[REVIEW] Tokyo RevengersーUsaha Preman Muda Mengubah Masa Depan

Anime musim semi yang hits abis!

Sebuah karya sering kali lahir dari kisah nyata, entah itu kisah nyata sang seniman ataupun orang terdekatnya. Hal itu pulalah yang mengilhami Ken Wakui untuk membuat Tokyo Revengers. Pengalaman Ken Wakui sebagai seorang preman di usia muda melatarbelakangi lahirnya manga Tokyo Revengers.

Punya banyak pembaca, Tokyo Revengers kemudian diadaptasi menjadi sebuah serial anime. Siapa sangka, setelah diadaptasi menjadi animasi dua dimensi, manga yang pertama kali rilis pada Maret 2017 ini meraih kepopuleran yang luar biasa, baik di negaranya sendiri maupun luar negeri.

Sejak penayangan episode pertamanya, Tokyo Revengers sudah menjadi buah bibir di berbagai media sosial. Penasaran dengan anime ini karena belum sempat menontonnya? Yuk, simak review Tokyo Revengers di bawah ini!

1. Perjuangan pria biasa mengubah masa depan

[REVIEW] Tokyo RevengersーUsaha Preman Muda Mengubah Masa DepanTakemichi bertemu Tachibana Hinata, pacarnya saat SMP. (dok. LIDENFILMS/Tokyo Revengers)

Memadukan kisah kenakalan remaja dan supernatural, Tokyo Revengers bercerita tentang Hanagaki Takemichi, seorang pria berusia 26 tahun yang bekerja sebagai penjaga toko rental DVD. Takemichi menjalani hari-harinya dengan biasa, seperti makan, tidur, dan bekerja. Hal itu berubah ketika suatu kejadian membawanya mundur ke masa lalu saat ia masih menjadi seorang yankii atau preman muda yang duduk di bangku SMP.

Takemichi lalu memanfaatkan kejadian misterius itu untuk mengubah masa depan dan menyelamatkan mantan pacarnya yang meninggal karena sebuah kecelakaan yang direncanakan. Meskipun cerita time leap demi menyelamatkan seseorang itu terkesan klise, alur cerita dari anime yang berjumlah 24 episode ini tidak mudah ditebak dan selalu berhasil membuat penonton penasaran di setiap episodenya. Konflik dalam anime ini juga penuh dengan pasang surut sehingga mampu membuat emosi penonton terkuras sedikit demi sedikit.

2. Perubahan sikap Takemichi dari waktu ke waktu yang semakin membawa dampak baik

[REVIEW] Tokyo RevengersーUsaha Preman Muda Mengubah Masa DepanHanagaki Takemichi dipukuli oleh anggota geng lain. (dok. LIDENFILMS/Tokyo Revengers)

Berawal dari cowok cengeng dan selalu ragu melakukan apa pun, Takemichi perlahan berubah menjadi sosok yang lebih mantap dalam memutuskan setiap langkah yang ia ambil. Perkembangan karakter Takemichi itulah yang membawa dampak baik pada masa depan sedikit demi sedikit walaupun memang penyelesaian konfliknya tidak berjalan dengan mudah.

Selain itu, hingga episode terakhir, karakteristik setiap karakter tidak mudah ditebak. Hal itu mengundang rasa penasaran penonton. Jati diri setiap karakter pun akan terkuak dan sering kali berujung plot twist.

Baca Juga: [REVIEW] Akudama Drive—Penjahat Kelas Kakap Bergabung dalam 1 Misi

3. Animasinya ringan dan tidak memunculkan aura gelap

[REVIEW] Tokyo RevengersーUsaha Preman Muda Mengubah Masa DepanKazutora menjemput Takemichi menuju markas Valhalla. (dok. LIDENFILMS/Tokyo Revengers)

Seperti genre slice of life, Tokyo Revengers punya warna yang ringan dan cerah sehingga tidak terlalu memunculkan aura gelap kehidupan gangster. Meskipun begitu, tetap saja adegan pertarungan dari anime ini sangat ditonjolkan. Walaupun anime karya LIDENFILMS ini populer di kalangan berbagai umur, Tokyo Revengers sebenarnya ditujukan untuk remaja berusia 17 tahun ke atas.

Yang cukup disayangkan dari Tokyo Revengers adalah kualitas animasinya yang kurang bisa menghadirkan atmosfer yang sama serunya seperti manga. Bahkan, beberapa adegan pertarungannya terlihat sangat lambat sehingga kurang memuaskan banyak penggemar Tokyo Revengers yang sudah menanti anime ini sejak lama. Namun begitu, secara keseluruhan, anime ini tetap menjadi adaptasi manga yang seru dan layak untuk ditonton.

4. "Cry Baby" yang dibawakan oleh Official Hige Dandism menjadi lagu yang sangat ikonik

https://www.youtube.com/embed/O1bhZgkC4Gw

Bukan main, OST pembuka anime ini dibawakan oleh salah satu band kenamaan asal Jepang, yakni Official Hige Dandism. Lagu opening tersebut berjudul "Cry Baby" yang berarti 'cengeng', sama seperti sifat Takemichi sang karakter utama. Sejalan dengan ceritanya, lagu bergenre pop rock ini juga menyimpan kisah tentang persahabatan, perkelahian, dan pembalasan dendam. Berkat kepopuleran Tokyo Revengers yang luar biasa, "Cry Baby" menjadi OST anime yang begitu ikonik dan ramai digunakan sebagai backsound berbagai konten di media sosial.

Sementara itu, lagu penutup pertama berjudul "Koko de Ike wo Shite" dibawakan oleh Eill dan lagu penutup kedua berjudul "Nakimushi" dibawakan oleh Tokyo Wonder. Meskipun tidak sepopuler opening song-nya, kedua ending song tersebut memiliki makna yang juga sejalan dengan cerita dalam Tokyo Revengers.

Selain itu, berbagai theme song karya Hiroarki Tsutsumi ikut meramaikan serial anime ini. Musik rock dan musikal orchestra berpadu menjadi satu dan membuat setiap adegan dalam anime ini lebih hidup meskipun hadir dengan kualitas animasi yang biasa saja. Memiliki banyak pengalaman, Hiroarki sendiri merupakan salah satu komposer kondang yang telah berkarier sejak 2013 dan sudah banyak menyumbangkan karyanya untuk berbagai serial anime, bahkan JDrama.

5. Koichi Hatsumi membawa Tokyo Revengers sebagai salah satu anime musim semi paling populer

[REVIEW] Tokyo RevengersーUsaha Preman Muda Mengubah Masa DepanTokyo Revengers (dok. LIDENFILMS/Tokyo Revengers)

Meskipun sempat dihujani dengan kritik yang negatif karena kualitas animasinya, Koichi Hatsumi selaku sutradara nyatanya berhasil membawa Tokyo Revengers menjadi salah satu serial paling populer pada musim semi 2021. Kepopuleran anime yang manganya berhasil menyabet penghargaan shounen terbaik di Kodansha Manga Award Ke-44 ini mampu bersaing dengan My Hero Academia Season 5.

Koichi Hatsumi sendiri sebelumnya sudah beberapa kali berdiri sebagai sutradara untuk serial anime bergenre supernatural, seperti Blue Exorcist Season 2 dan Dororo—keduanya dikenal sebagai masterpiece. Lewat Tokyo Revengers, Koichi kembali sukses menarik perhatian penggemar animasi Jepang, nih.

Secara garis besar, Tokyo Revengers sangat seru dan layak ditonton meskipun bagi sebagian orang mungkin anime ini terasa membosankan karena beberapa plot armor yang terkesan terlalu berlebihan dan kualitas animasi yang kurang memuaskan. Namun, dari segi cerita, Tokyo Revengers punya plot yang menarik dan tidak mudah ditebak. Bahkan, Koichi dan para staf menutup musim pertama anime ini dengan apik. Pada menit menit terakhir di episode pamungkas, penonton akan dibuat menerka-nerka apa yang terjadi sehingga penonton yang bukan merupakan pembaca manga akan merasa tidak sabar menanti kehadiran musim kedua dari Tokyo Revengers.

Berdasarkan ulasan di atas, penulis memutuskan untuk memberikan skor 3,5/5 untuk anime yang season pertamanya baru saja rampung pada 19 September lalu. Semoga musim kedua anime ini akan tampil dengan kualitas animasi yang lebih memanjakan mata, ya. Untuk kamu yang belum sempat menonton Tokyo Revengers, kamu bisa menontonnya melalui kanal YouTube Muse Indonesia dan platform iQiyi.

Baca Juga: [REVIEW] My Hero Academia Season 5—Pertarungan Epik Kelas 1-A vs. 1-B

https://www.youtube.com/embed/4pL0DrkmNaQ
Jihan Khoerunnisa Photo Verified Writer Jihan Khoerunnisa

Boleh jadi satu langkah yang kamu ambil hari ini, dapat mengubah dunia di hari esok✨

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya