5 Alasan Kamu Wajib Nonton The Sea Beast, Film Animasi Netflix

Ngomongin soal Chris Williams, para penggemar film animasi pasti sudah tahu siapa beliau. Yap, sineas kelahiran Missouri, Amerika Serikat tersebut adalah orang di balik kesuksesan film-film animasi Disney, seperti Bolt (2008), Big Hero 6 (2014), hingga Moana (2018).

Oleh sebab itu, tak heran jika The Sea Beast kental dengan nuansa ala Moana di beberapa bagian, khususnya chemistry antara kedua protagonisnya, yakni Maisie dan Jacob. Berasa lihat versi alternatif dari Moana dan Maui, deh!

Sejak era Over the Moon (2020), Netflix Animation mulai menggandeng Sony Pictures Imageworks sebagai kolaborator. Bukan nama sembarangan, studio tersebut telah menggarap CGI sejumlah film rilisan Marvel Studios, antara lain Spider-Man: No Way Home (2021) dan Doctor Strange in the Multiverse of Madness (2022).

Berbagai peningkatan pun dilakukan dan hasilnya dapat dilihat dalam The Sea Beast. Tak hanya indah, samudra yang dipakai sebagai latar ceritanya pun terlihat mengerikan saat para monster mengamuk. Kamu juga kagum sama detail animasi yang disajikan gak, nih?

Sebenarnya, tema bajak laut bukanlah hal yang baru dalam film animasi. Sebelumnya, ada The Pirates! Band of Misfits (2012) hingga seri film How to Train Your Dragon (2010-2019) yang sukses mencuri atensi. Namun, bagaimana kalau tema tersebut dipadukan dengan kisah monster raksasa alias kaiju?

Dalam The Sea Beast, Williams berhasil menyajikan kedua tema tersebut dalam porsi yang pas. Uniknya, presentasi bajak lautnya (dalam film ini disebut pemburu monster) pun tetap terasa garang—adegan menjahit luka dan menebas tubuh monster diakali sedemikian rupa supaya nyaman ditonton anak-anak.

Di sisi lain, desain monster yang beragam juga sukses menjadi daya tarik tersendiri. Mulai dari yang imut, seperti Blue, sampai yang kolosal, seperti Red Bluster.

Adegan pertarungan monsternya memang bisa dihitung dengan jari. Namun jangan salah, tiap kemunculannya mampu dieksekusi dengan dahsyat oleh Williams.

Seperti yang telah disinggung di atas, chemistry antara Maisie dan Jacob turut memberi warna pada alur cerita The Sea Beast. Hal tersebut mampu terwujud berkat penjiwaan yang apik dari kedua pengisi suaranya, yakni Zaris-Angel Hator dan Karl Urban. Tak hanya terasa nyata, interaksi keduanya pun sukses bikin hati hangat.

Selain mereka, film ini juga diramaikan oleh sejumlah aktor papan atas, yakni Jared Harris, Marianne Jean-Baptiste, Jim Carter, dan Dan Stevens. Harris meyakinkan sebagai Kapten Crow yang bengis, sementara Jean-Baptiste berhasil menyuntikkan aura cool pada karakter Sarah Sharpe.

Secara universal, The Sea Beast mengajak penonton cilik untuk menjaga kelestarian alam, khususnya laut. Menjelajahi laut itu sangat dibolehkan, tapi alangkah baiknya jika dibarengi dengan rasa tanggung jawab. Dengan bertanggung jawab, secara tak langsung kita juga turut menjaga keseimbangan alam.

Hebatnya, film ini pun tak lupa menyelipkan pesan penting bagi para penonton dewasa. Meski tak kompleks, naskah garapan Williams dan Nell Benjamin berhasil menyindir perihal propaganda. Apalagi, di era serba canggih seperti sekarang ini, mengecek kebenaran berita sangatlah penting agar tak termakan hoaks.

Dengan visual, cerita, dan pesan brilian yang diusungnya, rasanya tak berlebihan jika memasukkan The Sea Beast ke dalam daftar film animasi terbaik tahun ini. Bahkan, beberapa media ternama meramalkan kesuksesan The Sea Beast dalam Oscar tahun depan.