TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Review Film A World Without: Women Empowerment hingga Futuristik 

Karakter, naskah, dan genre alternatif dystopian yang ciamik

Still cut Film A World Without [2021] (dok. Netflix/A World Without/)

Film A World Without tayang perdana di Netflix pada Kamis (14/10/2021). Film ini menggandeng deretan artis ternama Indonesia, seperti Amanda Rawles, Asmara Abigail, Maizura, Chicco Jerikho, Ayushita, Jerome Kurnia, dan Richard Kyle.

Bergenre alternatif dystopian, science fiction dan thriller, penonton akan menyaksikan jalan cerita yang unik. IDN Times sudah menyaksikannya, serta menemukan 6 kelebihan dan kekurangan tentang film A World Without (2021).

Peringatan: artikel ini berpotensi mengandung spoiler. Jika tak ingin terkena, hati-hati saat membacanya, ya!

1. Setiap karakter tampak nyata dan relatable dengan masyarakat saat ini

Still cut Film A World Without [2021] (dok. Netflix/A World Without/)

A World Without (2021) menghadirkan deretan aktor papan atas Indonesia. Mulai dari Amanda Rawles, Asmara Abigail, Maizura, Jerome Kurnia, Chicco Jerikho, Ayushita, Dira Sugandi, dan Richard Kyle.

Salina (Amanda Rawles) digambarkan sebagai anak ambisius yang ingin menjadi filmmaker. Punya sifat yang serupa, Amanda membawakan karakter ini dengan sangat apik

Tara (Asmara Abigail) adalah perempuan berusia 16 tahun yang fashionable dan concern dengan bidang beauty. Meski memiliki usia asli yang jauh berbeda, karakter Asmara tidak 'jomplang' bersanding dengan Amanda dan Maizura.

Ulfah (Maizura) digambarkan sebagai sosok yang paling polos dan simpel di antara kedua sahabatnya. Maizura tampak alami memerankan karakternya.

Ali Khan (Chicco Jerikho) dan Sofia Khan (Ayushita) adalah sosok yang sangat powerful di film ini. Cara mereka mendalami karakter, membuat sosok Ali Khan dan Sofia Khan sangat hidup.

Jerome Kurnia (Hafiz), Dira Sugandi (Bu Nanik), dan Richard Kyle (Aditya) menjadi pelengkap yang penting di film ini. Tanpa kehadiran mereka, kelima karakter di atas tentunya tidak bisa tampil dengan maksimal.

Baca Juga: 5 Kisah Balik Layar Cast A World Without, Semua Mau Gabung The Light

2. A World Without suguhkan premis yang simpel dengan eksekusi out of the box

Still cut Film A World Without [2021] (dok. Netflix/A World Without/)

A World Without (2005) bercerita tentang organisasi The Light yang menyiapkan segala kebutuhanmu. Dengan kemampuan yang kamu punya, The Light akan mencarikan jodoh hingga lapangan pekerjaan untukmu.

Film ini tampak spesial karena mengambil latar waktu di masa depan, yaitu 2030. Setelah melewati pandemik selama 7 tahun, mereka kehilangan arah dan membutuhkan cahaya.

Ide brilian yang tampak simpel tidak akan menghasilkan film yang memukau jika eksekusinya tidak pas. Nia Dinata dan Lucky Kuswandi berhasil menyuguhkan cerita yang fresh dan orisinil.

Sentuhan tangan Nia Dinata sebagai sutradara dan deretan kru di belakang layar berhasil memenuhi ekspektasi film A World Without (2021). Film ini tentu bisa bersaing dengan deretan film bergenre serupa di dunia Hollywood. 

Penonton tidak hanya bisa berharap banyak dari trailer mereka, melainkan juga bisa memberikan ekspektasi tinggi untuk keseluruhan film A World Without (2021).

3. Naskah dan dialog jadi kekuatan A World Without (2021) yang membius penonton

Still cut Film A World Without [2021] (dok. Netflix/A World Without/)

Banyak faktor yang menunjang sebuah film menjadi karya yang luar biasa. Mulai dari design production, sudut pengambilan gambar, aktor, hingga naskah.

Perlu diakui, naskah dari A World Without (2021) perlu mendapat pujian. Salah satu kekuatan terbesar mereka terdapat pada naskah dan dialog para karakter.

Cara paling mudah untuk menjelaskan latar belakang dan kekuatan sebuah karakter dengan menghadirkan monolog di awal film. Tapi A World Without (2021) dengan mudah menjabarkan kedalaman karakter yang mereka miliki.

Jika kamu tidak sengaja memejamkan mata, lalu hanya mendengarkan para karakter berdialog. Sebagai penonton kamu tetap bisa menangkap maksud dan jalan cerita dari film ini.

Setiap kalimat yang dikeluarkan para karakter bukan sekedar dialog tanpa arti. Tetapi mereka menyuguhkan tentang bagaimana keadaan dan isu yang dialami dunia mereka dengan natural.

4. Usung genre alternatif dystopian, design production-nya dirangkai dengan matang

Still cut Film A World Without [2021] (dok. Netflix/A World Without/)

A World Without (2021) menyuguhkan latar waktu di masa depan, yaitu 2030. Meski hanya berselang 9 tahun dari saat ini, film ini tetap terlihat futuristik.

Nia Dinata dan kru tidak hanya melabelkan A World Without (2021) sebagai film bertema futuristik, mereka juga benar-benar menyuguhkan hal itu sepanjang film berlangsung.

Mengusung genre alternatif dystopianA World Without (2021) hadir dengan design production yang selaras. Mulai dari properti, berupa gadget yang futuristik, wardrobe para karakter, hingga psychologist yang seharusnya mereka alami di masa itu.

Penonton akan dibuat takjub dengan detail-detail kecil yang A World Without (2021) suguhkan untuk menghidupkan film hingga karakter. Beberapa sudut pengambilan gambar yang mereka pilih juga menambah kekuatan setiap karakter.

5. Pernikahan dini, women empowerment, hingga kebiasaan selama pandemik jadi isu penting

Still cut Film A World Without [2021] (dok. Netflix/A World Without/)

Hal menarik lainnya dari film A World Without (2021) mereka menyuguhkan berbagai isu yang marak terjadi saat ini. Tetapi, mereka berhasil menyeimbangkan deretan isu tersebut dengan visual yang entertaining.

Kehadiran matchmaking adalah sesuatu yang mewah bagi para karakter. Mereka bisa menikah di usia 17 tahun dengan pasangan yang memiliki kualitas diri.

Menikah muda memang hal yang biasa di masa lampau. Tetapi seiring berkembangnya zaman, banyak yang lebih memilih untuk mengejar karier dan impian mereka terlebih dahulu. Fenomena ini pun kembali diminati insan muda saat ini.

Isu lainnya adalah women empowerment yang dimiliki karakter Salina, Tara, dan Ulfah. Sebagai perempuan berusia 16 tahun, mereka sangat mandiri dan berdaya.

Mereka berusaha mengejar impian dan cita-cita dengan bantuan satu sama lain. Pasangan dan cinta di antara mereka hanyalah bumbu pelengkap.

Fenomena lain yang tidak kalah penting tentang, bagaimana keadaan dunia seusai pandemik? Menggunungnya sampah medis hingga protokol kesehatan selama pandemik yang menjadi kebiasaan.

Di beberapa adegan, penonton akan melihat protokol kesehatan semasa pandemik yang menjadi kebiasaan, seperti tidak bersalaman, meniup lilin dengan kibasan tangan, memakai hand sanitizer, dan mencuci tangan, hingga menjaga jarak.

Baca Juga: 7 Fakta Film A World Without, Karakter Unik hingga Genre Dystopian

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya