TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wow! Ini 5 Fakta Sejarah dari Anime Fullmetal Alchemist: Brotherhood

Anime favorit siapa, nih? #IDNTimesHype

Edward Elric (dok. Studio Bones/ Fullmetal Alchemist: Brotherhood)

Anime Fullmetal Alchemist: Brotherhood kini sudah berumur 12 tahun, tetapi masih dianggap sebagai salah satu anime terbaik sepanjang masa. Bukannya tanpa alasan, anime ini memiliki alur cerita yang cukup kompleks dengan animasi dan aksi yang memanjakan mata. 

Meski sudah berumur lebih dari 1 dekade, beberapa fakta menarik mengenai Fullmetal Alchemist: Brotherhood ini rupanya masih cukup asing bagi para penggemar, nih. Yuk, kita simak satu per satu!

1. Konflik Ishval terinspirasi dari suku Ainu di Hokkaido

Kaum Ishval (dok. Studio Bones/ Fullmetal Alchemist: Brotherhood)

Salah satu akar permasalahan dalam anime Fullmetal Alchemist: Brotherhood adalah konflik Ishval. Kaum Ishval yang merupakan minoritas di Negara Amestris dibantai habis-habisan oleh militer. Rupanya konflik ini terinspirasi dari suku Ainu, suatu etnis pribumi di Hokkaido, Jepang. Bukannya tanpa alasan, sang mangaka, Hiromu Arakawa yang juga berasal dari Hokkaido, mengangkat isu ini ke dalam karyanya. 

Suku Ainu sering dianggap sebagai orang Jōmon atau penduduk asli Jepang dari periode Jōmon. Namun, dengan adanya Restorasi Meiji pada 1899, orang-orang Jepang mulai bermigrasi ke Hokkaido dan mendesak suku Ainu untuk berasimilasi dengan orang Jepang—suku Yamato yang merupakan kelompok etnis asli dan dominan di Jepang—dan menyembunyikan asal-usul mereka karena permasalahan etnis. 

Baca Juga: 5 Homunculus Terkuat dalam Anime Fullmetal Alchemist

2. Hiromu Arakawa membeli properti militer sungguhan sebagai referensi menggambar

Riza Hawkeye (dok. Studio Bones/ Fullmetal Alchemist: Brotherhood)

Anime Fullmetal Alchemist: Brotherhood mengusung genre militer. Tak heran, penonton akan melihat banyaknya tentara lengkap dengan atribut dan persenjataan. Menariknya, Hiromu Arakawa begitu totalitas dalam pembuatan karyanya, bahkan sampai membeli properti militer sungguhan sebagai referensi menggambar, lho. 

Sebagai contoh, karakter Riza Hawkeye yang kerap terlihat menggunakan dua handgun dan senapan di tangannya ternyata menggunakan FN Model 1910 dan Karabiner 98K, yaitu senapan sniper Jerman yang digunakan pada saat Perang Dunia Kedua. Keren, ya!

3. Mewawancarai veteran perang Jepang sebagai referensi penokohan karakter

King Bradley dan Pasukan Militer (dok. Studio Bones/ Fullmetal Alchemist: Brotherhood)

Tak cukup menggunakan properti militer asli, Hiromu Arakawa juga mewawancarai veteran perang Jepang. Hal ini untuk memperjelas detail karyanya dan mempelajari pengalaman para veteran tersebut sebagai tentara. 

Berkat hasil wawancara ini, beberapa karakter dalam anime yang berkecimpung dalam militer, seperti Roy Mustang, Hawkeye, dan Armstrong, memiliki gejala stres pascatrauma. Hal ini dipengaruhi oleh peperangan yang terjadi dalam cerita. 

4. Konsep pertukaran setara

Lingkaran Transmutasi (dok. Studio Bones/ Fullmetal Alchemist: Brotherhood)

Salah satu hukum alkimia terkenal yang ada dalam anime Fullmetal Alchemist: Brotherhood adalah konsep pertukaran setara. Dalam anime, alkimia dapat dilakukan dengan adanya konsep ini. Jika menginginkan sesuatu, sesuatu yang lain—yang bernilai sama—harus hilang atau dibayarkan. 

Rupanya, konsep pertukaran setara ini terinspirasi dari fisolofi yang diajarkan orangtua Hiromu Arakawa, lho. Lahir dalam keluarga yang mengelola pertanian, Hiromu Arakawa diajarkan bahwa demi mencapai sesuatu, ia harus memberikan kerja keras yang sama besarnya agar bisa sukses.

Baca Juga: [REVIEW] Violet Evergarden: The Movie—Pembebasan Luka Masa Lalu

Verified Writer

Trisnaynt

(~ ̄³ ̄)~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya