Jakarta, IDN Times - Jurnal Risa akan segera tayang di Disney+ Hotstar pada 27 Mei 2023 mendatang. Serial karya Awi Suryadi ini menjadi pembuka dari seri JurnalRisa lainnya.
Sang sutradara juga mengungkap bahwa serial ini berbeda dari horor dewasa umumnya. Apa saja bedanya? Bisa ditonton semua umur, lho!
Awi Suryadi selaku sutradara Jurnal Risa mengaku butuh waktu yang cukup lama dalam memilih cast serial ini. Pasalnya, ia memiliki kriteria khusus, yakni aktris dan aktor cilik yang sebelumnya sudah pernah berakting sehingga kemampuannya lebih baik.
"Ini horor jadi gak mudah. Terus belum lagi lokasinya yang juga gak mudah dan banyak syutingnya malem hari. Saya ingin anak-anak yang sudah biasa syuting, yang jam terbangnya sudah tinggi," ujar Awi Suryadi dalam konferensi pers Jurnal Risa di CGV Grand Indonesia, Jakarta, pada Jumat (12/5/2023).
Sutradara Jurnal Risa ini mengatakan terdapat beberapa perbedaan dalam menyutradarai serial ini dibanding karyanya yang lain. Awi mengaku membutuhkan kesabaran yang lebih saat menyutradarai Jurnal Risa.
"Karena ini film horor anak dan pemerannya banyak artis cilik jadi harus lebih sabar. Gimana caranya bikin lokasi syuting tetap harus fun supaya mood mereka tetap bagus," ujar Awi.
Manoj Punjabi selaku produser Jurnal Risa mengungkapkan bahwa serial ini merupakan bagian pembuka. Meski berbeda dari cerita di Danur, tetapi ada beberapa persamaan di film tersebut yang diceritakan di serial ini.
"Ini universe yang beda. Ada persamaan yang kita ambil, tapi ini jadi universe yang beda. Jadi series khusus Jurnal Risa," ungkapnya.
Awi mengatakan bahwa adegan di serial ini gak seperti di film horor lain. Pasalnya dalam serial Jurnal Risa ini banyak pesan moral yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, tak fokus ke adegan horornya.
"Bedanya gak sadis, gak banyak darah, ceritanya juga fun, abis kaget bisa ketawa. Ceritanya gak menggurui, tapi ada moral message yang halus. Kalau horor dewasa biasanya fokus ke adegan horor," kata Awi.
Meski Jurnal Risa memiliki jalan cerita yang berbeda, tetapi penonton tak harus menonton film Danur jika ingin nonton serial ini, sebab episode pertama serial tersebut akan menjelaskan kisah Risa dari awal.
"Serial ini sebuah pelengkap Danur universe. Seluruh fansnya gak harus nonton film-film Danur. Soalnya gap 8 tahun yang ada di Danur 1 dicertiakan di serial ini," kata Awi.
Awi mengatakan bahwa serial ini memang masuk ke genre horor, tetapi memiliki perbedaan, yaitu gak bikin penontonnya trauma. Film ini justru membuat penontonnya senang, karena petualangan Risa dan para sepupunya.
"Dari awal saya terlibat ke Danur, Peter CS bilang jangan ada darah-darah dan adegan sadis. Saya mengejar film ini untuk dapat dilihat segala umur atau paling gak 13 tahun ke atas," papar Awi.
Setelah menyimak cerita cast Jurnal Risa, pasti jadi gak sabar ingin cepat-cepat nonton serial ini, kan? Dua episode akan dirilis langsung pada hari perdana tayang. Episode selanjutnya akan tayang setiap Sabtu.