TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Quotes Ikonik dari Srimulat: Hil yang Mustahal, Sarat Pesan Moral!

Quotes siapa yang paling ikonik, nih?

Anggota Srimulat berpose untuk dilukis. (instagram.com/filmsrimulat)

Film Srimulat: Hil yang Mustahal sukses ditayangkan di bioskop tanah air. Film biopik pertama garapan IDN Pictures yang mengangkat kisah grup lawak legendaris Srimulat ini nyatanya dibuat dengan apik dan penuh komedi. 

Tak hanya menghadirkan banyolan khas Srimulat, film ini juga dipenuhi dengan quotes kehidupan dari para karakternya. Setiap kalimat punya pesan moral yang menarik untuk dibahas. Yuk, simak deretan quotes ikonik dari film Srimulat!

1. "Jadi seniman itu harus menginjak tanah"

Pak Teguh (dok. Youtube/IDN Pictures)

"Dadi seniman kui kudu midak lemah"

Pak Teguh harus melempar sepatu dua kali ketika lawakan para anggota Srimulat tidak terdengar lucu lagi di atas panggung. Hadirnya Gepeng yang menanggapi lawakan Srimulat nyatanya mencairkan suasana dan membuat pak Teguh tertarik untuk merekrut Gepeng. Ketika Tarzan gak mau menerima Gepeng untuk bergabung dalam Srimulat, pak Teguh sampai berpesan agar para anggota tetap rendah hati. 

Pelawak adalah seniman yang menghibur penonton. Kepopuleran di atas panggung yang bersifat sementara membuat orang terlena, sehingga berhenti berusaha menjadi lebih baik lagi. Jika sekali saja sombong, para anggota tentunya akan digantikan oleh orang lain yang lebih mampu daripada mereka.

2. "Kalau merasa punya bakat, tunjukkan!"

Gepeng dan Basuki. (dok. Youtube/IDN Pictures)

"Nek kowe nduwe bakat, tunjukno. Ojo meneng wae!"

Basuki sadar jika Gepeng memiliki bakat sebagai pelawak. Ia pun berusaha meyakinkan Gepeng untuk menunjukkan bakatnya pada Srimulat.

Jika mujur, bisa saja nasib Gepeng yang awalnya hanya sebagai pemain gendang bisa berubah setelah direkrut menjadi anggota Srimulat. Jika hanya berangan-angan saja tanpa bertindak, tentu saja Gepeng akan masih tetap menjadi tukang gendang di desanya. Beruntungnya, pak Teguh melihat potensi Gepeng, sehingga ia dipilih untuk menjadi anggota yang akan pergi ke ibu kota.

Jika punya bakat, seseorang harus punya keberanian untuk menunjukkannya. Jika tidak, tentunya bakat yang seharusnya bisa ditunjukkan ke semua orang justru terpendam sia-sia.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Film Srimulat: Hil yang Mustahal Ini Wajib Kamu Tahu

3. "Jika ingin sukses di ibu kota, kamu harus mau melebur"

Gepeng dan Bapaknya sebagai tukang kendang. (dok. Youtube/IDN Pictures)

Tatkala Gepeng hendak pergi ke ibu kota untuk pentas bersama Srimulat, ayah Gepeng tak lupa memberikan nasihat agar Gepeng "melebur" jika mau sukses di ibu kota. Maksud dari melebur ini adalah berbaur dan mencocokkan diri dengan kehidupan di ibu kota yang berbeda dari di desa. 

Mau tak mau, Gepeng pun sampai harus belajar bahasa Indonesia agar ia bisa tampil maksimal bersama Srimulat. Ia harus mengikuti arus bersama anggota Srimulat lainnya agar lebih dikenal di ibu kota.

4. "Di desa hidup susah, di ibu kota mengeluh. Dasar manusia!"

Basuki memarahi Gepeng karena kurang bersyukur. (dok. Youtube/IDN Pictures)

Gepeng mengeluh jika ia tidak bisa tidur dengan nyenyak setelah datang ke ibu kota. Ia merasa kurang percaya diri dengan pencapaiannya, bahkan setelah direkrut sebagai salah satu anggota Srimulat.

Sang sahabat, Basuki, pun jadi makin gerah dengan keluhan Gepeng hingga melontarkan kalimat "Koe ning deso rokoso, ning ibu kota sambat. Menungso, modarro!" pada Gepeng.

Bukannya tanpa alasan, terkadang manusia tak akan pernah terlepas dari yang namanya mengeluh, apa pun kondisinya. Mau susah atau senang, selalu ada yang dikeluhkan tanpa mau mengambil waktu untuk bersyukur dengan apa yang ada.

Sedangkan untuk Gepeng, kurangnya rasa percaya diri membuatnya jadi tanpa sadar mengeluh. Padahal ia sudah dapat kesempatan untuk memperbaiki kehidupannya dengan menjadi anggota Srimulat. 

Baca Juga: 5 Alasan Film Srimulat: Hil yang Mustahal Jadi Tontonan Menarik

Verified Writer

Trisnaynt

(~ ̄³ ̄)~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya