TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Catat! 5 Rahasia Mudah Menyusun Naskah Film Powerful dan Emosional

Siapa pun bisa menulis naskah yang bagus!

Pexels/Burst

Naskah dalam pembuatan film adalah suatu hal yang sangat penting pengaruhnya terhadap hasil akhir film. Meskipun aktor yang berperan sudah memiliki kemampuan akting yang tinggi, namun jika tidak ditunjang dengan kualitas penulisan naskah yang baik, maka film akan terasa kurang emosional.

Kali ini IDN Times akan membagikan rahasia-rahasia penulisan naskah agar powerful dan emosional ala Yandi Laurens, seorang sutradara film pendek terkenal yang sudah menelurkan banyak karya seperti Sore: Istri dari Masa Depan (2017)hingga Keluarga Cemara (2018). Yuk, simak bagaimana cara-caranya!

1. Jangan menulis berdasarkan referensi film yang kita tonton

Unsplash.com/@pimchu

Menjadi seorang filmmaker pasti juga gemar menonton banyak film sebagai sebuah referensi. Namun siapa sangka menonton banyak film untuk dijadikan referensi justru bisa membuat karya seorang filmmaker kehilangan rasa personal dari dirinya? Menonton film sebagai sebuah referensi tentu boleh saja, namun bukan hal itu yang menjadi keperluan utama seorang filmmaker terutama bagi penulis naskah.

Menonton film terlalu banyak, akan mendorong filmmaker  membuat naskah yang berisi kompilasi adegan dari film-film yang pernah ditontonnya. Sebaiknya seorang penulis naskah lebih mendalami teori tentang penulisan naskah film ketimbang mengambil adegan dari film-film yang pernah ditontonnya.

Setiap kesenian pasti ada disiplin ilmu yang harus dipelajari termasuk dalam menulis naskah, sehingga memahami teori penulisan naskah sangat perlu dilakukan. Serta menulis naskah yang tidak copy dan paste dari adegan-adegan film yang pernah ditonton bisa lebih memberikan kesan emosional karena masih melibatkan rasa personal dari penulis naskahnya.

2. Melafalkan dialog yang ditulis itu perlu!

Pixabay/Pexels

Jika kamu sebelumnya pernah menulis naskah dan memproduksi film, mungkin kamu pernah merasa aktor tidak bisa menyampaikan naskah sesuai dengan apa yang kamu tulis. Hal itu bisa terjadi karena dua hal, yaitu aktornya yang kurang baik, atau aktornya sudah baik namun terjebak dalam sebuah naskah berisikan dialog yang terlalu kaku dan kurang nyaman saat disampaikan.

Hal ini wajar terjadi apalagi jika awalnya kamu adalah penulis novel yang beralih ke film, karena dialog yang dibaca dalam hati di sebuah novel akan sangat berbeda dengan dialog film yang diucapkan secara langsung. Sehingga untuk menciptakan sebuah naskah film yang berisi berbagai macam dialog, kamu wajib untuk melafalkan dialog tersebut.

Carilah tempat yang sepi dan tidak mengganggu orang lain saat proses pembuatan dialog dalam naskah film, dan coba lafalkan dialog yang kamu buat sesuai dengan gambaran tokoh yang akan diperankan aktor sambil memperagakannya.

Dalam melakukan hal ini tentu kamu harus sedikit mengetahui cara berakting, namun tidak masalah demi sebuah naskah film yang powerful dan emosional, bukan? Dalam membuat dialog di naskah, kamu juga perlu memahami kedalaman perasaan seorang manusia, seperti memahami bagaimana orang berkata-kata saat marah, hingga bagaimana seseorang yang sedang sedih berbicara. 

Baca Juga: Tips Sukses Jadi Penulis Skenario Film, Bocoran dari Jenny Jusuf!

3. Kenali karakter film sebagai manusia yang hidup

Pexels/bruce mars

Dalam membuat sebuah karakter dalam film, penulis perlu memahami karakter-karakter film yang dibuat layaknya seorang manusia yang hidup. Pahami karakter tersebut dengan detail mulai dari siapa diri mereka, bagaimana para karakter-karakter saling mengenal, seperti apa keluarga mereka, hingga bagaimana mereka dibesarkan.

Hal-hal seperti itu sangat penting dalam menciptakan sebuah naskah film agar percakapan mereka bisa lebih emosional karena penulis berhasil menggambarkan dialog sesuai dengan pemahaman latar belakang tokoh yang mendalam. Hindari mempertahankan statement film yang harus melangkahi logika karakter dalam film agar bisa tersampaikan dengan lebih natural.

Karakter memang bisa dengan mudah diciptakan oleh seorang penulis naskah. Namun memahami seorang karakter adalah hal berbeda yang harus dilakukan agar menghindari dialog yang seolah-olah menjadi 'titipan penulis' untuk disampaikan karakter dan menjadi tidak sesuai dengan latar belakang karakternya.

4. Jangan cinta mati pada draft yang sudah kamu buat

Instagram.com/samsung_id

Kamu sudah menyelesaikan naskah dengan baik, namun masih ada saja kendala saat naskah tersebut disampaikan oleh aktor. Ini bisa terjadi karena kemampuan akting seorang penulis saat membuat naskah tidak sebagus aktor.

Hal ini yang menjadikan dirimu harus merelakan naskah yang sudah susah-susah dibuat untuk kembali direvisi bahkan dikembangkan ulang oleh aktor. Kamu perlu memahami dalam proses produksi film, sebuah naskah pasti akan selalu berkembang sehingga buang jauh-jauh sikap defensif saat naskahmu diubah demi kemudahan dan pemberian 'nyawa' oleh aktor dalam menyampaikan dialog dalam naskah. 

Baca Juga: 5 Penulis Naskah KDrama Perempuan yang Berhasil Bikin Baper Penonton

Verified Writer

Rijalu Ahimsa

Member IDN Times Community ini sudah tidak malu-malu lagi menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya