Killers of the Flower Moon, Upaya Scorsese Menguak Sejarah Mengerikan
Definisi film yang sempurna dari segala sisi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rasanya tak berlebihan jika menyebut Martin Scorsese sebagai "Bapak Sinema Dunia". Bagaimana tidak, di saat sutradara sebayanya memutuskan hengkang dari industri perfilman, filmmaker yang akan memasuki usia 81 tahun pada 17 November mendatang ini "melawan" dengan terus mempersembahkan karya terbaiknya kepada fans. Hal itu dibuktikan dengan film terbarunya yang berjudul Killers of the Flower Moon (2023).
Diangkat dari buku non-fiksi berjudul sama karya David Grann, film ini mendapat pujian lantaran keberanian Scorsese dalam mengorek sejarah pembantaian besar-besaran yang dilakukan orang kulit putih terhadap suku asli Amerika di masa lampau. Selain premis yang menggigit tersebut, kira-kira apa lagi faktor yang membuat film yang tayang di bioskop Indonesia sejak Rabu (18/10/2023) ini begitu diantisipasi oleh para sinefili?
Jika kamu begitu penasaran sebelum menontonnya, review film Killers of the Flower Moon di bawah ini akan memberikanmu gambaran tentang betapa geniusnya seorang Martin Scorsese dalam bercerita. Kehebatan tersebut turut diperkuat oleh akting para pemainnya yang fenomenal, lho!
Baca Juga: 8 Film Terbaik Eric Roth, Penulis Naskah Killers of the Flower Moon
1. Soroti tragedi "Osage Indian murders" dari kacamata keluarga Burkhart
Selaku negara adidaya, Amerika Serikat mempunyai sejumlah catatan kelam yang mengiringi perjalanannya. Sebagian ada yang dikenang, namun sebagian lagi terlupakan karena terkikis oleh perubahan zaman. Pembunuhan terhadap puluhan (bahkan mungkin ratusan) anggota suku Osage di Osage County, Oklahoma, pada 1920-an termasuk dalam yang disebutkan terakhir.
Dan bila kamu mencari di mesin pencari tentang otak di balik aksi keji tersebut, William King Hale alias Bill Hale, salah satu orang kulit putih terpandang di Osage County pada saat itu, pasti akan muncul di hasil teratas. Secara garis besar, Killers of the Flower Moon masih menampilkan sepak terjang sang penjahat—beserta para komplotannya—dalam mengeksploitasi dan memusnahkan bangsa Osage.
Namun, bila boleh dikerucutkan, film ini sejatinya adalah tentang keretakan dalam keluarga. Tentang bagaimana ambisi, keserakahan, dan tekanan perlahan mengoyak keutuhan rumah tangga Ernest (Leonardo DiCaprio), si pria kulit putih, dan Mollie Burkhart (Lily Gladstone), sang istri yang merupakan keturunan murni suku Osage.
Menarik melihat bagaimana Scorsese memilih keluarga keponakan Bill Hale (Robert De Niro) itu sebagai poros cerita dalam Killers of the Flower Moon. Sebab, dari situlah muncul berbagai dinamika yang menegaskan tujuan Killers of the Flower Moon sedari awal: mengingatkan penonton, khususnya orang kulit putih, kalau trauma akan tragedi tersebut tak pernah hilang dan akan selalu membekas.
Baca Juga: Apakah Ada Post-Credit Scene di Film Killers of the Flower Moon?
Baca Juga: 10 Film Kolaborasi Martin Scorsese dan Robert De Niro, Masterpiece!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.