TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[REVIEW] That Time I Got Reincarnated as a Slime Season 2—Makin Seru!

Kualitas laga animasi dan sound effect-nya bikin kagum

poster resmi That Time I Got Reincarnated as a Slime Season 2 Part 2 (dok. 8bit/That Time I Got Reincarnated as a Slime Season 2 Part 2)

Isekai atau semesta lain adalah salah satu ide yang banyak digunakan sebagai tema dalam industri animasi Jepang. Meski kadang bosan dengan tema ini, setiap judul anime isekai memiliki keunikannya masing-masing sehingga layak sebagai bahan tontonan. Adapun, salah satu anime isekai yang baru selesai adalah That Time I Got Reincarnated as a Slime Season 2.

Anime yang judulnya biasa disingkat menjadi Tensura (Tensei shitara Slime Datta Ken) ini baru saja merampungkan musim keduanya pada 21 September yang lalu. Musim kedua ini terdiri dari dua bagian. Adapun, bagian kedua dari Tensura Season 2 berhasil menjadi anime musim panas paling populer versi MyAnimeList.

Menyajikan cerita yang semakin seru dengan kualitas grafis yang memukau, Tensura Season 2 terlalu sayang untuk dilewatkan. Apalagi, kabarnya anime ini akan segera merilis musim ketiganya dan film yang kemungkinan besar akan tayang pada tahun mendatang. Penasaran seperti apa musim kedua dari anime ini? Yuk, simak review Tensei Shitara Slime Datta Ken Season 2 dari penulis!

1. Perjalanan Rimuru Tempest yang lebih jauh sebagai seorang pemimpin

Rimuru Tempest bertarung menggunakan pedang saat melawan Hinata Sakaguchi. (dok. 8 bit/That Time I Got Reincarnated as a Slime Season 2)

Bagi kamu yang belum tau, That Time I Got Reincarnated as a Slime bercerita tentang seorang laki-laki bernama Satoru Mikami yang bereinkarnasi sebagai Slime. Ia mati karena ditusuk di bagian perut oleh orang yang tidak ia kenali. Setelah hidup sebagai Slime, Satoru bertemu dengan seekor naga yang memberinya nama Rimuru Tempest.

Setelah mendirikan sebuah negara di season pertama, Rimuru kembali melanjutkan perannya sebagai pemimpin dari Jura Tempest Federetion, negara di Hutan Agung Jura yang dihuni oleh makhluk dari berbagai ras. Rimuru juga menjalin hubungan baik dengan beberapa negara, seperti Dwargon, Eurazania, dan Blumund. Di tengah kesibukannya yang luar biasa, Rimuru juga menyempatkan diri untuk mengajar para anak-anak dari Negara Inggrasia yang merupakan murid dari mendiang Shizue sang Penguasa Ledakan.

Kali ini, Tensura memperlihatkan sedikit kerumitan konflik yang lebih dalam dibanding dengan musim pertama yang terkesan terlalu mudah. Musim kedua juga menyajikan banyak konflik yang lebih menarik dan menggerakkan emosi penonton, salah satunya konflik yang melibatkan kisah cinta mengharukan dari dua ras yang berbeda.

Baca Juga: [REVIEW] Tokyo RevengersーUsaha Preman Muda Mengubah Masa Depan

2. Evolusi yang menyebabkan para karakter bertambah kuat 

Benimaru mengalahkan Charybdis dengan satu serangan telak. (dok. 8bit/That Time I Got Reincarnated as a Slime Season 2)

Sejak awal, Tensura memang menampilkan beragam karakter yang overpower. Di musim kedua ini, Tensura semakin memperlihatkan perkembangan kekuatan para karakter, apalagi semenjak evolusi Rimuru menjadi seorang Raja Iblis.

Perubahan Rimuru itu membawa dampak yang teramat besar bukan hanya pada dirinya, tetapi juga pada para pengikutnya dari berbagai ras. Para Kijin, Orc, Hobgoblin, maupun Tempest Wolf mendapatkan beberapa skill baru yang membuat mereka semakin kuat.

Biasanya, anime dengan karakter yang overpower mudah membuat penonton bosan karena terkesan tidak ada usaha mengharukan yang ditonjolkan dari sang karakter. Uniknya, hal itu tidak terjadi dengan Tensura. Meskipun hampir tidak ada musuh yang mampu menandingi para protagonis, cerita dalam Tensura tetap menarik dan menggairahkan di mata penonton, khususnya penulis sendiri.

3. Laga animasi menakjubkan di setiap episodenya 

Rimuru Tempest melawan Hinata Sakaguchi. (dok. 8bit/That Time I Got Reincarnated as a Slime Season 2)

Kata "menakjubkan" layak untuk mendeskripsikan kualitas grafis dan laga animasi yang hadir dalam anime karya studio 8bit ini. Meskipun nama studio ini tidak begitu terkenal, seperti MAPPA, MADHOUSE dan Ufotable, penulis menilai bahwa laga animasi yang ditampilkan dalam anime ini mampu bersaing dengan anime karya tiga studio kenamaan tersebut, bahkan sejak season pertamanya.

Setiap adegan pertarungan menghadirkan kualitas yang teramat baik dan sukses membuat penonton terkesima. "Secepat kilat dan tanpa basa-basi" mungkin menggambarkan adegan pertarungan dalam anime yang kini berjumlah 48 episode ini. Studio 8bit berhasil membuat adegan pertarungan terkesan hidup dan tidak bertele-tele dengan terlalu banyak percakapan. Meskipun begitu, adegan percakapan antarkarakter yang bertarung tetap muncul tanpa mengubah alur cerita dari manganya.

4. Sound effect mengagumkan yang memeriahkan setiap adegan

Hal yang paling penulis kagumi dari Tensei Shitara Slime Datta Ken Season 2 adalah konsistensi mereka dalam menghadirkan sound effect dengan kualitas yang sangat baik. Sejak musim pertama, memang hal paling mencuri perhatian dari Tensura adalah efek suara yang dihadirkan dalam setiap adegan. Bukan hanya pada adegan pertarungan saja, efek suara tersebut juga memeriahkan keseluruhan adegan dalam animenya.

Bukan hanya itu, ambient sound dalam anime ini juga turut serta membuat tayangan yang diadaptasi dari manga ini semakin hidup dan berkarakter. Oleh karena itu, anime ini sangat direkomendasikan ditonton memakai headset ataupun speaker untuk pengamalan yang semakin mendebarkan.

Tak kalah dari musim pertama, Tensura Season 2 juga punya OST yang enak dan sangat cocok dijadikan lagu pembuka dan penutup dalam animenya. Salah satu OST yang mencuri perhatian adalah lagu pembuka pada part keduanya, yakni "Like Flames" yang dinyanyikan oleh MidaRyn. Bergenre pop rock, lagu ini diiringi oleh suara drum dan gitar fingerstyle sehingga sangat cocok dijadikan sebagai lagu dalam anime isekai bergenre laga dan fantasi seperti Tensura. Uniknya, ternyata MidaRyn sang penyanyi berasal dari Thailand dan merupakan seorang penggemar anime yang serius berkarier di bidang tarik suara. Ia pun akhirnya dilirik oleh beberapa produser animasi Jepang untuk mengisi OST anime, lho.

Baca Juga: [REVIEW] The Seven Deadly Sins: Cursed by Light—Holy War Belum Usai!

Verified Writer

Jihan Khoerunnisa

Boleh jadi satu langkah yang kamu ambil hari ini, dapat mengubah dunia di hari esok✨

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya