Biodata-Profil Sinéad O'Connor, Penyanyi Berbakat nan Kontroversial
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sinéad Marie Bernadette O’Connor atau yang dikenal dengan nama Sinéad O'Connor, merupakan penyanyi legendaris yang berasal dari Irlandia. Penyanyi wanita yang dikenal dengan gaya kepala plontosnya ini melejit di era 90-an dengan lagu hitsnya berjudul "Nothing Compares 2 U".
Pada Rabu, 26 Juli, 2023 keluarga mengumumkan lewat stasiun televisi dan radio Irlandia, RTE, bahwa O'Connor menghembuskan nafas terakhirnya. Ia meninggal di usia 56 tahun dan belum resmi dirilis apa penyebabnya.
Di samping memiliki prestasi yang membanggakan dan jadi langganan Grammy, O'Connor memiliki rentetan kasus kontroversial yang hadapi selama ia berkarier. Masa muda dan kehidupan pribadi O'Connor juga bisa dibilang cukup rumit, bahkan cenderung kelam.
Sepanjang karier bermusik, ia merupakan orang yang jujur tentang perjalanan spiritualnya, aktivisme, pandangan sosial-politik, serta trauma dan perjuangan kesehatan mentalnya. Penasaran dengan kehidupan O'Connor? Simak biodata dan profilnya di bawah ini, ya!
1. Biodata Umum
Nama lengkap: Sinéad Marie Bernadette O’Connor
Nama panggung: Sinéad O'Connor
Tempat lahir: Glenageary, County Dublin, Irlandia
Tanggal lahir: 8 Desember 1966
Meninggal: 26 Juli 2023
Profesi: Penyanyi, penulis lagu, musikus
Instrumen: Vokal, gitar, bas, keyboard, perkusi, flute
2. Latar belakang keluarga
Walaupun ia menjadi penyanyi yang terkenal pada masanya, O’Connor bukanlah berasal dari keluarga musisi. Ia dibesarkan di keluarga katolik yang taat. Ayahnya bernama John Oliver "Seán" O'Connor, seorang insinyur yang kemudian menjadi pengacara dan ketua dari Divorce Action Group.
Sedangkan ibunya bernama Johanna Marie O'Grady. O'connor merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Pada usia 15 tahun, O'Connor melakukan kenakalan remaja seperti mengutil dan membolos. Hal ini membuatnya ditempatkan di rumah sakit jiwa Magdalena selama delapan belas bulan.
Walaupun ia tidak mempunyai pengalaman masa remaja yang menyenangkan, O'Connor mengasah bakat menulis lagu dan musiknya. Adapun ibu O'Connor, Marie, meninggal dalam kecelakaan mobil pada 10 Februari 1985 dalam usia 45 tahun. Saat itu, O'Connor baru berusia 18 tahun.
3. Kehidupan pribadi
Sinéad O'Connor tercatat telah menikah sebanyak empat kali dan menjalankan hubungan tanpa ikatan pernikahan sebanyak lima kali. Dari hubungan-hubungan tersebut ia dikarunia empat orang anak.
Pada 7 Januari 2022, putranya yang berusia 17 tahun, Shane, hasil dari hubungannya dengan musisi Donal Lunny dilaporkan hilang. Namun, naas, Shane ditemukan tewas di Gardaí di Bray, County Wicklow, akibat bunuh diri.
O'Connor yang kehilangan hak asuhnya pada tahun 2013, melayangkan protesnya terhadap Eksekutif Layanan Kesehatan (HSE) sehubungan dengan penanganan kasus putranya.
Satu minggu setelah putranya bunuh diri, O'Connor dirawat di rumah sakit atas kemauannya sendiri. Hal ini terkait dengan kesehatan mentalanya yang terganggu, dibuktikan dari serangkaian tweet yang mengindikasikan ia akan mengakhiri hidupnya.
Baca Juga: Sinead O'Connor, Penyanyi Hits 90an Meninggal Dunia
4. Perjalanan karier
Editor’s picks
Pada tahun 1987, O'Connor bertemu dengan seorang produser musik Irlandia, Colm Farrelly dan mereka membentuk sebuah band bernama Ton Ton Macoute. Dari band ini, O'Connor mencuri perhatian industri musik.
Ia lantas menandatangani kontrak kerjasamanya dengan Ensign Records. O'Connor langsung dipercaya mengisi vokal untuk lagu "Heroine", yang ia tulis bersama gitaris U2, David Howell Evans (the Edge) untuk soundtrack film Captive (1986).
Album pertamanya The Lion and the Cobra adalah menjadi sensasi ketika dirilis pada tahun 1987 di Chrysalis Records, dan mencapai status gold record. Pencapaian ini membawanya meraih nominasi Grammy Penampilan Vokal Rock Wanita Terbaik. Lagu, "Nothing Compares 2 U" yang ditulis oleh penyanyi Prince, menjadi hits sepanjang masa.
Pada 4 Juni 2021, O'Connor secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari industri musik. Hal ini ia sampaikan melalui cuitannya di Twitter, "Ini untuk mengumumkan pengunduran diri saya dari tur dan dari bekerja di bisnis rekaman."
5. Karya O'Connor
Selama berkarier, O'Connor telah membuat 10 album. Sering memenangkan ajang penghargaan musik termasuk Grammy Awards, berikut diskografi Sinéad O'Connor:
- The Lion and the Cobra (1987)
- I Do Not Want What I Haven't Got (1990)
- Am I Not Your Girl? (1992)
- Universal Mother (1994)
- Faith and Courage (2000)
- Sean-Nós Nua (2002)
- Throw Down Your Arms (2005)
- Theology (2007)
- How About I Be Me (and You Be You)? (2012)
- I'm Not Bossy, I'm the Boss (2014)
6. Kontroversi
Selain menjadi musisi yang sukses, O'Connor juga terkenal dengan sederet kontroversinya.
Pada 3 Oktober 1992, O'Connor muncul di program televisi Saturday Night Live (SNL) sebagai bintang tamu. Ia menyanyikan lagu "War" dari Bob Marley versi akapela, yang ia maksudkan sebagai protes terhadap pelecehan seksual terhadap anak-anak di Gereja Katolik.
Ia bahkan menunjukkan foto Paus Yohanes Paulus II ke kamera sambil menyanyikan kata "evil", setelah itu ia merobek foto itu menjadi beberapa bagian, dan berkata "Fight the real enemy", serta melemparkan potongan itu ke arah kamera. Insiden itu terjadi sembilan tahun sebelum Yohanes Paulus II mengakui pelecehan seksual di dalam gereja.
Hal tersebut membuat dirinya berseteru dengan penyanyi Madonna, yang berbeda pandangan. Dua minggu setelah penampilannya di SNL, O'Connor tampil di konser tribute untuk Bob Dylan. Namun, penonton yang tidak suka dengan aksinya tersebut lantas menyorakinya saat ia di atas panggung.
Sebagai seorang yang vokal, kejadian-kejadian tersebut tidak lantas menurunkan semangat O'Connor dalam mengkampanyekan anti pelecehan seksual terhadap anak dan hak-hak perempuan. Bahkan, ia juga memprotes penyanyi Miley Cyrus yang mempertunjukkan wanita dan seksualitas dalam video klipnya, "Wrecking Ball (2013)".
7. O'Connor menjadi mualaf
Pada 2017, O'Connor mengubah nama resminya menjadi Magda Davitt. Saat masuk Islam pada Oktober 2018, ia pun mengubah namanya kembali menjadi Shuhada, dan sebelum pertengahan 2019 juga mengubah nama belakangnya dari Davitt menjadi Sadaqat. Jadi, O'Connor memiliki nama terakhirnya yaitu Shuhada Sadaqat.
Ia menyimpulkan bahwa Islam merupakan perjalanan spiritualnya yang terakhir. Dalam twitnya, ia berterima kasih kepada sesama Muslim atas dukungan mereka dan mengunggah video dirinya melantunkan azan. Ia juga memposting foto dirinya mengenakan jilbab.
Itulah perjalanan hidup dan karier seorang penyanyi populer, Sinéad O'Connor. Ia merupakan seorang yang berani mengutarakan pendapatnya walaupun itu berpengaruh pada kariernya.
Dari hidupnya kita juga belajar, saat menjalani hidup yang tidak mudah bukan jadi alasan untuk menyerah. Bahkan, kita harus selalu berjuang dalam menggapai mimpi dan cita-cita, serta membahagiakan orang-orang tersayang. Rest In Peace, O'Connor!
Baca Juga: Penyanyi Legendaris Sinead O'Connor Jadi Mualaf, Ini Alasannya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.