TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[EKSKLUSIF] Ernest Prakasa dan Hokinya di Bulan Desember

Bulan hoki Ernest Prakasa, Desember ter-Ernest-Ernest!

Ernest Prakasa di Festival Film Indonesia Rabu (10/11/2021). IDN Times/Erfah Nanda

Desembernest, Desember Ter-Ernest-Ernest. Ungkapan ini rasanya mewakili nuansa perfilman Indonesia setiap bulan Desember yang selalu rutin diisi oleh film garapan Ernest Prakasa. Sudah 6 tahun sejak debutnya sebagai sutradara, Ernest gak pernah absen merilis karyanya di bulan Desember. Ups, kecuali tahun 2020, itu juga karena pandemik yang membuat industri film dan bioskop sedunia harus 'puasa'.

Ngenest menjadi film perdana Ernest Prakasa sebagai sutradara yang dirilis pada Desember 2015 lalu. Sejak saat itu, namanya selalu terpampang di LED box poster film bioskop-bioskop setiap akhir tahun. Gak cuma sekadar rilis, film-film Ernest pun selalu masuk daftar teratas box office Indonesia, 10 besar film dengan penonton terbanyak sepanjang tahun. 

Ernest Prakasa yang lahir pada 29 Januari 1982 ini adalah seorang novelis, penulis skenario, komika, aktor, produser, hingga sutradara. Nyaman bermain di genre komedi, Ernest bikin gebrakan baru pada Desember 2021 dengan merilis film Teka-Teki Tika yang ada unsur thriller-nya. Sebagai seniman mulitalenta, Ernest berbagi cerita tentang visinya dalam membuat film hingga rahasia di balik hoki Desember lewat wawancara eksklusif bersama IDN Times berikut ini.

1. Ernest mulai karier sejak 2011 sebagai komika, apa yang membuat kamu terjun ke perfilman, khususnya sebagai sutradara, di film Ngenest?

Proses syuting film Teka-Teki Tika. (instagram.com/ernestprakasa)

Pertama terjun bisa dibilang gak sengaja, ya, karena diceburin sama Pak Produser Servia. Awalnya cuma disuruh nulis skenario aja, tapi ditantang untuk nyutradarain sekalian gitu, karena beliau punya pengalaman juga menjebloskan 'sutradara-sutradara baru,' seperti Raditya Dika misalnya. Jadi, beliau sudah berpengalaman bekerja dengan sutradara baru, meyakinkan saya mencoba untuk menjadi sutradara juga.

2. Apa perbedaan nulis buku, skenario film, dan skrip untuk komedi buat kamu? Apa yang paling susah dari ketiga tersebut?

Ernest Prakasa (instagram.com/ernestprakasa)

Secara struktur semuanya berbeda jadi agak sulit bila dibandingkan. Cuma gak ada yang lebih gampang, sih, semuanya pasti susah hanya beda bentuk aja. Namanya nulis, semuanya pasti menguras tenaga, menguras waktu bedanya hanya formatnya aja.

Skenario dalam format menggunakan aplikasi khusus. Penulis buku, ya, mungkin nulis sederhana secara format, tapi tetap aja mikirin isinya. Sama aja, panggung juga demikian, di panggung mungkin terkesan lebih pendek gak sepanjang skenario, tapi dilatih juga supaya biar lucu. Jadi, gak ada yang gampang sih, sama aja susahnya.

3. Dari film yang pernah disutradarai oleh Ernest, mana yang paling berkesan, yang paling banyak tantangannya? Kenapa?

Ernest Prakasa (instagram.com/ernestprakasa)

Yang paling banyak tantangan, masing-masing proyek beda-beda, ya. Cuma ya kalau disuruh pilih satu yang paling berkesan, ya, of course, Cek Toko Sebelah, karena itu gak ada yang menduga, lah, itu bisa menjadi film yang seperti itu. Itu (awalnya) hanya sebuah cerita sederhana lahir dari pribadi hidup saya yang tiba-tiba meledak gitu. Jadi itu paling mengejutkan dan paling mengubah hidup, mungkin bisa dibilang gitu.

Baca Juga: Bikin Film Bareng, 10 Potret Kompak Ernest Prakasa dan Meira Anastasia

4. Dalam beberapa film, Ernest bahkan jalani peran rangkap, nih, sebagai aktor, produser, sutradara, dan penulis skenario. Apa gak susah?

Ernest Prakasa bersama Meira dan Jessica Mila(instagram.com/ernestprakasa)

Sebenernya kalau dirangkap lumayan susah, makanya makin ke sini saya menghindari, misalnya jadi sutradara dan aktor pada saat bersamaan, karena menurut saya itu dua pekerjaan yang sangat sulit untuk dirangkap. Jadi, semakin ke sini di film-film saya, saya semakin jarang atau scene-scene di film saya sendiri itu semakin sedikit, karena saya ingin fokus mengembangkan kemampuan saya di balik layar.

5. Film yang disutradarai oleh Ernest tayangnya selalu bulan Desember. Ada apa dengan bulan Desember?

Ernest Prakasa (instagram.com/ernestprakasa)

Awalnya gak sengaja, Ngenest tayang Desember 2015 dan hasilnya memuaskan, jadi mungkin produserku mikir hokinya di situ jadi diterusin. Ke depannya, we’ll see.

6. Kenapa Ernest hanya rilis satu film dalam satu tahun, mengapa gak buat lebih dari satu?

potret Ernest Prakasa (instagram.com/ernestprakasa)
Karena untuk nulis, pre-pro, shooting, post-pro menurutku setahun itu pas. Kalo setahun lebih dari satu, akan ada kegiatan paralel yang berisiko membuat fokus terpecah, sih.

Baca Juga: 5 Alasan Cast Suka Banget Syuting Teka-Teki Tika, Berasa Lagi Liburan

7. Film Teka-Teki Tika juga punya rasa thriller-nya. Jika ini berhasil, apakah lebih percaya diri untuk main di genre ini?

Ernest Prakasa (instagram.com/ernestprakasa)

Mungkin juga (percaya diri untuk membuat genre thriller). Anggaplah TTT (Teka-Teki Tika) ini jadi ajang uji coba yang ke depannya akan menentukan arah eksplorasi ke depan.

8. Dalam Podcast Deddy Corbuzier, Ernest bilang gak berani main di genre action. Apakah menutup diri dari genre tersebut?

Ernest Prakasa (instagram/ernestprakasa)

Karena film action itu menuntut kemampuan teknis yang tinggi, saya merasa jam terbang saya belum cukup. Ketika nanti sudah merasa siap, saya akan mencobanya.

9. Sudah nyaman di drama komedi dan keluarga, Ernest mau coba buat film di genre apa lagi ke depannya? Film anak-anak misalnya?

Ernest Prakasa (Instagram.com/meiranastasia)

Saya dari dulu enggak pernah bikin rencana yang terlalu jauh. Let’s just take it one step at a time, kita lihat ada opportunity apa yang muncul nanti di masa depan.

Gak menutup kemungkinan sama sekali (bikin film anak-anak), cuma sampai saat ini idenya masih belum ada.

Baca Juga: Main Film Teka-Teki Tika, Morgan Oey Ngaku Sempat Hobi Belanja!

10. Bagaimana dengan film bernuansa dark yang isunya berat, mengingat Ernest juga aktif mengomentari isu-isu sosial, politik, dan hukum di Twitter?

Ernest Prakasa di Festival Film Indonesia Rabu (10/11/2021). IDN Times/Erfah Nanda

Teka-Teki Tika membahas isu korupsi, ya. Mungkin lumayan berat. Lagi pula, semakin berat pesannya, semakin sulit untuk dipaksakan masuk, takutnya nanti jadi kayak pesan layanan masyarakat.

11. Siapa artis yang pengin banget diincar buat main film kamu, tapi belum kesampaian?

Ernest Prakasa (dok. Poplicist/Teka-Teki Tika)

Salah satu yang saya impikan adalah bisa kerja bareng Abimana Aryasatya. Semoga lekas terwujud!

Baca Juga: [EKSKLUSIF] Ernest Prakasa: Pilihan Shot Teka-Teki Tika Menambah Rasa

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya