[REVIEW] Made in Abyss Season 2—Petualangan di Kota Emas
Petualangan Riko dan Reg belum berakhir!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pertama kali dirilis pada 2012, Made in Abyss telah menjadi salah satu anime petualangan terbaik yang pernah ada. Anime ini menceritakan tentang perjalanan Riko dan Reg ke dasar lubang raksasa yang berbahaya bernama Abyss.
Setelah musim pertama berakhir, seri ini dilanjutkan ke film yang dirilis pada 2020 lalu. Setelah 2 tahun berlalu, petualangan Riko dan Reg dilanjutkan dalam anime musim kedua dengan 12 episode. Nah, kali ini, penulis akan membahas review Made in Abyss Season 2. Mau tahu bagaimana keseruannya? Simak ulasan berikut.
1. Petualangan berlanjut ke Ibu Kota yang Tidak Dikembalikan
Setelah mengalahkan Bondrewd di Lapisan Kelima, Lautan Mayat, Riko, Reg, dan Nanachi melanjutkan petualangan mereka ke lapisan selanjutnya, yaitu Lapisan Keenam yang dikenal sebagai Ibu Kota yang Tidak Dikembalikan. Konon, Lapisan Keenam adalah tempat Kota Emas berada.
Setibanya di sana, Riko, Reg, dan Nanachi menemukan sebuah desa yang dihuni oleh Narehate bernama Desa Ilblu. Tanpa diduga, mereka menemukan peradaban Narehate yang berkembang seperti peradaban manusia. Ketika mereka memutuskan untuk beristirahat di desa tersebut, Riko, Reg, dan Nanachi perlahan mengupas sejarah Desa Ilblu yang kelam.
Berbeda dengan musim sebelumnya yang berfokus pada petualangan Riko, Reg, dan Nanachi dari lapisan ke lapisan, musim ini sepenuhnya berlatarkan di Lapisan Keenam. Menurut penulis, musim kedua ini lebih terasa seperti spin-off karena seri lebih berfokus pada masa lalu Desa Ilblu, alih-alih pada petualangan trio protagonis. Sementara itu, anime melupakan elemen paling penting dalam seri ini, yaitu petualangan.
Baca Juga: Bak Bisa Berbicara, 7 Lukisan Paling Ekspresif di Anime Blue Period
Baca Juga: 10 Anime Harem Terbaik, Menggemaskan dan Bikin Hati Berdebar
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.