TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[EKSKLUSIF] Susanti Dewi: Produser Itu Ibu, Film Adalah Anaknya

"Sering dianggap mudah, padahal banyak tanggung jawabnya."

Susanti Dewi, produser (instagram.com/susantidewi)

Membahas industri film Indonesia tidak lengkap rasanya kalau tidak menyebut Susanti Dewi. Perempuan berusia 40 tahun ini merupakan salah satu sineas film yang telah aktif berkarya sejak 2012. Susanti menjadi salah satu sineas di balik beberapa film Raditya Dika, seperti Cinta Brontosaurus dan Manusia Setengah Salmon, hingga saat ini menjadi produser di IDN Pictures.

IDN Times berkesempatan untuk mewawancarai Susanti Dewi yang biasa disapa Santi ini. Berikut hasil tanya jawabnya pada Sabtu (4/9/2021).

1. Momen apa yang melatarbelakangi keinginanmu untuk jadi filmmaker?

Susanti Dewi, produser (instagram.com/susantidewi)

Pada suatu waktu saat 2007, saya berkesempatan menonton sebuah film yang belum dirilis karena masih dalam tahap pembuatan. Waktu itu, tiba-tiba saja saya merasa sangat tersentuh dengan cerita yang dibuat. Pada titik itu ada rasa yang sangat besar untuk bisa membuat sebuah karya yang dapat menginsiprasi, membuat orang lain menangis, dan tertawa bersama.

2. Boleh gak sharing pengalaman tersulit ketika pertama kali terjun ke dunia film? Bagaimana kamu melaluinya?

Susanti Dewi, produser (instagram.com/susantidewi)

Saya rasa berhadapan dengan begitu banyak orang, seperti kru, talent, dan stakeholder lainnya. Itu adalah salah satu hal yang sulit untuk saya jalani pada saat awal meniti karier sebagai produser. 

3. Sebenarnya apa saja, sih, yang dilakukan seorang produser film?

foto Susanti Dewi dan Fajar Nugros (instargam.com/susantidewi)

Menurut saya, produser adalah selaiknya ibu dalam sebuah proyek film dan film adalah anaknya. Maka dari itu, produser bertugas untuk memastikan bahwa anak yang akan dibuat ini mendapatkan gizi-gizi yang dibutuhkan. Mulai dari mencari dan menentukan partner-partner yang akan berkolaborasi dalam merealisasikan proyek tersebut. 

Produser adalah (sosok) yang bertanggung jawab atas dana yang dibutuhkan dalam proyek tersebut. Seorang produser tidak harus orang yang memiliki dana tersebut, tetapi produser bertanggung jawab untuk mencari dan alokasi pemakaiannya. 

Selanjutnya menentukan penulis dan sutradara yang sesuai beserta para kunci kreatif lainnya. Visi produser juga yang menentukan sebuah film akan dipromokan dan didistribusikan seperti apa, sesuai target audiens yang disasar.

Baca Juga: Fajar Nugros dan Susanti Dewi: Wujudkan Imajinasi Pembaca Melalui Film

4. Apa suka dukanya jadi produser film?

Susanti Dewi, produser (instagram.com/susantidewi)

Sering kali dianggap sebagai pekerjaan yang mudah dan tidak berarti padahal sebenarnya banyak sekali tanggung jawab dan perannya, hehe.

5. Seberapa menantang menjadi produser perempuan di industri perfilman Indonesia?

Susanti Dewi, produser (dok. IDN Times/Fiqih Damarjati)

Tantangan nyata sekarang menjadi seorang produser adalah kemampuan untuk beradaptasi di tengah situasi pandemik ini. Bioskop belum kembali beroperasi sempurna. Dukungan pemerintah untuk para pembuat film termasuk produser yang belum terasa nyata.

Namun, sebagai produser tetap harus mempunyai komitmen untuk terus membuat roda industri berjalan. Salah satunya dengan berproduksi bersama protokol kesehatan yang ketat agar tetap bisa berkarya dan membantu semua pihak yang hidupnya bergantung pada produksi film itu sendiri.

6. Menurut kamu, film bagus yang layak diproduksi, tuh, kayak apa?

Susanti Dewi, produser (instagram.com/susantidewi)

Film yang mempunyai elemen menarik, menghibur, dan mempunyai relevansi yang kuat terhadap orang banyak.

7. Sejauh ini kamu banyak memproduksi film drama komedi romantis, apa alasannya?

Susanti Dewi, produser (instagram.com/susantidewi)

Kesempatan itu datang dalam bentuk yang beragam. Saya menganggap portfolio saya selama ini memang adalah kesempatan yang datang kepada saya pada waktunya. Tidak ada alasan yang khusus, salah satunya adalah secara genre. Drama dan romance comedy adalah dua genre yang most appeal kepada saya selama ini.

Namun di IDN Pictures ini, saya dan (Fajar) Nugros berkomitmen untuk dapat membuat karya-karya yang lintas genre. Oleh karena itu, tidak terbatas pada satu atau dua jenis saja. Ditunggu, ya, karya dari IDN Pictures ke depannya :).

Baca Juga: Garap Balada Si Roy, Susanti Dewi Ungkap Kecintaannya pada Dunia Film

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya