Bak Bisa Berbicara, 7 Lukisan Paling Ekspresif di Anime Blue Period

Kamu suka lukisan yang mana? 

Dari beberapa anime slice of life yang tayang pada Musim Gugur 2021 lalu, ada satu anime yang cukup menonjol keberadannya. Anime tersebut berjudul Blue Period. Anime ini berhasil menarik minat sebagian besar para penggemar anime sebab mengangkat kisah perjalanan hidup seseorang yang berusaha menggapai mimpi.

Anime Blue Period menceritakan tentang Yatora Yaguchi yang merasa bahwa menggambar hanyalah kegiatan membuang-buang waktu. Suatu hari, dia berbicara dengan temannya yang merupakan anggota Art Club beserta guru pembimbingnya, setelah dia melihat lukisan indah karya kakak kelas yang juga berada di klub tersebut. Melalui pembicaraan tersebut, pemikirannya mulai terbuka.

Nah, bisa dilihat bahwa anime ini akan menceritakan tentang perjuangan Yatora di bidang seni. Selama perjalanan jatuh-bangun yang dialami tokoh utama, anime ini pun menghadirkan beberapa lukisan yang merupakan karya dari beberapa karakter yang ada, termasuk sang tokoh utama. Dari beberapa lukisan tersebut, berikut ini merupakan lukisan paling ekspresif di anime Blue Period. Simak ulasan berikut, ya!

1. Lukisan Malaikat dan Iblis (Episode 1) 

Bak Bisa Berbicara, 7 Lukisan Paling Ekspresif di Anime Blue Periodlukisan Malaikat dan Iblis milik Maru Mori (dok. Seven Arcs/Blue Period)

Lukisan "Malaikat dan Iblis" merupakan lukisan hasil karya seorang kakak kelas Yatora yang bernama Maru Mori. Lukisan tersebut menampilkan dua orang perempuan yang memiliki warna berbeda. Satu perempuan di sebelah kanan memiliki warna kulit pada umumnya, sepasang sayap dan gaun berwarna putih, serta rambut berwarna pirang. Sedangkan, perempuan yang lain hanya memiliki warna hijau.

Ketika melihat lukisan tersebut, Yatora berujar pada pemilik lukisan bahwa perempuan yang berwarna hijau itu seperti iblis. Mori pun menjelaskan tentang teknik klasik bernama terre verte, yakni pencampuran warna merah vermillion dengan warna putih perak akan menghasilkan warna kulit yang indah. Hasil dari pencampuran warna kulit tersebut yang digunakan untuk mewarnai perempuan yang ada di sebelah kiri.

2. Lukisan Shibuya Biru (Episode 1)

Bak Bisa Berbicara, 7 Lukisan Paling Ekspresif di Anime Blue Periodlukisan Shibuya Biru milik Yatora Yaguchi (dok. Seven Arcs/Blue Period)

Lukisan "Shibuya Biru" merupakan lukisan pertama karya Yatora. Ketika melihat lukisan "Malaikat dan Iblis," dia berujar pada Mori bahwa pemandangan Shibuya di pagi hari sangatlah tenang dan biru. Ucapan tersebut ditanggapi oleh Mori dengan perkataan, "Jika sesuatu terlihat biru, maka apel dan kelinci juga berwarna biru." Di situlah, dia memahami sesuatu.

Yatora mencoba untuk melukis pemandangan mengantukkan Shibuya yang sering dia lihat itu untuk memenuhi tugas kesenian. Alih-alih menggunakan warna biru seperti biasa, dia menantang dirinya untuk menggunakan pencampuran warna seperti halnya yang dilakukan Maru. Dia mencampur warna hijau dan biru hingga jadilah sebuah lukisan yang sangat mewakili dirinya.

Ketika lukisan "Shibuya Biru" dipajang, Ryuuji Ayukawa mengatakan bahwa lukisan tersebut indah. Yatora yang mendengarnya pun senang. Tidak hanya itu saja, ketiga temannya yang kerap makan ramen bersama di Shibuya mulai sadar bahwa lukisan tersebut menampilkan pemandangan Shibuya di pagi hari. Merasa dipahami oleh orang lain, tanpa sadar dia menitikkan air mata. Dia merasa bahwa dia bisa berbicara dengan orang lain untuk pertama kalinya.

3. Lukisan Terima Kasih Ibu (Episode 2) 

Bak Bisa Berbicara, 7 Lukisan Paling Ekspresif di Anime Blue Periodlukisan Terima Kasih Ibu milik Yatora Yaguchi (dok. Seven Arcs/Blue Period)

Lukisan "Terima Kasih Ibu" merupakan lukisan sederhana, hanya berupa sketsa. Namun, lukisan tersebut benar-benar ekspresif. Yatora memutuskan untuk membuat lukisan tersebut sebab dia percaya bahwa semua yang ingin dia katakan pada sang ibunya akan tersampaikan. Lukisan tersebut dibuat untuk menunjukkan keseriusannya dalam menggapai Universitas Seni Tokyo.

Suatu malam, Yatora memberikan lukisan tersebut kepada sang ibu ketika hendak makan malam. Dia menjelaskan pada sang ibu bahwa ada banyak hal yang baru diketahuinya setelah dia melukis. Dia pun mengetahui apa saja yang telah sang ibu korbankan untuk keluarga setelah dia melukis sang ibu untuk pertama kalinya. Dia menyesal telah menjadi anak yang nakal.

Ada banyak pengorbanan ibu Yatora. Mulai dari tangan sang ibu yang berotot sebab sering mengangkat belanjaan yang berat, sang ibu yang memakan makanan paling tidak enak di meja, hingga tangan sang ibu yang terluka akibat mencuci baju dan piring serta memasak. Di situlah, perasaannya tersampaikan hingga membuat sang ibu menangis, lalu menyetujui mimpinya untuk menjadi pelukis.

Baca Juga: 5 Pembelajaran Perihal Menggapai Mimpi di Anime Blue Period

4. Lukisan Ledakan Perasaan (Episode 4) 

Bak Bisa Berbicara, 7 Lukisan Paling Ekspresif di Anime Blue Periodlukisan Ledakan Perasaan milik Yatora Yaguchi (dok. Seven Arcs/Blue Period)

Lukisan "Ledakan Perasaan" merupakan lukisan hasil pelampiasan Yatora. Berbeda dengan Yotasuke Takahashi yang kecewa setelah melihat pameran Universitas Seni Tokyo, Yatora justru semakin antusias untuk diterima di Universitas Seni Tokyo. Namun, dia malah mendapat ucapan yang tidak terduga dari Yotasuke. "Orang yang memiliki segalanya tidak usah masuk sini. Kamu tidak harus masuk seni!"

Setelah mendengar perkataan tersebut, Yatora menangis. Dia pun melampiaskan perasaannya ke dalam lukisan. Dia merasa kesal dan sedih. Dia membatin, "Aku tidak harus masuk seni?"

Padahal Yotasuke tidak tahu bahwa ia sudah mempertaruhkan segalanya agar bisa masuk di Universitas Seni Tokyo ini. Demi mimpi tersebut, dia sudah berjuang keras untuk belajar sketsa dan komposisi. Namun, dia malah mendapat ucapan kejam seperti itu.

Yatora segera saja menuangkan perasaan menjengkelkan tersebut hingga menghasilkan sebuah lukisan yang begitu mencolok. Lukisan tersebut dipenuhi dengan semangat dan ambisi dalam menggapai mimpinya. Dengan menggunakan warna merah, kuning, dan hitam, lukisan seperti buah apel dan matahari tersebut menunjukkan seberapa ia ingin dia diterima di Universitas Seni Tokyo.

5. Lukisan Patung Buddha (Episode 5) 

Bak Bisa Berbicara, 7 Lukisan Paling Ekspresif di Anime Blue Periodlukisan Patung Buddha milik Maru Mori (dok. Seven Arcs/Blue Period)

Lukisan "Patung Buddha" merupakan lukisan karya Mori setelah masuk di Universitas Seni Musashino. Dia membuat lukisan tersebut untuk memperbaiki lukisan "Malaikat dan Iblis." Namun, ternyata lukisan tersebut menampilkan objek yang berbeda dari dari lukisan "Malaikat dan Iblis" sebelumnya. Lukisan tersebut menyoroti beberapa tangan yang sedang berdoa, dibentuk seperti patung Buddha.

Ketika Yatora melihat lukisan tersebut, mulanya dia bingung mengapa lukisan yang katanya Mori ingin memperbaiki lukisan Malaikat dan Iblis, tetapi malah menampilkan objek yang berbeda. Setelah dia memikirkan lebih dalam, dia paham bahwa apa yang dilukis oleh Mori tetaplah sama. Dia memahami bahwa apa yang ingin disampaikan oleh kakak kelasnya tetaplah sama, tetapi menggunakan cara penyampaian yang berbeda.

Lagi-lagi Yatora diselamatkan oleh lukisan milik Mori. Di situ, dia menyadari bahwa komposisi bukanlah hal yang ingin disampaikan, melainkan sebuah cara menyampaikan. Selama ini, dia melukis dengan berfokus pada komposisi, tanpa memikirkan apa yang ingin dia sampaikan. Setelah dia memahami hal tersebut, dia mulai melukis sebuah lukisan yang benar-benar menunjukkan apa yang ingin disampaikannya.

6. Lukisan Ikatan Logam (Episode 5) 

Bak Bisa Berbicara, 7 Lukisan Paling Ekspresif di Anime Blue Periodlukisan Ikatan Logam milik Yatora Yaguchi (dok. Seven Arcs/Blue Period)

Lukisan Ikatan Logam merupakan lukisan yang dibuat Yatora setelah melihat lukisan Patung Buddha milik Mori. Lukisan tersebut dibuat di kanvas ukuran F-100, sama seperti lukisan "Malaikat dan Iblis" yang dibuat oleh Mori untuk mendaftar di Universitas Seni Musashino. Lukisan tersebut sebenarnya merupakan lukisan perbaikan dari lukisan sebelumnya yang menampilkan jalinan benang sebagai bentuk dari ikatan.

Yatora diberitahu oleh pembimbing les bahwa benang mungkin saja bukan wujud ikatan yang dimaksud olehnya. Dia pun diminta untuk membuat kembali lukisan ikatan tersebut. Setelah melihat lukisan "Patung Buddha," dia mulai membuat lukisan perbaikan. Dalam lukisan perbaikan, ikatan diilustrasikan sebagai logam sebab ikatan yang dimaksud olehnya bukanlah takdir, melainkan sesuatu yang bisa berubah seiring waktu berjalan.

Yatora berpikir jika ada ikatan selembut benang, maka ada ikatan setajam pedang yang dapat melukainya. Dari situ, dia melukis ikatan berupa logam yang meleleh sebab dia juga berpikir bahwa ikatan akan semakin kuat jika ditempa, sama seperti logam. Dia menyadari bahwa hubungan sesama manusia yang digambarkan sebagai ikatan akan semakin erat jika terus dibina, tidak jauh berbeda dengan logam yang ditempa.

7. Lukisan X (Episode 7 - 8) 

Bak Bisa Berbicara, 7 Lukisan Paling Ekspresif di Anime Blue Periodlukisan X milik Ryuuji Ayukawa (dok. Seven Arcs/Blue Period)

Lukisan "X" merupakan lukisan yang dibuat oleh Ryuuji Ayukawa ketika ujian masuk Universitas Seni Tokyo tahap pertama. Dia melukiskan X yang besar sehingga memenuhi seluruh bagian kanvas yang telah disediakan menggunakan arang. Setelah itu, dia pun langsung mengambil tas miliknya dan melangkahkan kaki menuju ke luar ruangan. Ketika ditanya oleh pengawas ujian, dia hanya menjawab, "Kamu tidak jeli melihat lukisan, ya? Memangnya terlihat seperti apa lagi?"

Lukisan tersebut menampilkan ketidakpuasan Ryuuji dalam seni miliknya meski pada akhirnya, lukisan tersebut gagal membuatnya lolos pada ujian pertama. Semakin lama dia belajar melukis gaya Jepang, semakin sadar pula bahwa dia tidak bisa melukisnya. Mimpi menjadi pelukis gaya Jepang sebenarnya bukan hal yang diinginkannya, tetapi dia ingin membahagiakan neneknya yang sudah sangat baik kepadanya.

Ryuuji pun memilih untuk menjadi pelukis gaya Jepang sebab neneknya menyukai lukisan tersebut. Namun, setelah gagal pada ujian tahap pertama, dia benar-benar ingin berhenti melukis. Dia tidak bisa mengatakan hal tersebut pada neneknya. Dia tidak tega untuk melukai hati neneknya yang mengajarinya melukis dan selalu mendukung impiannya. Dia hanya bisa menuangkan perasaannya ke dalam lukisan.

Sebenarnya masih ada banyak lagI ukisan serupa yang ada dalam anime tersebut. Namun, ulasan di atas merupakan lukisan paling ekspresif di anime Blue Period. Dari tujuh lukisan yang ada dalam daftar di atas, adakah lukisan yang kamu suka?

Baca Juga: 6 Rekomendasi Anime jika Kamu Suka Blue Period

Ervina E.W. Photo Verified Writer Ervina E.W.

limited.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa

Berita Terkini Lainnya