan menjalani hidup sebaik mungkin meski hanya dengan satu nyawa. Deep banget!

Meskipun sebagian besar aspek dari The Last Wish sangat bagus, para voice actor lah yang menyatukan semuanya. Antonio Banderas memberikan penampilan luar biasa lainnya sebagai kucing tituler, sementara Salma Hayak, Florence Pugh, dan Wagner Moura juga memberikan penampilan yang mengharukan.

Para pengisi suara berbakat menghidupkan karakter dan kisah para tokohnya. Dari representasi ketakutan Banderas yang realistis hingga kepribadian Moura yang pendiam namun mengancam, para aktor memberikan penampilan yang luar biasa dan membuat film tentang sembilan nyawa kucing ini lebih menghibur.

Puss In Boots: The Last Wish memiliki penokohan dan world building yang kuat. Tak heran jika tokoh dan permasalahan dalam film ini relate untuk banyak orang. Hal ini menjadi poin penting yang membuat film petualangan kucing ini wajib masuk watch list.